Chapter 169 – Marione Vs. Leowald
Kartu untuk putaran pertama adalah
kartu yang akan membuat orang terkejut.
Itu adalah pertarungan antara raja 【Passion】 Leowald dan Marione, yang merupakan 《Rank 2》 di 《Cruel》 yang dibanggakan Evila.
Dengan Aquinas yang tidak datang dan tidak termasuk
Hiiro, pertarungan ini berakhir sebagai bentrokan antara yang terkuat di『Evila』 dan Beast King dari 『Gabranth』.
Faktanya, itu wajar bahwa kedua
pihak dilanda suasana gugup.
Saat ini, Eveam kembali ke tempat
Hiiro berada.
“Marione, terus terang, ini sangat
tak terduga. Apakah kau punya kesempatan untuk menang?” (Eveam)
Dia mengungkapkan senyuman
keberanian ketika ditanya oleh Eveam.
“Itu pertanyaan bodoh, Yang Mulia. Dia adalah
orang yang sudah lama saya tunggu untuk saya lawan. Kebencian saya hanya akan hilang jika saya berhasil
membunuhnya.” (Marione)
“Tidak, membunuhnya adalah.....”
(Eveam)
Dia berkata seperti itu, tapi
Marione menatap Leowald dengan penuh perhatian, mengabaikan sekelilingnya.
“Tapi, tapi~, Bagi seorang Raja
untuk keluar sangat awal..... ini benar-benar situasi yang tak terduga.”
(Shublarz)
Shublarz berbicara sembari
mengerutkan keningnya seolah-olah dia bermasalah.
“Sesungguhnya, dia adalah lawan yang
cukup tangguh, tapi jika itu Marione-dono dia harus bisa menang.” (Ornoth)
Ornoth mengangguk sedikit.
“Hiiro, menurutmu Marione bisa
menang?” (Eveam)
“Tidak tahu.” (Hiiro)
Hiiro menjawab tanpa ragu-ragu
kepada Eveam, yang menanyakannya dengan cemas. Dia membuat
ekspresi yang sedikit suram setelah mendengar jawabannya.
Bagaimanapun juga, Hiiro tak bisa
membantunya karena dia benar-benar tidak tahu. Dia belum
pernah melihat Marione bertarung oleh sebab itu dia tidak bisa memprediksi
hasil akhirnya.
Dilihat dari segi level, terus
terang, Marione levelnya lebih rendah, tapi kemenangan tidak bisa diputuskan
dengan perbedaan level saja.
Ada pula masalah dengan sihir,
kecocokan dan bahkan perbedaan dalam gaya bertarung. Leowald
tampak seperti tipe yang unggul dalam pertarungan jarak dekat sementara Marione
terlihat bagus dengan serangan jarak jauh. Dia
berpikir bahwa pertempuran itu kemungkinan besar akan berakhir lebih cepat
karena keseimbangan yang baik.
Tapi tidak diragukan lagi bahwa ini
akan menjadi pertarungan yang menarik. Tidak peduli siapa yang
memenangkannya, ini akan menjadi sebuah pertempuran yang akan membuat kagum
semua orang.
Sementara itu, Marione memasuki
kawah sendirian.
Dan Leowald juga sepertinya sudah pindah.
Dan kedua belah pihak saling
berhadapan di tengah kawah.
Marione sambil melihat pria yang
berdiri di depannya, dan bertanya sesuatu.
“Hey,
Beast King Leowald.” (Marione)
“Apa?” (Leowald)
“Aku ingin menanyakan sesuatu
padamu.” (Marione)
“………”
(Leowald)
“Apakah kau tahu seorang Beastman
dengan pola bulu hitam dan putih yang tak konsisten di tubuhnya?” (Marione)
Leowald bereaksi terhadap kata-kata
itu dengan menggerakkan alisnya dengan kedutan.
“.....Apa yang akan kau lakukan
setelah kau mengetahui tentangnya?” (Leowald)
“Aku akan membunuhnya dengan
tanganku sendiri.” (Marione)
“…………”
(Leowald)
“Sebenarnya, aku punya niat untuk
membantai semua 『Gabranth』 yang akan melindunginya, tapi itu bertentangan dengan
tujuan Maou-sama.
Tapi kau, seorang Raja dari sebuah negeri yang melahirkan monster semacam itu,
harus menerima pedangku yang dipenuhi dengan dendam!” (Marione)
Leowald berbicara sembari
memperhatikan mata Marione.
“……Balas dendam?” (Leowald)
“Itu benar. Aku pasti
akan membunuh bajing*n itu dengan tanganku!” (Marione)
Marione memancarkan rasa haus darah
yang begitu kuat sehingga tampaknya mengguncang udara. Silva yang
berdiri di sana sebagai wasit, spontan tubuhnya menegang.
“......Kau ingin tahu?” (Leowald)
“Tentu saja!” (Marione)
“Kalau begitu, kalahkan aku dulu! Aku akan memberitahumu setelah kau berhasil mengalahkanku dalam pertempuran!”
(Leowald)
“Ayo kita lakukan.” (Marione)
Setelah Silva menyadari bahwa kedua
belah pihak sudah memutuskan—
“Sekarang, babak pertama......
Mulai!” (Silva)
—Mengucapkan kata-kata yang
menunjukkan dimulainya duel.
.
.
.
“《Rock
Bullet》-!”
(Marione)
Banyak batu naik ke permukaan dari bawah dan
ditembakkan ke arah Leowald.
“Uooooooo!”
(Leowald)
Leowald menghancurkan peluru batu
dengan tangan kosong.
“Kuu! Kekuatan fisik
tak masuk akal apa yang kau miliki! Lalu
bagaimana dengan ini!” (Marione)
Marione memuat sihir di tangan
kanannya dan menekan tanah.
“Berubahlah menjadi debu karena
tangan iblisku! 《Ray Disruption》.”
(Leowald)
Tangan raksasa muncul dari dalam
tanah dan bergegas menyerang Leowald. Leowald mencoba menghancurkan
tangan dengan tinjunya, tapi gagal karena perbedaan kekuatan.
“Aku akan menghancurkanmu sampai
mati!” (Leowald)
Leowald meringis karena berada dalam
keadaan sulit karena tangan raksasa yang muncul dari dalam pasir menangkap
tinjunya. Suara-suara yang mengungkapkan kekhawatiran untuk Leowald
bisa terdengar dari sekitarnya.
“Guooooooooo!”
(Leowald)
“Itu tidak ada artinya! Kau tak
dapat mematahkan tangan iblisku dengan mudah!” (Marione)
Seperti yang dikatakan Marione,
bahkan setelah menempatkan kekuatan di kepalan tangannya, tangan itu bahkan tak
bergerak dan malah meningkatkan tekanan dan kekuatannya.
“Kuu…… Aku tak punya pilihan
sekarang!” (Leowald)
Leowald meraih gagang pedang besar
yang diikat ke punggungnya dan mulai memusatkan kekuatan di dalamnya.
SFX: Buuuuuuuuuuuuuuuuuuuun!
Pedang itu mulai bergetar dan
berubah menjadi merah seolah-olah itu dimasukkan ke dalam sebuah tungku
pembakaran.
“Uooooooooo!
《Fire Fang》-!”
(Leowald)
Dia mengayunkan greatsword dengan
seluruh kekuatannya dan dengan mudahnya memotong tangan pasir itu.
“Apa!?” (Marione)
Bagian tangan yang terpotong itu
langsung mencair.
Itu adalah bukti bahwa pedang Leowald telah mencapai
suhu tingginya.
“Tsk! Sekali
lagi! Ray Disruption!” (Marione)
Namun tangan itu sekali lagi
dipotong setengah oleh Leowald.
Saat Leowald mengayunkan pedang besarnya—
“Kehabisan
trik, ya?” (Leowald)
—Marione mengertakkan gigi melihat
itu. Tapi kemudian dia memperlihatkan sebuah senyuman.
“Seperti yang diharapkan dari Beast
King. Bahkan Tangan Iblisku tidak bekerja padamu.” (Marione)
Marione membuang mantel yang dia
kenakan.
“Aku akan ke tahap selanjutnya.” (Marione)
Matanya menjadi menyipit dan
tiba-tiba, bulu hitam tumbuh dari punggungnya dan dia mulai melayang di udara.
“Biarkan dia merasakan kekuatan
kegelapan!” (Marione)
Marione mengangkat tangannya ke atas
dan banyak trisula muncul di sekelilingnya.
“Eclipse
Trident!” (Marione)
Marione mengayunkan tangannya ke
bawah, mengarahkannya ke Leowald. Mengenali tindakan itu sebagai sebuah sinyal,
trisula-trisula itu mulai meluncur dan menyerang ke arah Leowald dengan
kecepatan luar biasa.
“Mu!”
(Leowald)
Leowald memotong trisula yang terbang ke arahnya
seperti hujan sembari mengayunkan pedangnya dengan gagah berani. Para Beastmen
mulai memuji Leowald karena tidak ada serangan yang bekerja padanya, tapi
bukannya terkejut, Marione tersenyum.
Leowald mengerutkan keningnya ketika
dia melihat senyuman Marione dan di saat berikutnya, dia menelan ludah. Itu karena
dia menyadari pedangnya mulai berubah warna menjadi hitam.
“Apa......?” (Leowald)
Warna hitam terus menyebar di
sepanjang pedangnya.
Leowald menjatuhkan pedang sebelum warna hitam mencapai
gagang ketika dia merasakan bahaya dari skill itu. Dia menatap pedang yang jatuh ke tanah.
“Hmm, itu akan lebih baik jika kau
tidak menjatuhkan senjatamu.” (Marione)
Marione mendecakkan lidahnya sembari
masih melayang di udara.
“......Apa yang kau lakukan?” (Leowald)
“Kukuku, Trident Eclipseku bukanlah
sihir kegelapan biasa.
Semua yang disentuhnya akan berubah menjadi hitam.”
(Marione)
“Berubah hitam ...... Kau bilang?”
(Leowald)
“Sihir kegelapanku bisa menghentikan
waktu dari segala hal yang disentuhnya. Sama seperti es, sama seperti
kematian......” (Marione)
"Astaga! Sungguh
sihir yang merepotkan. Jadi dengan kata lain,
pedangku tak lagi berguna setelah tertelan oleh kegelapan?” (Leowald)
“Tidak, kau bisa menggunakannya. Hanya saja,
jika mereka yang tidak memiliki skill yang tepat untuk menyentuhnya, mereka
akan terkikis oleh kegelapan.” (Marione)
Sambil mengatakan itu, Marione
mendarat dan mengangkat pedang besar itu.
“Mu... kau benar-benar punyai
kemampuan fisik yang bagus untuk bisa terus-terusan mengayunkan benda seberat
ini.” (Marione)
Dia melemparkannya kembali ke tanah
seolah-olah dia kehilangan minat pada pedang besar itu.
“Baiklah kalau begitu, aku ingin
tahu bagaimana kau akan menghentikan sihirku sekarang karena kau sudah
kehilangan pedangmu.” (Marione)
Dia bangkit lalu mulai melayang lagi
di udara dan sekali lagi menembakkan Eclipse Trident.
Saat ini, Leowald tak memiliki
senjata untuk memblokir serangan itu. Dalam hal ini, dia akan
dipaksa untuk menghindari semua serangan jika dia tak ingin terkikis oleh
kegelapan seperti pedangnya.
“Jangan meremehkan Beast King ini!”
(Leowald)
Tiba-tiba, dia memukul tanah. Tangan
kanannya dengan mudah tenggelam ke dalam tanah.
“Nuooooo!”
(Leowald)
Dia mengangkat tangannya lagi
sembari berteriak.
Dan yang mengejutkan lagi, retakan mulai muncul di atas
tanah dan mulai menyebar.
Dengan demikian, tangannya menggali
tanah seolah-olah itu adalah sebuah sekop. Menggunakan bagian tanah yang
dia angkat sebagai perisai, Leowald mencoba untuk mempertahankan dirinya dari
serangan Marione. Trisula-trisula itu membuat
banyak lubang di atas tanah.
Tapi Leowald memikirkan ada sesuatu
yang aneh. Meskipun trisula itu tertancap di batu besar, batu itu tidak
berubah warna seperti pedangnya.
Dia mengerutkan kening sambil
merenungkan hal itu.
Dan, seakan-akan mulai menyadari sesuatu, dia mengamati
sekelilingnya.
Dia datang dengan sebuah anggapan,
mengapa tanah tidak terkikis oleh kegelapan?
“......Sepertinya hal yang disebut
Kegelapan juga punya batas.”
(Leowald)
Alis Marione menyebabkan lengkungan
seolah-olah sedang terkejut.
Dia hanya diam dan tidak menjawab, tetapi sebenarnya,
Leowald benar.
Untuk efek khusus Eclipse Trident
agar bisa aktif, trisula-trisula itu harus memiliki target yang telah
ditentukan. Jika trisula-trisula itu mengenai sesuatu selain target yang
dipilih, kegelapan tidak akan menyebar.
Sebelumnya, dia telah menargetkan
pedang Leowald dan itu berhasil seperti yang dimaksudkan, tapi kali ini tidak.
Marione menunjukkan kekaguman karena
dia tak pernah berpikir sihirnya akan dianalisis dengan cepat.
“Jadi karena hal ini, mereka
memanggilmu Beast King.” (Marione)
“Sekarang giliranku!” (Leowald)
Leowald menyipitkan matanya dan
tiba-tiba suasana berubah.
“Mari ku tunjukkan! Inilah
teknik rahasia 《Binding
Arts》 -! Ini adalah 《Thermal
Blast Formation》.” (Leowald)
SFX: Buoooo!
Sejumlah besar nyala api keluar dari tangan Leowald dan
mengelilinginya. Panas yang
dihasilkan mencapai Marione yang masih terbang di langit.
“Seberapa panasnya itu !?” (Marione)
Itu sangat panas sehingga Marione
tak sengaja cemberut.
Api mulai semakin mengecil ketika membentuk sebuah
pusaran, sepertinya itu sedang diserap oleh sesuatu. Dan dari dalam pusaran itu muncul Beast King berwarna merah.
“Ayo bersenang-senang!” (Leowald)
Dia mendongak ke arah Marione sambil
menunjukkan senyuman ganas.
“Sudah saatnya kau harus
serius...... 《Sword
General》.” (Leowald)
Sudut-sudut mulut Marione meringkuk
dan dia menyipitkan matanya.
“……Jadi kau tahu tentang itu.”
(Marione)
Marione mendarat ke tanah secara
perlahan. Dia memegang tangan kanannya ke tanah dan memancarkan
kekuatan sihir dalam jumlah besar yang kemudian diserap ke dalam tanah.
SFX: MekiMekiBaki……(Suara Sesuatu)
Tampak seperti sebuah retakan
terbentuk di tanah, tanah mulai mengalir seperti pasir ketika mulai membentuk
beberapa bentuk sembari menyatu ke satu titik.
Secara bertahap menjadi lebih besar
dan berubah menjadi sebuah pedang.
“………《Iryaduru》.” (Marione)
Dia meraih gagang pedang dan
mengayunkannya secara perlahan.
SFX: Bakiiii!
Tiba-tiba tanah terbelah. Melihat
tanah terbelah oleh hanya ayunan pedangnya, bahkan Leowald kehilangan
kata-katanya.
“Rasakan kekuatan dari pedang
terkuatku.”
(Marione)
“…… Jadi itu adalah partnermu, yang
disebut sebagai《Sword General》.” (Leowald)
Pedang itu memiliki warna coklat
kemerahan dan bilahnya sangat tipis sehingga sepertinya akan pecah jika pedang
itu disentuh. Tapi, pedang itu tak bisa disebut sebuah pedang yang rapuh
karena dibuat dengan memadatkan bumi.
Leowald mengerti bahwa pedang itu memiliki kekuatan
ofensif dan defensif yang luar biasa meskipun hanya dengan melihat
penampilannya.
«
Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar