Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Selasa, 17 Juli 2018

Konjiki no Wordmaster Chapter 170 - Bahasa Indonesia


Chapter 170 – Hasil dari Bentrokan antara Matahari dan Bumi

Pikiran pertama Hiiro seperti ini. Leowald adalah seorang petarung dengan sepesialis pertarungan jarak dekat dan Marione sepesialis pertarungan jarak jauh. Dia berpikir bahwa masing-masing dari mereka akan menggunakan jangkauan serangan khusus mereka untuk mendapatkan keuntungan atas lawannya.
Namun, saat ini di tangan Marione dilengkapi dengan sebuah pedang. Hiiro akhirnya menyadari bahwa kesan awalnya telah salah.
Jangkauan serangan optimal Marione yang sebenarnya bukanlah jarak jauh, tapi pertarungan jarak dekat. Di sisi lain, Leowald menggunakan Transformation, kemampuan yang serupa dengan apa yang dimiliki Crouch.
Serangan fisik biasa tidak akan bekerja sama sekali pada Leowald. Bagaimanapun juga, setelah melihat penampilannya, Marione dapat menebak bahwa serangan berbasis fisik tidak akan berhasil dan karenanya, dia menciptakan sebuah pedang.
Hiiro menduga kalau pedang itu kemungkinan memiliki kemampuan tersembunyi yang entah bagaimana membuatnya mampu memberikan kerusakan pada tubuh yang telah mengalami Transformation

Pertarungan yang telah terjadi hingga saat ini adalah pertarungan tingkat tinggi. Itu adalah duel yang diharapkan dari dua orang petarung kelas atas. Bagaimanapun juga, pertarungan seperti apa yang akan terjadi mulai saat ini, pastinya itu akan melampaui pertarungan yang terjadi sebelumnya.
Jantung Hiiro berdegup kencang, memberinya perasaan yang sama ketika seseorang menyaksikan final sebuah pertandingan olahraga di TV. Orang-orang di sekitarnya juga menatap pertarungan seolah-olah mereka telah lupa cara untuk bernapas.
Ini hanya menunjukkan bagaimana melihatnya mencuri pandang pada pertempuran yang mereka berdua lakukan. Dan setelah memikirkannya, entah bagaimana semua orang mulai  berpikir mereka akan bisa melihat pertarungan yang lebih menakjubkan yang akan di mulai saat ini, pastinya siapa pun akan mengamati jalannya pertarungan dengan tenang.
“………. Pedang itu merepotkan.” (Liliyn)
Liliyn yang berada di sebelah Hiiro, tiba-tiba bergumam.
“Kau tahu tentang itu?” (Hiiro)
“Ya, tidak berlebihan untuk mengatakan kalau itu adalah sebuah pedang yang lahir dari bumi itu sendiri. Dengan kata lain, pedang itu semacam Spirit Sword.” (Liliyn)
Spirit Sword?” (Hiiro)
“Sederhananya, itu adalah Magic Sword.” (Liliyn)
“Dengan kata lain, itu adalah sebuah pedang yang memiliki kekuatan sihir di dalamnya?” (Hiiro)
“Ya, untuk melawan Transformation, di mana Beastmen menjadi Spirits, serangan fisik tak akan ada artinya. Namun, dengan Spirit Swordyang memiliki kekuatan sihir di dalamnya, dia seharusnya bisa melukai tubuh itu tanpa berbelas kasihan.” (Liliyn)
“Aku mengerti, seperti yang kuduga, ada trik untuk itu, ya?” (Hiiro)
Setelah memahaminya, Hiiro mengangguk ringan. Dia tidak berpikir bahwa Marione akan menggunakan sebuah pedang biasa.
“Bagaimanapun juga, untuk menciptakan pedang setingkat itu, haruslah sebanding dengan besar risikonya.” (Liliyn)
“Apa maksudmu?” (Hiiro)
“Kemungkinan besar dia menggunakan sebagian besar kekuatan sihirnya untuk menciptakannya. Selain itu, hanya untuk menggunakannya, dia harus mengorbankan sihirnya.” (Liliyn)
“Sepertinya tidak sepadan dengan biayanya.” (Hiiro)
“Jangan bodoh. Tak mungkin orang normal bisa membuat sebuah Spirit Sword . Itu menunjukkan betapa hebatnya kekuatan yang dimiliki sebuah Spirit Sword. Aku harus bilang itu cukup pantas seorang anggota Rank 2mampu menciptakan satu.” (Liliyn)
Sepertinya Liliyn mengatakan itu dengan kekagumannya,
“Seperti yang diharapkan dari teman Hiiro. Kau cukup berpengetahuan.” (Eveam)
Orang yang mengangkat suaranya dalam kekaguman yang sama adalah Eveam. Sepertinya dia telah mendengar percakapan mereka berdua.
“Seperti yang dia katakan, pedang itu adalah salah satu kartu truf Marione.” (Eveam)
"Untuk berpikir kalau dia akan menggunakan sesuatu seperti itu.” (Hiiro)
“Itu hanya menunjukkan seberapa jauh dia telah terpojok. Seperti yang diharapkan dari seorang Beast King.” (Eveam)
Memang benar kalau Marione telah melawan Leowald pada kesempatan yang tak terhitung jumlahnya menggunakan sihirnya, tapi meskipun begitu, dia selalu menghindarinya. Untuk mendapatkan keunggulannya, penting bagi Marione mengambil inisiatif sebelum lawannya.
“Bagaimanapun juga, raja juga menggunakan Transformation. Dia juga, telah dituntun untuk menggunakan salah satu kartu truf-nya." (Eveam)
Eveam mengucapkan kata-kata itu dengan agak bersemangat. Nampaknya, dia juga mendapati pertarungan ini layak untuk ditonton, ketika jantungnya bergetar saat dia menontonnya.
“Namun, seperti yang dia katakan, Marione tak bisa menggunakan pedang itu dalam waktu yang lama. Transformation Leowald juga harus menggunakan stamina yang cukup banyak, jadi dia seharusnya tak bisa mempertahankannya terlalu lama.” (Eveam)
“Artinya mereka mungkin akan mencapai akhir lebih cepat dari yang diperkirakan.” (Hiiro)
“Ya, aku percaya pada Marione! Dia pasti akan memenangkannya untuk kita!” (Eveam)
“Tapi, aku tak berpikir kalau Kumis Baron bisa menggunakan sebuah pedang, kau tahu?” (Hiiro)
“Aku mengerti, Hiiro tidak tahu tentang itu. Permainan pedang Marione adalah yang terbaik. Sampai sekarang, belum ada satu pun pendekar pedang di Evila yang bisa mengalahkannya.” (Eveam)
Informasi khusus ini sangat mengejutkan Hiiro. Yah, sudah bisa diduga, karena dia sama sekali tidak tertarik. Hiiro mendesah ringan saat dia dengan tenang menatap kedua petarung itu.
(Kartu truf… .kah.) (Hiiro)
Dia menggunakan kata | Pry ketika dia memikirkan itu dan mengkonfirmasi Status dari keduanya.
Marione Judou Crisis (Lv 168)
HP         : 8489/8522
MP        : 3455/7098
EXP       : 5356789
NEXT    : 119890
ATK       : 1200 (1700)
DEF       : 1167 (1150)
AGL       : 1317 (1390)
HIT        : 1050 (1300)
INT        : 1120 (1135)
Magic Attribute : Earth | Dark
Magic : Rock Bullet (Earth – Attack) | Gran Needle (Earth – Attack) | Ray Disruption (Earth – Attack) | Iruyaduru (Earth) | Shadow Sickle (Darkness – Attack) | Dark Impact (Darkness – Attack) | Eclipse Trident (Darkness – Attack) | Black Ash (Darkness – Attack)
Titles : Earnest Man | High Class Demon | Feathered One | Bothersome One | Indulgent One | Short-Tempered Handlebar Moustache | Obstinate One | The Natural Enemy of Monsters | Ripper | Unique Genocider | One who Exceeds | Sword General | Cruel | Caring One | Avenger | Brutal One | Beastman’s Poison | One who has a Splendid Moustache | Moustache Baron | One who Seeks the Strong | Overly Determined Person|

Leowald King (Lv 202)
HP         : 11589/13765
MP        : 3055/4300
EXP       : 11930081
NEXT    : 221107
ATK       : 1830 ( )
DEF       : 1533 (1663)
AGL       : 1221 (1301)
HIT        : 1509 ( )
INT        : 816 (840)
Binding Attribute: Fire
Binding : Flame Fang | Blaze Fang Attack | Ultimate Flame Fang Attack | Wildfire Transformation | Awakened Fireball of Truth | Ceremony of Actualization | Fang of the End
Titles : Friend of Fire | One who Trains | Strong Arms | Battle Enthusiast | Musclehead Man | Doting Father | Binge Drinker | Considerate Comrade | One who Follows His Own Path | One who is Popular | Reliable Person | Unique Genocider | The Monster’s Poison | King Dandy | One who Exceeds | Gabranth Fighter | Power of the Wilds |One who can Influence Cause and Effect | Overly Determined Person | Flame Bullet | Beast King | One who Transcends
Hanya berdasarkan pada Status yang telah dia konfirmasi, Marione berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Dan, meskipun Eveam mengatakan bahwa mereka berdua menggunakan kartu truf mereka, sepertinya Leowald masih punya banyak kartu truf tersembunyi yang belum dia gunakan.
Namun, tidak peduli berapa banyak kartu yang bisa dia pegang, jika Leowald keliru dalam waktu untuk menggunakannya, atau tak berpikir untuk mencoba melindunginya dari kerusakan untuk pertempuran yang akan datang, maka cukup ada peluang bagi serangan Marione dengan mudah mengalahkannya.
Selain itu, karena skill yang mereka berdua gunakan, MP Marione dengan cepat menurun, sementara HP dan MP Leowald menurun.
Hiiro mengerti dengan baik kalau Spirit Sword dan Transformation adalah skill yang seperti yang diharapkannya, memiliki tingkat risiko tertentu bagi mereka. Jika mereka terus tidak melakukan apa-apa, maka ada kemungkinan mereka tidak bisa bertarung, hanya kerena mereka tetap berdiri di sana.
(Khususnya, MP Beast King mengalami penurunan, jadi dia mungkin tak akan membiarkan pertarungan ini berlangsung terlalu lama.) (Hiiro)
Saat dia memikirkan itu, Hiiro sekali lagi melihat pada dua orang yang bertarung itu. Keduanya saling berpura-pura saat menunggu celah di pertahanan lawan untuk menyerang. Dan kemudian, akhirnya, pertarungan mulai berlanjut.
Orang yang bergerak pertama adalah Leowald. Dia menggunakan kecepatannya yang luar biasa untuk menutup celah di antara mereka dan mengayunkan tinjunya. Tinju itu diselimuti dengan api merah menyala.
*Bushu!
Keduanya bertabrakan dan terus berjalan sampai punggung mereka saling berhadapan. Kemudian, suara sesuatu jatuh ke tanah terdengar. Setelah melihat dengan hati-hati, orang bisa melihat bahwa lengan kanan Leowald telah terputus di siku dan jatuh ke tanah.
“Ku-!?” (Leowald)
Lengan yang jatuh itu terus terbungkus api dan secara bertahap api yang menyelimutinya mulai menyebar.
Dalam sekejap, Marione telah menghindari tinju Leowald dan memotong lengannya dengan pedangnya. Fakta kalau Leowald tak bisa menghindari pedang itu hanya menunjukkan betapa cepatnya tebasan yang dilakukan Marione.
“Gahaha! Kau milikku sekarang! Seperti yang diharapkan dari seorangSword General!” (Leowald)
Melihat sosok Leowald saat dia tertawa terbahak-bahak setelah kehilangan lengan kanannya, Marione memberikan ekspresi yang meragukan.
“Kau hanya bisa tertawa untuk saat ini. Lain kali, aku akan mengubahmu menjadi sebuah daruma.” (Marione) (TL/N : Daruma adalah boneka Jepang berbentuk hampir bulat dan tak memiliki tangan dan kaki. Lengkapnya cek wiki)
“Gahaha! Kau harus menghindarkan aku dari menjadi sebuah daruma!” (Leowald)
Saat dia mengatakan itu, api mulai menembak keluar dari area di mana lengan kanannya telah dipotong. Api kemudian mulai mengambil bentuk sebuah lengan.
“Ap–!?” (Marione)
Mata Marione melebar sangat kuat melihat kejadian itu. Wajar saja dia terkejut.Bagaimanapun juga, lengan kanan yang dia berusaha keras untuk memotongnya pulih seperti sedia kala.
“........Aku mengerti, tampaknya aku perlu mencincang seluruh tubuhmu hingga hancur berkeping-keping untuk bisa membunuhmu.” (Marione)
“Begitulah. Jika kau memotong satu tangan, setelah itu aku hanya merasakan rasa sakit,  itu saja.” (Leowald)
“Kalau itu masalahnya-!” (Marione)
Kali ini, Marione menendang tanah dan menutup celah di antara mereka. Dan begitu dia mencapai dada Leowald, dia mengayunkan pedangnya ke atas, menebas Leowald dari bawah.
Tapi sayangnya, Leowald tampaknya menjadi langkah lebih cepat, karena ia dengan mudah mengambil kembali Marione. Namun, Marione tampaknya telah memprediksi itu, karena ia  dengan segera memutar tubuhnya dan, kali ini, menurunkan pedangnya dari atas pada Leowald.
*Bakiiiiiiiiii!
Tanda tebasan raksasa diukir di tanah. Dan, pada saat yang sama, lengan kanan Leowald sekali lagi terputus.
Menduga itu menjadi peluang yang bagus, Marione melanjutkan serangannya. Pedangnya bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti pria biasa. Sesuai dengan kata-katanya, Marione mencincang tangan kiri Leowald, kaki kanan, dan kaki kiri untuk mengubahnya menjadi sebuah daruma.
Lalu, untuk akhir, Marione membuat ayunan horizontal besar. Setelah itu, Leowald jatuh ke tanah.
“Bagaimana dengan itu?! Inilah kekuatan seorang Cruel!” (Marione)
Dia menyatakannya sembari memandang rendah Leowald. Ketika dia yakin akan kemenangan melawannya, tubuh Leowald mulai terbakar dan tak bergerak lagi.
*Shuuuuuuuu………
Anehnya, Leowald yang runtuh di depannya secara perlahan menghilang seperti api yang padam.
“Apa yang—!?” (Marione)
Lalu, Marione merasakan sejumlah besar niat membunuh yang datang dari atasnya. Dia segera membalikkan wajahnya untuk memeriksa. Ketika dia melakukannya, dia melihat Leowald yang sama sekali tidak terluka melayang di langit.
“Kapan kau berganti dengan sebuah pengganti?!” (Marione)
Tampaknya Leowald yang Marione baru saja cincang adalah tiruan yang terbuat dari api Leowald. Dia tampaknya mengambil kesempatan itu untuk terbang ke langit dan menyiapkan serangan berikutnya.
 “Dengan ini, berubahlah menjadi abu, oh Sword General!” (Leowald)
Api membara dipancarkan dengan Leowald sebagai pusatnya, itu tampak seperti api itu menyelubunginya dan melindungi tubuhnya dari bahaya. Api itu secara bertahap menjadi lebih besar, seolah-olah berubah menjadi sebuah tiruan dari matahari.
“Ambil ini! Awakened Fireball of Truthhhhhhh!” (Leowald)
Leowald tetap dalam bentuk itu saat dia jatuh dari langit menuju Marione. Dengan ukuran itu, bahkan jika dia mencoba lari sekarang, dia masih akan tertangkap oleh serangannya.
Marione menggertakkan giginya seakan memutuskan dirinya untuk menerima serangan itu dan mulai memusatkan sejumlah besar kekuatan sihir ke dalam Iruyaduru.
“Aku tidak bisa membiarkan diriku kalah di sini! Demi Yang Mulia, Marione ini akan menjadi pedang tunggal untuk memotong jalannya!” (Marione)
Marione dengan dahsyat menusukkan pedangnya ke dalam tanah.
“Datang! Bumi!” (Marione)
*Gogogogogogogogogogogogogo!?
Tanah mulai bergetar kuat seolah-olah gempa besar telah terjadi. Ketika itu terjadi, sesuatu mulai muncul dari dalam tanah. Sesuatu itu menyerupai sosok naga raksasa.
*Goooooooooooooooooooooooooo!
Saat itu melepaskan sebuah bunyi yang intens yang bergema di seluruh area, naga yang lahir dari bumi mulai menuju ke arah matahari yang jatuh.
*Bachiiiiiiiiii!
Ketika kedua perwujudan itu saling bersentuhan, suara yang menyerupai keluarnya aliran listrik mulai terdengar. Kedua belah pihak menolak untuk memberikan satu inci pada lawannya, dan itu benar-benar berubah menjadi sebuah peraduan kekuatan diantara keduanya.
Tepat ketika seseorang mengira matahari telah berhasil mendorong maju, naga itu sekali lagi akan mendorongnya kembali. Begitu pula sebaliknya. Kejadian ini terjadi berulang-ulang kali sampai tak terhitung jumlahnya.
Melihat mereka saling beradu kekuatannya, membuat salah seorang mampu memahami kenyataan bahwa jika salah seorang dari mereka kehabisan tenaganya, maka dapat dipastikan orang itu akan kalah.
Lalu, akhirnya kesimpulan itu tampaknya tercapai. Yang menampilkan perubahan pertama adalah ………………
……………wujud tiruan  matahari.
“Nuguuuuuuuuu!” (???)
Pada serangan sosok naga, tiruan matahari itu terbelah menjadi dua. Leowald, yang berada di tengah-tengah matahari, kemudian menjadi mangsa untuk taring naga.
Dia berhasil menghindari menjadi santapan naga itu dengan menggunakan seluruh tubuhnya untuk menahan rahang atas dan bawah sosok naga.
“....... Matahari telah jatuh ke tanah.” (Marione)
Setelah menjadi percaya diri atas kemenangannya, Marione menyeringai.
Dan kemudian, Leowald yang benar-benar berpikir mungkin dia akan berakhir menjadi persembahan  bagi perut naga jika hal ini tetap berlanjut,  lalu ia menggertakkan giginya sembari menutup matanya.
“........ Aku memohon......” (Leowald)
Setelah Marione melihat Leowald membaca sesuatu yang terdengar seperti sebuah mantra, dia berkata—  
“Haa haa haa…… j-jadi itu kata-kata terakhirmu. Seperti yang diharapkan dari Beast King, sungguh jantan.” (Marione)
Marione tampak terengah-engah ketika menatap tajam Leowald yang tergencat. Bahkan untuk Marione sendiri, ini adalah serangan terkuatnya, dimana ia terlah mengerahkan semua kekuatan sihirnya ke dalam serangannya. Tampaknya dia akan pingsan jika dia bersantai, tapi berpikir kalau dia harus menunggu sampai dia berhasil mendapatkan kemenangannya, dia berusaha keras menguatkan kakinya menompang tubuhnya agar tidak roboh.
Saat dia melakukannya, mulut naga itu tertutup rapat. Semua orang yang melihat itu, nampaknya menerima sebuah kejutan keika melihat kejadian itu.
Banyak pendapat yang muncul di antara orang-orang itu, dimana ada yang berpendapat seperti,  mereka yang merasa bahwa Marione telah mendapatkan kemenangannya, mereka yang merasa Leowald telah kalah, dan mereka yang hanya terkejut oleh kemampuan menyerang dan bertahan diri yang luar biasa.
“…… .fufu, aku menang.” (Marione)
Ketika Marione menggumamkan hal itu—
Bakibakibakibakibakibakibakibakibakibakiiiiii!
Retakan tiba-tiba mulai menjalar di seluruh tubuh naga. Lalu,
*BOBOBOBOBOBOBOBOBOOOUU!
Api mulai tumbuh dari retakan.
*Dokaaaaaaaann!
Dengan suara ledakan yang luar biasa, naga itu meledak. Dari dalamnya, sesuatu terbang menuju Marione.
"............ seekor singa...... merah......!?" (Marione)
Di sana, muncul sosok singa merah dengan api menyala-nyala.
*Dogoooooo!
“Gafuu-!” (Marione)
Marione ditabrak sosok singa itu dan seluruh tubuhnya dibanting ke dalam tebing besar di belakangnya. Darah segar menyembur dari mulutnya, dan diapun ambruk ke tanah.
“……ap……apa…… ha…….” (Marione)
Sosok singa yang memandang rendah Marione mulai menghilang menjadi gumpalan api. Dan dari belakangnya, sosok Leowald muncul.
Setelah melihatnya, wajah Marione melengkung karena terkejut.
“Itu tadi cukup berbahaya. Untuk memaksaku menggunakan kekuatan ini, seperti yang diharapkan dari Cruel' Rank 2." (Leowald)
Tubuh Leowald tidak lagi merah membara seperti sebelumnya. Tubuhnya kembali normal, seperti sebelum dimulainya duel.
"Ka...... kau......." (Marione)
Marione menggertakkan giginya, merasa terhina dan dengan penuh ketakutan berusaha mengangkat tubuhnya, tapi tubunya tak mau mendengarkannya.
“……… B……Bunuh aku.” (Marione)
Marione menutup matanya seolah-olah dia sudah menyerah. Namun, Leowald hanya diam saat memandang ke arah dirinya.
“Aku tidak bisa menunjukan wajahku di hadapan Yang Mulia. Jadi sekarang, bunuh aku!” (Marione)
"............percuma." (Leowald)
“…… apa?” ​​(Marione)
Marione membuka kembali matanya yang tertutup.
“Aku bilang itu percuma. Aku ingin melawan seorang pejuang yang kuat sepertimu sekali lagi." (Leowald)
"…………….Apakah kau idiot? Aku tidak bermaksud menyombongkan diri, karena aku adalah salah satu pejuang kelas atas di Evila. Jika kau membiarkanku di sini, maka suatu hari, aku mungkin mengarahkan taringku untuk melawanmu sekali lagi, kau tahu?” (Marione)
Jika seseorang adalah pejuang yang kuat, maka biasanya akan membuat lebih banyak alasan untuk membunuh mereka sebelum mereka menjadi sebuah masalah.
“Baiklah, datanglah padaku lagi. Aku akan mengalahkanmu di permainanmu sendiri.” (Leowald)
“…………………” (Marione)
“Dan jika kami memenangkan duel ini, maka kau tentu saja akan menjadi bawahanku. Itulah yang akan terjadi, maka aku tidak ingin kehilangan bawahan yang sangat baik di tempat seperti ini." (Leowald)
“Jangan mengacaukanku! Jika aku harus menerima penghinaan seperti itu, maka mati akan menjadi—”  (Marione)
"Balas dendam ......." (Leowald)
“……-!?” (Marione)
Tepat ketika dia akan menyangkal kata-kata Leowald, dia mendengar beberapa kata yang tidak terduga dan tersendat.
"Sword General, kau masih punya keinginan yang ingin kau penuhi, bukan?" (Leowald)
“……………..” (Marione)
"Jika memang begitu, lalu kenapa kau mencoba terburu-buru menuju kematianmu?" (Leowald)
“……ku-“ (Marione)
“Memang benar ini adalah duel. Aku juga bertarung denganmu untuk membunuhmu. Namun, sekarang aku sekilas bisa tahu kalau kau tidak lagi bisa bertempur. Untuk memberikan pukulan terakhir pada lawan seperti itu, sangat tak menarik sama sekali.” (Leowald)
"M-Menarik...." (Marione)
“Dan juga, pedangmu ketika aku bertarung denganmu memang memiliki haus darah yang terkandung di dalamnya, tapi aku tidak merasakan setitik pun keinginan untuk membalas dendam di dalamnya.” (Leowald)
“………….” (Marione)
“Gahaha! Itu menyenangkan, Marione! '' (Leowald)
Setelah melihat pria di depannya, Marione merasa hatinya tanpa sadar mulai gemetar. Ini karena ketika dia memikirkan kembali pertarungan yang baru saja dia perjuangkan, dia dapat menemukan kalau dia benar-benar menikmatinya.
Selain itu, meskipun pria di depannya benar-benar idiot, pada saat yang sama Leowald didorong oleh keinginan impulsif, yang membuatnya ingin bertarung dengan Marione sekali lagi. Marione mendesah dalam-dalam.
"............ kau benar-benar tidak ingin membunuhku?" (Marione)
“Kamu gigih. Tapi, yang kalah tidak diizinkan untuk memaksakan pendapat mereka pada seorang pemenang!” (Leowald)
“Ku ………… .. aku akan membuatmu menyesal hari ini.” (Marione)
“Gahaha! Aku akan menantikannya! ”(Leowald)
Dan ketika Marione melihat Leowald kembali ke kelompoknya, kesadarannya secara perlahan mulai memudar.
"Ahh, setelah aku memikirkannya, aku akan memberitahumu satu hal lagi." (Leowald)
Pada kata-kata Leowald, kesadaran Marione yang perlahan memudar mulai terpusat pada suara Leowald.
"Nama beastman yang kau kejar adalah Kurou." (Leowald)
“…….–!?” (Marione)
"Dia penjahat yang bahkan ada di daftar buronan di benua Gabranth." (Leowald)
Setelah mengatakan itu, Leowald kembali ke kelompoknya. Dan Marione yang mengulangi kata-kata yang didengarnya di dalam pikirannya, jatuh ke dalam kegelapan.
Silva mulai menegaskan bahwa Marione tidak bisa bertempur dan mengangkat tangannya ke arah Leowald dan berteriak.
“Pertandingan pertama adalah kemenangan Gabranth!” (Silva)
ーーーーー
(Author’s Note: Maaf untuk semua orang yang mendukung Marione !!!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar