Chapter 168 - Dimulainya Duel
Antara Evila dan Gabranth
“Baiklah, karena
kita tak punya banyak waktu lagi, jadi biarkan saya memberikan sebuah
perkenalan sederhana.
Pertama, orang itu adalah Tuanku, Liliyn.” (Silva)
“Eh... anak
itu.....” (Arnold)
Bahkan saat di tengah-tengah
pertengkaran, Liliyn tiba-tiba memberikan tatapan kematian padanya, jadi dia
segera memperbaiki ucapannya.
“J-Jadi puteri cantik
itu...!” (Arnolad)
“Ya,
ngomong-ngomong, putri kami punya kebencian tak mendasar mengenai usia dan
tinggi badannya, serta sebagian besar penampilannya, jadi ada baiknya anda
lebih berhati-hati dalam pemilihan kata yang ingin anda ucapkan.” (Silva)
“A-Aku mengerti.....” (Arnold)
Muir juga mengatakan pada dirinya
sendiri untuk lebih berhati-hati, karena dia mengangguk berulang kali bersama
Arnold.
“Dan gadis itu,
sama seperti saya, dia juga melayani Liliyn-sama, Shamoe.” (Silva)
“S-Saya Sh-Shamoe, shir!” (Shamoe)
Dengan wajahnya memerah, dia mencoba
mengeluarkan kata-kata, tapi tetap saja, dia menggigit lidahnya. Karena Muir
merasakan persamaan tertentu dengannya adalah sesuatu yang mungkin bisa disebut
tak terelakkan.
“Dan ini Nikki-dono. Walaupun
dia terlihat seperti ini, dia adalah murid nomor satu Hiiro-sama.” (Silva)
“Senang bertemu denganmu!” (Nikki)
Dengan senyum cerah, Nikki berpaling
ke arah mereka.
“H-hah... Murid Hiiro, apakah
itu....” (Arnold)
“I-Itu artinya sesuatu pastinya akan
berubah seiring berjalannya waktu, Paman!” (Muir)
Seolah-olah mereka telah menemukan
kejadian yang aneh, keduanya menatap keheranan.
“Dan......” (Silva)
“Lama tak bertemu, kalian berdua!”
(Mikazuki)
Mikazuki mengangkat tangannya saat
dia berbicara, tapi keduanya sepertinya tak mengerti.
“Eh... siapa? Apa anak
ini?” (Arnold)
Ketika Arnold menggumamkan itu....
“Bu~ Betapa kejamnya kau melupakanku~! Mikazuki
bahkan masih samar-samar mengingatmu~!” (Mikazuki)
Wajahnya mengembung sampai batas
saat dia cemberut.
“Lama-kelamaan kehadiranmu jadi
semakin tipis, Mikazuki!” (Nikki)
“Diam, Nikki!” (Mikazuki)
Menentang olok-olokan Nikki,
Mikazuki berteriak dengan wajah merah cerah. Tapi bahkan
setelah mengetahui nama gadis kecil itu, kelihatannya tak ada yang datang ke
kelompok Arnold. Jadi, Silva memberikan sebuah
penjelasan.
“Sebenarnya, dia adalah sosok yang
mengambil bentuk manusia oleh tangan Hiiro-sama.” (Silva)
“Mengambil bentuk manusia, katamu!?”
(Arnold)
“Benar. Dia dulunya
adalah seekor monster yang disebut Raidpic, dan kelihatannya dia sudah pernah
bertemu kelompok Arnold-sama sebelumnya.” (Silva)
Di sanalah, Arnold mulai
mengingatnya. Mereka pernah meminjam seekor Raidpic untuk mendapatkan
tumpangan terdekat sampai 【Beast Kingdom : Passion】.
“J-Jadi kau si Raidpic waktu itu?”
(Arnold)
“Benar! Kalian
semua jahat sampai bisa melupakanku! Kakek dan bahkan Muir juga!” (Mikazuki)
“M-Maaf!” (Muir)
“K... kakek.....” (Arnold)
Muir dengan jujur meminta
maaf, sementara Arnold yang terkejut menggantungkan bahunya setelah dia
dipanggil ‘kakek’.
“Akhirnya, nama saya Silva Plutis. Senang bisa
berkenalan dengan kalian.” (Silva)
Dia dengan sopan membungkukkan
kepalanya.
“Meski begitu... perubahan wujud,
dan teleportasi, nampaknya seiring berjalannya waktu, hal itu menjadi sesuatu
yang berlaku terhadap orang itu....” (Arnold)
Wajah Arnold menegang ketika dia
melihat Hiiro.
“Nofofofofo! Ngomong-ngomong,
Arnold-dono, untuk beberapa alasan saya merasakan sesuatu kehadiran yang mirip
dengan diri saya di dalam diri anda.” (Silva)
“Ya, kau benar! Rasanya
seperti aku bisa mengerti dirimu, atau...” (Arnold)
“Tepat! Kenapa ya!
Nofofofofo!” (Silva)
“Siapa tahu! Ahahahaha!”
(Arnold)
Ikatan tak dikenal telah terbentuk
antara si cabul dan lolicon.
Meskipun mereka baru saja berkenalan, seolah-olah
mereka adalah teman lama.... tidak, rasanya seolah-olah mereka adalah belahan
jiwa ada di sekitar mereka.
Sementara Muir ragu-ragu tentang apa
yang harus dikatakan saat melihat reaksi mereka yang sama sekali tak
dimengertinya, Hiiro mulai berjalan mendekati dirinya, nampaknya
pertengkarannya dengan Liliyn telah berakhir.
“Hmm? Kau masih
di sini? Kembali ke kampmu sekarang.” (Hiiro)
“Nugu... K-Kau... bahkan saat kita
baru saja bertemu lagi, kau benar-benar...
menyedihkan, kau sama sekali tak berubah, oy... dan aku juga dengar dari
Shishou kalau kau datang ke negara ini baru-baru ini, tapi setidaknya beri kami
satu atau dua kata… ya Tuhan…” (Arnold)
“Seolah-olah hal itu akan berubah
hanya dalam waktu setengah tahun.
Dan alasanku tak menemuimu saat itu hanya karena kau
tak ada di sana. Aku bukanlah yang salah di
sini.” (Hiiro)
“.....yah, baik sekali kau.....”
(Arnold)
“Ahaha.....ini benar-benar terasa
bernostalgia.” (Muir)
Keduanya mendesah kelelahan.
“Oh ya, Ossan, aku dengar kalau kau
dengan senang hati mengungkapkan segalanya tentangku pada Beast King.” (Hiiro)
“Eh, ah, i-itu...” (Arnold)
Sudut-sudut mulut Hiiro terangkat,
tapi matanya jelas tak tertawa. Nampak aura hitam keluar dari punggungnya.
“Sepertinya kau ingin jadi subjek
percobaan sihirku untuk pertama kalinya, kan?” (Hiiro)
“T-Tunggu sebentar Hiiro! Aku memang
mengatakannya, tapi k-kau bahkan tak pernah mencoba untuk menghubungi kami,
bukan!?” (Arnold)
“…… Jadi?” (Hiiro)
Hiiro nampak mengerutkan dahinya
saat dia memiringkan kepalanya.
“H-Hei! Kita adalah
rekan yang bepergian bersama, bukan? Jadi bukankah seharusnya kau mencoba
menghubungi kami walaupun cuma sekali!? Dengan
sihirmu, itu akan mudah, kan!?” (Arnold)
“Seolah-olah aku mengerti. Kedengarannya
seperti sebuah penderitaan.” (Hiiro)
“S-Sebuah Penderitaan....” (Arnold)
Tingkat keparahan seruan itu membuat
rahang Arnold jatuh.
“Hiiro-san!”
(Muir)
Tiba-tiba, Muir berteriak, jadi
semua orang mengalihkan pandangannya padanya.
“Apa, Chibi?” (Hiiro)
“A-A-Aku juga khawatir! M-Mimir
chan juga! D-Dan…” (Muir)
Muir memandang kelompok Liliyn.
“S-Semua orang yang bersamamu
sepertinya bersenang-senang... dan untuk beberapa alasan, ada banyak gadis
kecil....” (Muir)
“Apa yang kau katakan?” (Hiiro)
Muir berbicara dengan suara rendah,
jadi ucapaannya tak terlalu terdengar oleh Hiiro. Lalu,
dengan wajah memerah, Muir mulai bicara.
“N-Ngomong-ngomong, entah bagaimana
hal itu membuat paman begitu frustrasi! P-Paman terus-terusan mengoceh
tentangmu sebagai balas dendamnya, tapi sejujurnya dia begitu peduli padamu
bahkan dia berpikir untuk membalasmu!” (Muir)
“O-Oy, tunggu Muir-san.....?”
(Arnold)
“Hmmm... balas dendam, kah?..... aku
mengerti.” (Hiiro)
Arnold yang ketakutan berbalik
menghadap ke Hiiro.
“Kau sudah menyelesaikannya sendiri,
kan?” (Hiiro)
“H-Hiiiiiiiiiiiiiiii!”
(Arnnold)
Hiiro menulis kata tertentu, dan
menembaknya ke arah Arnold sebelum dia mengaktifkannya.
“Tidakkkkkk! Hentikan!
Aku tak punya minat seperti itu! I-Itu penting bagiku…… Ah, ah,
ah, nuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.” (Arnold)
Melihat wajah Arnold menjadi pucat
ketika dia menggeliat kesakitan, Muir menatap kosong pada Hiiro.
“Apa? Aku hanya menunjukkan sedikit
mimpi buruk padanya.” (Hiiro)
Hiiro menggunakan kata 『 幻』|『 Dream 』
untuk
menyiksa Arnold dengan bayangan tertentu dalam mimpinnya sendiri. Isinya
termasuk sebuah injakan dari laki-laki berotot, atau hal-hal yang serupa.
“Saya mengerti! Sederhananya,
saat ini Arnold-dono dikelilingi oleh tipe pria tertentu ketika mereka
melakukan ini dan itu pada tubuhnya? Itu,
Itu..... sebuah Neraka untukku.” (Silva)
Pada penjelasan singkat Silva,
ekspresi Muir menegang saat dia melihat keadaan Arnold saat ini.
Dan setelah satu menit berlalu,
lelaki tua itu terjatuh di tanah, terlihat benar-benar sangat kelelahan.
“Apa kau sudah menyesalinya?”
(Hiiro)
“....Gusu... gusu... hic... aku tak
bisa menjadi pengantin pria lagi....” (Arnold)
Sesuatu yang benar-benar berada di
luar imajinasinya telah terjadi padanya. Air matanya mengalir tanpa henti.
Karena itulah bentuk Arnold untuk membayar semua
kesalahannya, Muir tetap diam, tapi di wajahnya melayangkan senyum masam.
“Oy, Chibi, apa Pita Biru tak
datang?” (Hiiro)
“Eh? Pita
B-biru? Mungkinkah kau berbicara tentang
Mimir-chan?” (Muir)
“Ya.” (Hiiro)
“Oh, Mimir-chan bersama dengan yang
lain.” (Muir)
“Jadi dia datang.” (Hiiro)
“Sebenarnya, aku ingin membawanya ke
sini, tapi Mimir-chan harus tetap di belakang, mengatakan ‘ini adalah reuni
yang sudah lama ditunggunya’.” (Muir)
“Yah, aku baru saja bertemu
dengannya beberapa hari yang lalu.” (Hiiro)
Pada kata-kata itu, telinga Muir
bergerak-gerak.
“.....Benar-benar tak adil.” (Muir)
“Apa itu?” (Hiiro)
“Kau sangat tak adil, hanya bertemu
Mimir-chan! Terakhir kali ketika Hiiro-san datang, aku ingin... bertemu
denganmu.” (Muir)
“...Yah, kita bertemu di sini
sekarang, jadi tak ada masalah, kan?” (Hiiro)
“I-Itu mungkin benar... tapi.....”
(Muir)
“Dan juga aku memutuskan kalau akan
lebih baik jika kita bertemu di sini.” (Hiiro)
“Eh?”
(Muir)
“Karena aku ingin menyimpan
kesenangan untuk bagian akhir.” (Hiiro)
“Hiiro-san…”
(Muir)
Pada saat itu, ketika kesadarannya
akhirnya kembali pulih, dengan wajah yang mengerikan, Arnold menoleh dengan
pandangan marah diwajahnya.
“K... Kau... aku... aku akan
membunuhmu suatu hari nanti...” (Arnold)
“Jika kau pikir kau bisa, maka coba
saja.” (Hiiro)
“Kali ini, itu adalah kesalahan
paman.” (Muir)
“Muir~.”
(Arnold)
Arnold memanggil namanya seolah-olah
dia bergantung padanya, tapi Muir mengangkat bahunya dengan pasrah. Itu adalah
komentar seenaknya Muir yang telah memicu kekacauan ini, tapi sebagai seorang
ayah yang menyayanginya, jiwa Arnold tak mengijinkannya untuk menghukumnya
hanya karena hal itu.
“Lebih penting lagi, berapa lama kau
berencana tetap di sini?
Kalian ada di pihak musuh sekarang. Apa kau mengerti arti dari itu?” (Hiiro)
Keduanya mengambil napas
dalam-dalam. Dan membuat ekspresi seperti sebuah kewajiban. Arnold mulai berbicara.
“……Benar. Ayo kita
pergi, Muir.” (Arnold)
“Eh, ah... aku...” (Muir)
Muir sepertinya tak tahu apa yang
harus dilakukannya.
Mungkin dia ingin berada di sisi Hiiro lagi setelah
akhirnya bertemu kembali dengannya. Tapi seperti
yang dia katakan, saat ini mereka adalah musuh, dan berada di sini bukanlah
sesuatu yang seharusnya diizinkan.
Dan ketika dia tampak seperti itu,
Hiiro mendekatinya.
Dia dengan ringan menusuk dahi Muir
dengan ujung jarinya.
“Chibi, pastikan kau menunjukkan
padaku hasil setengah tahun perkembanganmu.” (Hiiro)
Muir menjadi linglung karena
kata-katanya yang tiba-tiba, dan dia perlahan menggerakkan tangannya ke
kepalanya. Setelah mengambil nafas...
“Ya!” (Muir)
Dia memberi jawaban yang kuat
sebelum mengambil tempat di samping Arnold. Tapi tak
lama, dia mendekati Hiiro lagi.
“U-um,
Hiiro-san.” (Muir)
“Ya?” (Hiiro)
“.....Ada banyak yang ingin aku
bicarakan, jadi setelah pertempuran ini berakhir, bisakah kau memberiku waktu?”
(Muir)
“Apa?” (Hiiro)
“Terutama tentang kenapa kau memiliki
begitu banyak orang dengan tubuh kecil seperti milikku yang mengikutimu.”
(Muir)
“... K-kenapa kau begitu tertarik
dengan itu?” (Hiiro)
Dia merasakan sedikit dingin di
punggungnya. Bayangan iblis yang mengintip di pundak Muir pastilah hanya imajinasinya.
“Mimir-chan mungkin sudah membahas
banyak denganmu tentang masalah ini juga, jadi kita akan menghabiskan waktu
bersama, oke?” (Muir)
“T-Tentu saja...” (Hiiro)
Muir tersenyum cerah ketika dia
kembali ke Arnold.
Dia merasakan sesuatu yang tak masuk akal seperti ada
sebuah aura menyesakkan yang datang darinya, tapi untuknya bisa melepaskan
sesuatu seperti itu... dia yakin Muir telah berkembang, pikirnya.
“Hiiro, kami akan memastikan untuk
menunjukkan betapa kuatnya kami sekarang!” (Arnold)
“Kau tak perlu membuat deklarasi
dramatis apa pun.
Sudah pergi saja.” (Hiiro)
“Ku… aku mengerti! Tak bisakah
kau setidaknya menanggapinya dengan, ‘Aku akan menunggu,’ atau semacamnya!?”
(Arnold)
“Paman-san, ayo pergi!” (Muir)
“Ya~, oke Muir~!” (Arnold)
“... Jadi si Lolicon dalam keadaan
sehat.” (Hiiro)
“Aku bukan lolicon, bodoh!” (Arnold)
“Nofofofofo! Saya merasa saya akan menjadi sahabat terbaik
untuk Arnold-sama.” (Silva)
“Ya! Aku ingin
bertukar minuman denganmu sesekali, dan berbicara tentang.....” (Arnold)
“Ayo kita pergi, paman!” (Muir)
“Ah, tunggu Muir!” (Arnold)
Ditarik oleh tangan Muir, keduanya
pun pergi.
“Fuu, setelah semuanya, dia tetaplah
seorang pria yang panas.” (Hiiro)
“Meskipun begitu, tampaknya kau
sedikit bersenang-senang.” (Liliyn)
Liliyn mengarahkan senyuman padanya,
sehingga wajahnya melengkung karena ketidaksenangan.
“Hmm, pasti kau bercanda ... yah, itu
memang terasa bernostalgia.” (Hiiro)
Dan semua orang tersenyum saat
mereka melihatnya.
.
.
.
“Tampaknya itu berakhir tanpa adanya
konflik.” (Eveam)
Mendengar kata-kata Eveam, yang
menyaksikan pertukaran Hiiro dengan Arnold dari jauh, mereka yang hadir memiringkan
kepala mereka.
“Yang Mulia, orang-orang itu...?”
(Marione)
Eveam menjawab kebingungan Marione.
“Kelihatannya mantan teman
seperjalanan Hiiro.
Dia bilang kalau setelah dipindahkan ke sini, mereka
mungkin akan datang untuk menamparnya beberapa kali, tapi itu adalah kejadian
biasa. Jadi, dia meminta dengan tegas untuk tak
mengangkat tangan pada mereka.” (Eveam)
“Bocah itu... yang memintanya?”
(Marione)
“Ya, dan itu sama untuk sisimu,
bukan, Beast King?” (Eveam)
Matanya tertuju pada orang yang sama-sama
memahaminya dan tidak ikut campur, Leowald.
“Kurang lebih. Arnold
bilang dia harus pergi menemui temannya, jadi aku menerimanya. Mungkin kata-kata Hiiro itu sama artinya.” (Leowald)
Sepertinya kedua belah pihak
mendapat pesan.
“Yah, sekarang kita akan dapat
memulai ini tanpa cadangan... benar kan, Raja Iblis?” (Leowald)
“... Aku mengerti.” (Eveam)
Ketika mereka mulai saling menatap
tajam, yang pertama membuka mulut mereka adalah Eveam.
“Aku sudah mendengar detail dari
metode duel yang kau usulkan, tapi hanya untuk memastikannya, bisakah kau
menjelaskannya sekali lagi?” (Eveam)
“Dimengerti. Metode duel
adalah tradisi lama diwariskan oleh ras 『Gabranth』, salah satunya yang disebut 《Agasshi》.”(Leowald)
Satu
|
:
|
Duel dilakukan dengan jumlah yang
sama di kedua sisi.
|
Dua
|
:
|
Duel terdiri dari lima pertarungan
individual.
|
Tiga
|
:
|
Dari mereka, tim yang memenangkan
tiga duel adalah pemenangnya.
|
Empat
|
:
|
Pertarungan tak berakhir sampai
pemimpin yang ditunjuk dari tim menyatakan kekalahannya.
|
Lima
|
:
|
Jika semua sudah berakhir dan
berakhir dengan seri, masing-masing pihak memilih satu prajurit tunggal untuk
pertandingan satu lawan satu.
|
Enam
|
:
|
Hasilnya ditentukan begitu salah
satu pihak tak mampu bertarung, atau salah satu pihak mengakui kekalahannya.
|
Tujuh
|
:
|
Seorang anggota dapat
berpartisipasi dalam pertempuran hingga dua kali, tapi pada pertandingan yang
kedua, mereka tak dapat ditunjuk sebagai pemimpin.
|
Delapan
|
:
|
Peserta dipilih sebelumnya, dan
perubahan peserta tidak diizinkan.
|
Setelah memastikan tak ada masalah
dengan metodenya, mereka melanjutkan untuk mendiskusikan apa yang akan terjadi
pada hasil akhirnya.
“Ini sudah diputuskan dalam 《Contract Scroll 》, negara yang kalah akan berada di bawah komando yang
menang. Tapi yang menang harus menghormati pihak yang kalah, dan tak
akan melakukan pembunuhan yang tidak masuk akal dan tanpa alasan yang jelas.
Apa itu tak masalah?” (Eveam)
Saat Eveam berbicara dengan serius,
Leowald membalas dengan anggukan kecil.
“Ya, dalam pertarungan ini, pihak
kami memiliki keuntungan luar biasa. Jika kami kalah, kami akan
patuh, dan dengan rendah hati masuk ke dalam barisan kalian. Sama halnya jika kami menang, kami tak akan memperlakukan
kalian tanpa alasan yang jelas. Selama pihak kalian
menghormati kontrak, kami tak akan menarik kembali kata-kata kami. Aku bersumpah atas nama kebanggaan semua Gabranth.” (Leowald)
Gabranth yang menunggu di
belakangnya semua mengangguk dengan seragam. Mereka
memiliki tekad.
“Ya, kami tak akan meminta lagi. Jika kami
menang, kami akan memberi tahu kalian bahwa kami benar-benar menginginkan
perdamaian! Di atas itu, aku ingin membentuk
aliansi yang sebenarnya!” (Eveam)
Setelah mereka saling bertukar
pandangan sedikit lebih lama, senyuman muncul di wajah Leowald.
“Aku mengerti, ku pikir aku sedikit
mengerti alasan kenapa Hiiro memihakmu.” (Leowald)
“…
Eh?” (Eveam)
“Kau terlalu lembut.” (Leowald)
“Uu…”
(Eveam)
“Tapi untuk beberapa alasan, aku
merasakan keinginan untuk mendukungmu.” (Leowald)
“………”
(Eveam)
“Itu bakat alami yang kau miliki
sejak lahir, Maou.
Pastikan kau memanfaatkannya dengan baik.” (Leowald)
“Beast
King…” (Eveam)
“Tapi kami akan menjadi orang yang
mengambil kemenangan kali ini!” (Leowald)
“Kami juga tidak akan kalah!”
(Eveam)
Pandangan tajam lewat di antara
mereka lagi.
“Kalau begitu, mari kita mulai.”
(Leowald)
Saat Leowald mengatakan itu, Eveam
mengangkat tangannya.
“Aku ingin kau menunggu sebentar. Sesuai
kesepakatan, kami akan membebaskan sebagian dari tawanan perang kami.” (Eveam)
“Mu?”
(Leowald)
“Bagaimanapun juga, membawa mereka
dalam jumlah besar mungkin sebaiknya diserahkan pada Hiiro, jadi kami akan meminjamkannya
padamu untuk melakukan hal itu.” (Eveam)
Dia mengalihkan pandangannya ke para
prajurit, dan menemukan sosok Crouch yang diborgol di antara mereka. Di penjara,
bulunya telah berubah putih, dan perawakannya seperti gadis kecil, tapi
sekarang tubuhnya terbungkus dalam kegelapan seperti seekor panther hitam.
“Oh, setelah kau mengatakannya
sekarang, aku lupa." (Leowald)
“Leowald-sama ... betapa kejam-nya.”
(Crouch)
“Gahaha! Ini
lelucon, lelucon! Tak lebih dari itu, aku
berencana untuk membuatmu berpartisipasi juga. Bisakah
kau bertarung? ”(Leowald)
Dengan itu, sudut mulut Crouch naik
tanpa rasa takut.
“Tentu saja-nya.” (Crouch)
“Tapi bahkan jika itu sudah
diputuskan sebelumnya, apa kau yakin ini tak masalah, Maou?” (Leowald)
“Ya, hal ini akan ada maknanya jika kami
berhasil mengalahkan kalian ketika kekuatan kalian berada di puncaknya.”
(Eveam)
“Hmm menarik. Maka kami
akan menggunakan semua kekuatan yang kami miliki untuk melawan kalian.”
(Leowald)
Mengatakan itu, dia mengambil kertas
dari saku dadanya.
Di atasnya, nama-nama yang ditetapkan untuk
berpartisipasi telah ditulis.
“Nofofofofo! Maka mulai
sekarang, saya, Silva yang netral akan mengambil kendali!” (Silva)
Silva entah bagaimana muncul
tiba-tiba di antara kedua pihak, membuat semua orang ketakutan.
“S-Silva-dono!?”
(Eveam)
Eveam tidak sengaja mengeluarkan
suara keras.
“.....Siapa kau?” (Leowald)
Leowald bertanya dengan suara
waspada.
“Tidak, tidak, saya hanyalah seorang
kepala pelayan yang rendah hati.” (Silva)
Leowald mengirim pandangan sekilas
ke Eveam seolah-olah untuk mencari penjelasan, jadi Silva mulai menjelaskan
sebenarnya apa kedudukannya.
“Aku mengerti, maka ambil ini.”
(Leowald)
Kertas itu diserahkan pada Silva.
“Aku juga ingin kau mengambil alih
tanggung jawab kami, Silva-dono.” (Eveam)
“Tentu saja.” (Silva)
Dia menurunkan kepalanya, sebelum
mengambil kertas dari Evem yang diambilnya dari saku payud*ranya juga. Melihat pada
kedua kertas itu, dia mengkonfirmasi nama-nama mereka yang akan berpartisipasi
di babak pertama.
“Baiklah, biarkan saya mengumumkan
peserta putaran pertama dalam 《Agasshi》ini ! Pertama,
dari kamp 『Evila』 adalah Marione-dono.”
Sisi Gabranth mulai berisik, karena
nama besar diumumkan di ronde pertama. Tapi fakta kalau hanya satu
nama yang diumumkan berarti....
“Dari kamp 『Gabranth』 adalah......"
Tatapan meragukan semua orang
berkumpul di Silva, yang tanpa sengaja menatap lembaran itu.
“Ehem, saya minta maaf. Dari kamp 『Gabranth』…. Beast King Leowald-dono!”
Bukan hanya sisi 『Evila』, sisi 『Gabranth』 yang tak tahu perintahnya juga ikut terdiam.
Di antara
mereka, satu-satunya yang dengan senyuman menyenangkan mengambang di wajah
mereka adalah Marione dan Leowald.
« Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar