Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Minggu, 22 Juli 2018

Konjiki no Wordmaster Chapter 176 - Bahasa Indonesia

Chapter 176 – Semangat Yang Membara

“Apa yang sedang terjadi!?” (Arnold)
Arnold terkejut dengan banyaknya serangan yang tak terhitung jumlahnya. Bahkan jika seluruh tubuhnya telah mengalami Tenka | Conversion, itu tetap mustahil untuk menghindarinya tanpa  cedera dari banyaknya serangan itu. Yang paling penting, Muir juga berada didekatnya.
Tidak hanya itu, Muir baru saja kehabisan sihirnya akibat penggunaan dari skill Lightning Viod sebelumnya.
“Ojisan! Aku  belum selesai!” (Muir)
“Muir!” (Arnold)
“Aku belum mengeluarkan semuanya!!” (Muir)
Ketika dia mengatakan itu, Kemonomimi Muir berubah menjadi bentuk sayap, dan mulai bersinar. Kemudian dengan kecepatan sangat tinggi, dia muncul di samping Arnold. (TL/N: Kemonomimi, artinya telinga binatang)

”Ojisan!” (Muir)
“Kuh! Ahhh, baiklah, aku mengerti! Aku juga akan mengeluarkan semuanya! '' (Arnold)
Jinrai Tenka | Thunderclap Conversionhyaaaah!” (Muir)
Bakufū Tenka | Blast Wave Conversionhyaaaah!” (Arnold) (TL/N:    Cek RAW. ‘Bakufū Tenka’ kalau diartikan jadi ‘Konversi Gelombang Ledakan’)
Ketika Herbreed melihat keduanya menggunakan Tenka, dia berteriak,
“Tidak mungkin! Mereka berdua bisa menggunakan Tenka-?” (Herbreed)
Dia berpikir bahwa mereka tidak dapat menggunakan Tenka di seluruh tubuhnya, akan tetapi situasi di hadapan matanya terbukti malah sebaliknya.
Sementara Herbreed merenung, Muir melakukan langkah pertama.
“Tolong! Biarkan tubuhku mempertahankan ini! Lightning Viodhyahhh!” (Muir)
Tidak seperti sebelumnya, banyak bola-bola petir terbang keluar dari tubuh Muir.
Entah bagaimana menghentikan senjata kegelapan yang meluncur ke arah mereka, akan tetapi,
“Aku tidak bisa menahannya terlalu lama Ojisan! Lakukan sesuatu!” (Muir)
“Serahkan padaku!” (Arnold)
Arnold melompat ke udara dan mulai memutar tubuhnya.
“Bagaimana dengan ini? Final Tempest hyaaaah!” (Arnold)
Angin berputar-putar di sekitar tubuh Arnold dan pada akhirnya berkumpul menjadi sbuah tornado raksasa. Kemudian, semua senjata itu tertelan ke dalamnya.
“.....Tidak mungkin.....” (Herbreed)
Herbreed yang berdiri di samping Ionis untuk melindunginya terkejut dengan apa yang sedang terjadi di hadapannya.
Lalu, tornado itu mulai menghilang dan Arnold langsung mendarat di tanah.
“Sial... itu menyakitkan... tubuhku tidak terbiasa dengan itu... bahkan sekarang tubuhku terasa seperti berantakan...” (Arnold)
Menempatkan banyak usaha, Muir mengungkapkan ekspresi kelelahannya dan dengan putus asa berusaha untuk berdiri.
“Ap-apa kau baik-baik saja?… Muir.” (Arnold)
“Nh... nh.... aku minta maaf... tapi tubuhku...” (Muir)
Pada saat itu, Muir terjatuh ke depan dalam kelelahan. Arnold nyaris tidak berhasil berlutut dan menghentikannya sebelum wajahnya hampir menyentuh tanah.
“...Jujur, aku terkejut dengan kekuatan terpendammu.” (Herbreed)
Arnold mendengarkan pujian dari Herbreed, tapi,
“Meski begitu, kami sekarang tidak bisa bergerak lagi. Tapi, tolong jangan menyentuh Muir. Jika kau ingin melakukan sesuatu, maka lakukanlah padaku.” (Arnold)
Ketika Herbreed mendengarnya, dia tertawa terbahak-bahak.
“Jangan meremehkan kami. Aku bukan orang yang   akan menikmati menyerang seseorang yang tidak bisa bertarung lagi.” (Herbreed)
Meskipun, Herbreed menghabiskan jumlah MP yang begitu banyak pada serangan itu, tidak akan sulit untuk membunuh Arnold dan Muir yang tidak bisa bertarung lagi. Tapi itu adalah tidak terhormat jika menyerang seseorang yang tidak bisa menyerang balik, itulah yang dikatakan Herbreed.
“Juga, aku tidak bisa meninggalkan Eonis sendirian.” (Herbreed)
Hampir kehilangan kesadarannya, Muir memandang Ionis yang meringkuk di tanah dengan tangannya yang menutupi wajahnya, dan berkata
“A-apa yang terjadi…… Ionis-chan?” (Muir)
Namun, Ionis tak menjawabnya dan hanya mengeluarkan gumaman, “Tidak, aku benci ini, ini menjijikkan, benar-benar menjijikkan, tidak, tidak, tidak...”
Melihatnya, Herbreed menarik napas panjang dan berkata.
“Ada bekas luka yang mencolok di matanya.” (Herbreed)
“Eh? Bekas luka?” (Muir)
“Ya, bekas luka.” (Herbreed)
Arnold ingin mengatakan, “apakah itu semuanya?” tetapi dia tetap diam. Lalu, Herbreed menjawab sambil tersenyum pahit.
“Mungkin kalian tidak mengerti, tapi karena bekas luka ini, dia menjauhkan dirinya dari orang lain. Dan soal kenyatan, sebenarnya bekas luka ini diberikan oleh... tidak, itu terlalu kasar untuk membicarakannya lebih dari ini.” (Herbreed)
Ketika Herbreed hendak mengakhiri ceritanya, tiba-tiba Muir berteriak,
“Itu menyedihkan Io-chan!” (Muir)
Ketika Muir berteriak pada Ionis. Ionis berhenti bergumam dan mulai mendongak.
“Apakah kau mengharapkanku untuk mengatakan sesuatu yang buruk karena aku melihat bekas lukamu?” (Muir)
Semua orang tetap diam dan mendengarkan Muir.
“Meskipun kita adalah musuh, aku senang! Itu adalah pertarungan yang keras, tapi aku menikmati melawanmu dengan semua yang aku miliki, Io-chan!” (Muir)
Muir mengerahkan seluruh upaya untuk berjalan menuju Ionis sembari meringis kesakitan.
“Kebanyakan orang akan menilai seseorang hanya dengan melihat kemonomimi atau penampilan mereka, tapi kami tidak seperti itu! Itu karena kami bertarung dengan sekuat tenaga yang kami miliki. Benar kan?” (Muir)
Muir berjalan dan berdiri di hadapan Ionis saat dia mengatakan apa yang ada dipikirannya.
“Jadi jangan menilai kami sebagai orang semacam itu juga. Jangan melihatku seolah-olah aku akan mengatakan sesuatu yang buruk karena bekas lukaku, itu menyedihkan bagiku untuk berpikir seperti itu.” (Muir)
“...Tapi semua orang merasa jijik saat melihat mata ini.” (Eonis)
Akhirnya dia menerima balasan dari Ionis.
"Benar, tapi itu tidak berarti Io-chan buruk, mereka hanyalah orang-orang yang tidak mengerti tentang Io-chan." (Muir)
Dengan melawannya, entah bagaimana Muir bisa mengerti kalau Ionis adalah seorang gadis yang mempunyai hati yang murni dan jujur.
“Muir…” (Ionis)
“Oleh karena itu, ...tak apa? Tolong tunjukkan padaku Io-chan?” (Muir)
“……Tidak! Bagaimanapun juga aku takut!” (Ionis)
".....tidak apa-apa.” (Muir)
Muir memasang suara lembut dan berkata.
“Tapi, meskipun kita adalah musuh, aku menyukaimu Io-chan!” (Muir)
Mendengar jawaban itu, dia memindahkan tubuhnya secara tiba-tiba.
“Io-chan… tidak bisa disukai oleh siapa saja… kan? Ras kita juga berbeda jadi apa Io-chan berpikir kita tidak bisa menjadi teman?” (Muir)
“…… teman?” (Ionis)
“Un, menjadi temanku.” (Muir)
“…… apa baik-baik saja dengan itu? Mungkin saja Io akan menyakiti Muir?” (Ionis)
“Itulah cara kita untuk saling mengenal satu sama lain kan?” (Muir)
“………” (Ionis)
“Jadi.... tolong jadilah temanku.” (Muir)
Ionis melepas tangannya yang gemetar dari wajahnya, mengangkat kepalanya dan memandang Muir
“Seperti yang aku katakan, itu pasti akan lebih baik jika kita saling bertatapan mata.” (Muir)
Senyum melayang di wajah Muir. Ada luka bakar besar di kedua matanya. Bagi seorang gadis, hal itu pasti bukanlah sesuatu yang ingin ditunjukkan kepada orang lain.
“Selain itu, kau punya mata yang sangat indah Io-chan.” (Muir)
Ionis sebenarnya tidak buta. Dia menggunakan eyemask hanya untuk menutupi bekas luka bakarnya. Bahkan ketika dia berhasil dalam upaya untuk mengentalkan darahnya dengan menggunakan seluruh kekuatannya.
Dia memiliki mata cokelat jade yang besar dan cemerlang. Muir menggerakkan tubuhnya dan tersenyum senang.
“Sungguh sia-sia jika kau menyembunyikannya. Kau tahu.” (Muir)
“U……uu….uwaaaaaaaaan!” (Ionis)
Pada saat itu, air mata mulai turun dari kedua matanya, dan dia berlari ke arah Muir dan memeluknya. Lalu,  Muir dengan lembut mengelus kepalanya.
 
Setelah dia selesai menangis, Ionis berpaling dengan pipinya yang memerah. Sepertinya dia merasa malu karena dirinya menangis dipelukan Muir.
“Ah! Io-chan sangat lucu.” (Muir)
“Mu....Muir jangan menggodaku…” (Ionis)
Ketika Herbreed melihat keduanya, dia membuka mata lebar-lebar dalam kekaguman.
“Aku terkejut. Untuk seseorang seperti Ionis bisa dengan mudahnya memindakan perasaannya seperti ini.” (Herbreed)
“Ini tidak mudah.” (Arnold)
“Huh?” (Herbreed)
“Hanya karena itu adalah Muir.” (Arnold)
“……” (Herbreed)
“Putriku mampu memahami dan merasakan penderitaan orang lain. Itulah mengapa kata-katanya bisa sampai pada perasaan orang lain.” (Arnold)
“……Apakah itu benar? Aku mengerti, sekarang aku sudah mengerti kenapa kalian adalah teman pahlawan bagi negara kami.” (Herbreed)
“Apa? Pahlawan?” (Arnold)
“Eeh, itu Hiiro-san.” (Herbreed)
“Buho~! Hi-Hiiro adalah pahlawan!?” (Arnold)
Arnold secara tak sengaja berseru.
“Apa apa? Apa ada yang salah?” (Herbreed)
“S-Sebenarnya, yah, itu adalah itu.....” (Arnold)
Dari apa yang Arnold ingat dari saat dia melakukan perjalanan dengan Hiiro, Hiiro tampaknya bukanlah seseorang yang bisa disebut sebagai seorang Pahlawan.
Sebagai seseorang yang menjelajahi dunia, melakukan apa saja semaunya sendiri, bahkan berpartisipasi dalam perang hanya karena makanan menyebabkan wajah Arnold berkedut dalam ketidakpastian.
“Ah, yang mengatakan itu hanya Ionis ... hanya dia kan?” (Arnold)
Arnold berpaling untuk melihat Muir.
“Apa maksudmu ojisan?” (Muir)
“Tidak, itu hanya luka kan? Bukankah orang itu seharusnya bisa menyembuhkannya?” (Arnold)
“…….ah!?” (Muir)
Muir tiba-tiba berhenti dan memikirkannya.
“Itu benar, Io-chan!” (Muir)
Muir meraih kedua tangan Eo-chan.
“Hiiro bisa menghilangkan bekas luka bakar yang kau miliki!” (Muir)
“Eh? Hiiro… sang Pahlawan?” (Ionis)
“Pahlawan?” (Muir)
“Itu benar, dia adalah Hero-sama.” (Ionis)
Muir memasang ekspresi bingung dan memandang ke arah Arnold.
“Jika itu Hiiro, maka mungkin baginya untuk mengembalikan wajahmu ke kecantikan aslinya.” (Arnold)
“Itu benar! Aku akan memintanya untukmu.”(Muir)
“...... Bisakah itu benar-benar disembuhkan?” (Ionis)
Sebenarnya, Ionis telah mencoba banyak perawatan sebelumnya, tapi tidak ada satupun yang berhasil. Jadi, dia menyerah.
“Aku yakin itu! Hiiro-san adalah orang yang benar-benar luar biasa!” (Muir)
“Dia juga tidak normal, tidak bisa dimengerti, dan seorang monster yang tidak beraturan.” (Arnold)
Pada saat itu, Arnold merasakan dirinya memasuki tatapan seseorang dan menggigil. Dia terlalu takut untuk menanggapinya sehingga dia pura-pura tidak merasakan apa-apa.
“Ayo lakukan ini bersama, Io-chan!” (Muir)
“...Jika itu benar-benar bisa disembuhkan maka... Io ingin itu disembuhkan.” (Ionis)
“……ya, tapi kau perlu menyiapkan sesuatu semacam kompensasi atau...” (Arnold)
Pada saat itu, Arnold mendengar suara di belakangnya.
“Anda tidak perlu khawatir tentang itu. Selama pesta yang bagus dibuat untuknya, pasti Hiiro akan meminjamkan kekuatannya, ‘kan?” (???)
“Uwah!” (Arnold)
Arnold melompat akibat terkejut dan melihat sosok di belakangnya, dan melihat sosok Silva.
“K-kau, apa yang kau lakukan di sini?” (Arnold)
Kemudian, Silva tersenyum dan berkata,
“Ah, saya di sini hanya ingin memberitahu kalian kalau ronde kedua telah berakhir.” (Silva)
“…...Apa?” (Arnold)
Karena tidak dapat memahami situasinya, semua orang yang ada disana menjadi kaku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar