Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Senin, 11 Juni 2018

Eiyuu no Musume to Shite Umarekawatta Eiyuu wa Futatabi Eiyuu o Mazeasu (LN) Chapter 01 Part 1 - Bahasa Indonesia

Chapter 01 – Reinkarnasi Sang Pahlawan

Part 1
Gelap. Dalam kegelapan yang begitu gelap gulita ini…. Perlahan aku terbangun.
Bangun…? Ku pikir aku sudah bangun.
Mataku yang terbuka belum menerima gambaran sama sekali; dunia yang kabur dan terdistorsi sejak  aku membukanya. Selain  itu, kaki dan tanganku tak menanggapi sama sekali; seolah-olah tak memiliki kekuatan untuk menggerakkannya. Tidak, itu bukan hanya kaki dan tanganku. Leherku juga… seluruh tubuhkuaku benar-benar tak bisa menggerakkan semuanya.
Kalau dipikir – pikir lagi, itu tak mengherankan; kondisiku sebelum aku kehilangan kesadaran sangatlah buruk. Pimpinan panti asuhan itu berhasil melakukan pemanggilan iblis dengan mengorbankan nyawa beberapa anak. Namun karena usaha kami mengganggunya, priest itu tak berhasil mencapai tujuannya dan berhasil kubunuh. Itu bagus, tapi akibat hal itu iblis yang dipanggil itu bebas karena kehilangan pemanggilnya dan aku tak bisa membiarkannya begitu saja. Karena pada waktu itu anak-anak terlalu takut untuk bertindak dan Cortina yang berada dibelakangku tak punya pengetahuan dalam pertarungan jarak dekat aku tak punya pilihan selain bertarung melawannya.
Dengan beberapa pertimbangan, aku menyuruh Cortina untuk melarikan diri untuk membawa kembali rekan–rekan kami dan aku akhirnya menghadapi iblis itu sendirian. Dia juga paham situasinya dan bertindak cepat, mengatakan dia pasti akan membawa bala bantuan. Tidak, sebenarnya aku yang menyuruhnya pergi. Dia tak akan berdaya, dan akan sulit melarikan diri sambil membawa anak-anak. Hanya ada sekitar 10 anak yang berhasil selamat.
Aku akhirnya bisa mengalahkan iblis itu, tapi aku telah mematahkan tangan kiriku dan kaki kananku, dan juga luka sayatan di dadaku. Melihat kondisiku saat itu, hanya bisa bernafas merupakan keberuntungan yang bagus.
Menurut pernyataan dewa itu, aku seharusnya kembali ke dunia ini lagi, tapi… suaraku tak keluar dan seluruh anggota tubuhku juga tak bisa digerakkan.
……apa yang terjadi!?
“Fugyaaaaaa!?”
Meskipun itu tak bisa dimengerti, jeritan aneh seperti tangisan anak kucing bisa terdengar. Aku bisa merasakan wajahku diseka oleh sesuatu yang hangat dan sesuatu yang lembut yang ditekan dimulutku. Secara naluriah aku menghisapnya dan menelan sesuatu yang manis darinya. Dan ketika perutku kenyang aku kembali tertidur.
Setelah beberapa hari, Aku akhirnya bisa memahami apa yang terjadi. Aku… dilahirkan kembali sebagai bayi; jalan rahasia yang dikatakan dewa. Dengan kata lain, karena membangkitkan orang mati dianggap tabu, maka dilahirkan kembali sebagai bayi bisa diterima ya. Aku ingin tahu itu…
Selain itu, ku perhatikan pengelihatanku sudah mulai stabil….
“Selamat pagi Nicole, kau bangun pagi hari ini.”

Aku terbangun dan dengan cepat menyadari kalau wanita anggun, bersih, dan cantik yang mengarahkan dadanya yang terbuka kearah mulutku –Maria. Ya, dia adalah mantan rekanku yang dikenal sebagai seorang Saint. Dan orang yang dia panggil Nicole… adalah aku. Ini berarti aku terlahir kembali sebagai seorang anak dari mantan rekanku.
Sihir reinkarnasi adalah teknik rahasia tingkat tinggi. Namun, dengan teknik ini, kau tak dapat memastikan apakah teknik itu berhasil atau tidak; hanya orang yang  direinkarnasikan yang bisa memastikan keberhasilannya. Selain itu, kau tak akan tahu dimana orang yang direinkarnasikan itu akan bereinkarnasi. Bagaimamnapun juga, sihir ini adalah jenis sihir yang punya kosekuensi yang halus. Singkatnya, bahkan Maria tak menyadari kalau anaknya sendiri adalah reinkarnasi dari rekannya, Reid.
Itulah kenapa dia bisa dengan mudahnya menekankan dadanya padaku. Jika Maria tahu kalau aku Reid, besar kemungkinan dia tak akan melanjutkan tindakannya. Jika aku mengacaukannya, dia mungkin akan mengirimku terbang dengan satu tamparan. Rasa keadilannya sangat kuat.
 Ada satu kejadian, dia pernah mengirimku dan Lyell terbang dengan serangan sihirnya yang disebut “Divine Punishment” ketika kami berdua mencoba mengintip kupikir aku benar-benar akan mati saat itu. Selain itu, Cortina langsung menghadang rute pelarian kami, jadi kami dengan mudahnya tertangkap. Itu yang disebut dengan  ketidaksopanan masa muda…
“Fugyouuuu.”
Aku mengeluarkan erangan dan menolak makan.
Itu karena aku belum punya cukup tenaga untuk mengerakkan leherku. Aku tak cukup punya keberanian untuk menghisap dada mantan rekanku. Namun, tak peduli  sudah berapa kali aku menghisapnya, aku masih belum bisa mengatasinya. Terlebih lagi, aku takut identitas asliku akan ketahuan. Kali ini mungkin aku akan mati jika hal itu sampai terjadi.
“Ah, aku ingin tahu apakah perutmu baik-baik saja, Nicole? Kali ini kau minum sangat sedikit. Itu membuatku jadi sedikit khawatir.”
Setelah berenkarnasi menjadi bayi, aku tak menyusu dengan baik. Tidak, sejujurnya Maria itu wanita yang sangat cantik, tapi, seperti perkiraanku, selama aku masih punya kesadaran ini, hal itu hanya akan membuatku merasa malu setiap kali aku menghisap dadanya.
Jika wanita ini adalah orang lain yang sempurna, aku akan menghisap dadanya sambil berpura-pura tak menyadarinya… Namun, aku kenal wanita ini.
Dia adalah mantan rekanku yang berjuang dari kisis hidup dan mati bersama. Dan yang lainnya adalah suaminya, Lyell. Dia adalah orang yang berjuang bersamaku, sainganku, dan seorang pria yang mewujudkan “sosok pahlawan” dalam dongeng yang tak pernah bisa kucapai. Bagaimana mungkin aku punya keberanian untuk menghisap dada wanita yang merupakan mantan rekanku dan istri dari mantan rekanku yang lain? Untuk alasan itulah aku mulai berhenti makan atas keinginanku sendiri.
Karena aku tak mau menghisap dada Maria, itu hanya akan membawa banyak masalah padaku. Aku tahu apa yang ku lakukan itu buruk, tapi aku tak boleh menyerah. Lagipula, Maria berhasil mendukung hidupku dengan memberiku susu sapi hangat. Hari ini juga, dia memberiku makan menggunakan kain katun yang direndam dalam air yang dia pegang di mulutku. Lalu bayangan kaki Lyell muncul.
“Selamat pagi, Maria. Dan juga untukmu, Nichole.”
Dia mengatakan itu sambil memeluk Maria yang tengah memelukku, dan kemudian mereka saling bertukar ciuman penuh mesra di pagi hari. Setelah itu, dia memberikan ciuman yang sama –di pipiku. Itu benar-benar menjijikan.
“Fuaaaauuuu.”
“Ah, apa kau marah? Mama ingin tau, apa Nicole tak menyukai papa?”
Maria bertanya.
“A-Apaaa?”
Tanpa berniat buruk, Maria mengatakan kebenaran yang lumayan kejam saat aku menyatakan niatku untuk menolak Lyell.
Sebenarnya, aku memang tak menyukai Lyell. Bukannya aku tak merindukan posisi yang disebut pahlawan. Sebaliknya, bisa dikatakan kalau aku punya kerinduan yang lebih kuat daripada semua itu.
Dia adalah seorang pendekar pedang yang kuat dan kekar yang merupakan perwakilan dari para pahlawan.
Justru karena aku mengagumi kekuatannya, jadi aku berusaha mencari kekuatan lebih. Namun aku tak punya bakat. Tubuhku ramping dan tak banyak otot, alhasil setiap kali aku memegang senjata berat aku selalu mengayun ke belakang.
Namun, aku tak mau menyerah. Untuk mengimbanginya, aku menemukan cara bertarung yang tak bergantung pada pedang, dan mengembangkan cara bertarungku sendiri dengan mengandalkan kecerdikan dan  akal. Hasilnya : serangan mendadak yang bergantung pada tali baja dan perangkap, dan teknik membunuh yang berfokus menghindari pertempuran secara langsung sebanyak mungkin. Keadilan tanpa kekuatan tak lebih dari sebuah omong kosong. Aku akhirnya punya kekuatan untuk menyelamatkan yang lemah. Dan aku tak pernah kalah karena aku belajar sendiri cara bertarung yang sulit untuk diatasi.
 Bagiku, Lyell merupakan perwujudan sosok pahlawan ideal, yang membangkitkan semangatku yang sangat lemah. Dia adalah rekanku yang bisa aku andalkan lebih dari orang lain, rekan yang aku rindukan lebih dari orang lain, dan rekan yang kubenci lebih dari orang lain. Menerima ciuman di pipi dari orang seperti itu, aku merasakan hawa dingin mengalir di punggungku.
Menerima pukulan emosional, dengan wajah sedih, Lyell pergi ke kebun untuk berlatih mengayunkan perdang. Dari jendela, aku  bisa melihat rutinitas hariannya. Gerakannya kuat, selaras, dan tajam.
Pahlawan yang aku impikan ada disana. Dalam kehidupanku sebelumnya, aku tak punya daya tahan dan kekuatan sehingga aku tak bisa mengikuti cara bertarung yang sama dengannya.
Tapi sekarang, aku bisa merasakan sesuatu seperti sengatan listrik yang membuat tubuhku gemetar.
Oh itu benar; aku sekarang adalah anak Lyell dan Maria. Dengan kata lain, aku bisa mewarisi kekuatan Lyell dan juga kemampuan sihir Maria. Kemungkinan aku yang sekarang bisa menjadi seorang pendekar pedang. Keberadaan yang akan membimbingku ke tujuan itu tepat berada didepan mataku.
Aku mungkin bisa mengikuti jalan seorang pendekar pedang yang tak pernah bisa kucapai. Tidak, jika aku mewarisi kemampuan sihir Maria, mungkin aku bisa menjadi seorang pendekar sihir.
“Nyaauu!”
Sambil mengungkapkan ekspresi kegembiraanku, aku mengangkat kedua tanganku. Meskipun kekuatanku saat ini terlalu lemah dan aku nyaris tak bisa mengembalikan lenganku di depan wajahku.
 “Hei, Nicole…? Mama ingin tau apa kau suka melihat teknik pedang papamu. Kau sebenarnya ingin dimanja olehnya, ’kan?”
Salah mengartikan sikapku, Maria menusuk pipiku. Ngomong-ngomong, dia ini tipe orang yang sering salah paham.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar