Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Jumat, 22 Juni 2018

Youkoso monsutaazu girudo ~ saikyou shuudan, nandemoya hajimemashita ~ Chapter 7 - Bahasa Indonesia

Chapter 7 - Getah Treant

"Kita membutuhkan getah monster arboreal atau nektarnya untuk menyelesaikan masalah ini."
"Getah atau nektar?"
“Monster arboreal punya daya tahan yang lebih tinggi dibandingkan tanaman normal. Ketahanan ini juga bisa digunakan untuk melawan sebuah penyakit.”
"Aku kuaaaattt." Ucap bangga Treant.
"Bisakah kau memberiku beberapa?"
Treant mengangguk.
“Kita bisa memberikan gandum yang sakit dengan getah untuk meningkatkan daya tahannya. Itu akan terlihat seperti memberikan semacam obat pada tanaman.”
"Kalau begitu segera lakukan, aku mohon padamu!"
Ketika John menyadari solusinya ada di depannya, dia meminta Dryad agar segera melakukannya.
“Apa kau pikir sesederhana itu?! Mengambil getah dari tanaman sama saja seperti mengambil darah dari manusia! Siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada Treant jika kita mengambil getahnya terlalu banyak, apalagi  kita membutuhkannya untuk semua ladang!”
Dryad membentak petani itu.
Jika mereka mengambilnya terlalu banyak, Treant pasti akan mengering. Tentunya, jika mereka mengulang kembali rencana Dryad, dia hanya akan mengalami nasib yang sama karena ukuran tubuhnya.
"A-Aku minta maaf..."
“Kau harusnya lebih memperhatikannya! Apa kau mengerti, jika kau merawat gandum dengan benar, kau tak perlu berurusan dengan ini?! Ini salahmu sendiri jika gandum ini sakit, karena kau hanya memikirkan uang dan lupa untuk merawatnya! Dan pada akhirnya, ladang terdekat juga akan ikut terinfeksi!”
"Ya... aku minta maaf..."
John membungkuk mendengar teguran gadis cantik itu. Melihat hal itu, Dryad terus berbicara.
“Bagaimanapun juga, setidaknya sebagian dari ladang ini tumbuh dengan baik. Itu artinya kau merawatnya dengan baik.”
"Eh?"
John bingung dengan pujian tiba-tiba dari Dryad.
“Tumbuhan adalah makhluk hidup yang sangat lemah dan tak bergerak. Manusia harus merawat mereka agar bisa bertahan hidup. ”
"Y-Ya ..."
"Gandum di ladang ini masih senang walaupun mereka sakit, itu mungkin karena kau sudah merawatnya dengan benar."
Raiz tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran Dryad, tetapi dia mempercayainya dan tetap diam.
“Itu sebabnya aku ingin membantunya agar merasa lebih baik. Syukurlah!"
"Terimakasih!"
Dia benar-benar seorang tsundere.
“Kita membutuhkan beberapa ember besar berisi air dan juga banyak sendok atau semacamnya sebelum mengambil getah Treant.”
"Baik!"
Peternak itu segera pergi untuk mendapatkan apa yang diminta dengan senyum senang di wajahnya. Tidak pasti, apakah itu disebabkan oleh pemulihan gandumnya yang sebentar lagi akan dilakukan atau karena ada alasan lain.
"Hei, apa yang akan terjadi pada Treant jika kau mengambil terlalu banyak?"
Pada akhirnya, mereka masih belum membahas tentang bahaya yang akan dialami Treant nantinya, jadi Raiz bertanya.
“Kita tak akan mengambil banyak, jadi dia akan baik-baik saja. Tapi kita perlu melarutkankan getahnya ke dalam air, kalau tidak kita akan membunuh gandum-gandum itu.”
Dryad tersenyum.
“Ke dalam air? Memangnya kenapa?"
“Itu karena kita sedang membicarakan cairan monster arboreal, jadi mungkin lebih baik melakukannya seperti ini. Kalau tidak, mungkin efeknya akan terlalu kuat bagi tanaman normal.”
"Oh, aku mengerti. Itulah kenapa kau meminta air.”
Jika efek obatnya terlalu kuat, pada akhirnya itu sama saja akan menimbulkan efek racun. Dalam hal ini, melarutkannya adalah solusi terbaik.
“Aku harus membuat petani itu sedikit memikirkannya. Dia perlu memahami kalau memilih cara termudah tanpa berpikir dapat menyebabkan akibat yang serius, karena mulai sekarang dialah yang akan menjadi orang yang mengurus ladang ini.”
Sepertinya Dryad bersikap keras tadi tujuannya untuk membantu John menyadari hal itu. Itu bukan sepenuhnya kesalahannya, tetapi Dryad harus mendorongnya untuk lebih berhati-hati mulai sekarang.
“Penyakit ini bukan sesuatu yang berasal dari sini. Berdasarkan  informasi yang kumiliki, itu berasal dari Selatan.”
Monster-monster rank tinggi arboreal bisa berbagi informasi dengan teman-teman mereka meskipun jaraknya jauh.
Alasannya tidak diketahui, tetapi para peneliti besar berteori kalau kemampuan berkembang karena ketidakmampuan tanaman untuk berbicara.
"Selatan? Apakah pedagang itu berasal dari sana? ”
“Siapa yang tahu. Mungkin saja beberapa gandum yang sakit itu berasal dari persediaannya.”
Mereka berdua mencoba mencari tahu bagaimana itu bisa terjadi.
"Aku membawa beberapa ember dan sendok!"
John membawa gerobak besar beroda dua dengan barang-barang yang diperlukan, dan meletakkannya di tanah saat itu juga.
"Tuan, mulailah mengambil getah Treant."
Raiz mengeluarkan belati dari sabuknya, dan berdiri di depan Treant.
"Maaf Treant, tapi aku akan mengambil sedikit getahmu."
"Tak apppaa-apppaa."
Treant menurunkan dahannya, dan Raiz memotong salah satunya. Setelah beberapa saat, getah mulai menetes darinya.
"Treant, bisakah kau membiarkan getahmu menetes di ember ini?"
"Serahkan saja padaku."
Treant perlahan mendekatinya dengan menggerakkan akarnya.
"Astaga…"
Pikiran John menjadi kosong, melihat pohon yang begitu besar bergerak. Lalu Treant menaruh ujung potongan dahannya di ember.
“Tolong isi ember lain. Yang satu ini sudah cukup.”
Setelah dia menghitung sampai sepuluh, Dryad memintanya untuk pindah ke ember berikutnya.
"Okaaay."
Pekerjaan yang berulang-ulang untuk setiap wadah.
"Ini sudah cukup. Setelah kita mencampur getahnya dengan air, kita hanya perlu menyiram gandumnya, dan perawatan selesai.”
“B-Benarkah?! T-Terima kasih banyak!”
Mengingat betapa sederhananya memperbaiki masalah ini, John menjerit gembira.
"Sekarang, mari kita menyirami mereka, ya ‘kan?"
Tanpa menunggu lebih lama lagi, dari rok bunga Dryad muncul tanaman merambat yang cukup banyak untuk mengangkat masing-masing ember.
"Apa?! itu?"
Menyadari kalau Dryad benar-benar monster, John menjerit.
"Aku akan mulai sekarang."
Tanaman rambat Dryad menyirami ladang di dekatnya satu demi satu. Dalam sekejap mata, gandum yang layu mulai segar kembali.
"..."
Menyaksikan pemandangan tak masuk akal itu, John menatap Dryad dengan kaget. Melihat sesuatu yang mustahil bagi manusia lakukan…. itu sungguh menakutkan.
Pikiran itu membuat Raiz merasa kesepian.
Setelah Dryad selesai menyiram semua gandum, dia menarik kembali tanaman merambatnya.
“Perawatan selesai, tetapi penyakit ini bisa menginfeksi tanaman di dekatnya lagi. Jika Kau menemukan gejala yang sama di suatu tempat, cepat hubungi kami. Awasi baik-baik ladangmu agar tidak jatuh sakit lagi. Berjanjilah padaku, kau akan melakukannya.”
"A-Aku akan melakukannya!"
Untuk beberapa saat, John yang berdiri dekat dengan Dryad, mundur beberapa langkah tanpa berpikir.
"..."
Reaksi John membuat wajah Dryad sedikit mendung.
“Bagus, kita sudah meselesaikannya. Ayo pulang.”
Mempertimbangkan tidak ada yang tersisa untuk dikatakan lagi, Raiz menutup masalah ini. Dryad mengangguk dan ketika dia berhadapan dengan John lagi, dia akan mencoba untuk tidak menakut-nakutinya dihadapan masternya.
“Semoga harimu menyenangkan. Semoga kita bisa bertemu lagi jika masalah serupa muncul.”
John mengangguk berulang kali.
Ketika Raiz dan kedua monsternya mulai meninggalkan ladang, petani itu memanggilnya.
"P-Permisi!"
Mereka semua berhenti.
"Ada apa?"
John mencoba mengatakan sesuatu ... tetapi tidak bisa. Dia menghela nafas dalam-dalam lalu mencoba lagi.
"T-Terima kasih banyak!"
Dia akhirnya berhasil mengucapkan terima kasih kepada mereka.
“Aku tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini sendirian! Ini semua berkatmu! ”
Dia mengarahkan kata-kata itu ke Dryad dan Treant. 
Mungkin dia sedikit canggung, tetapi John benar-benar bersyukur.
"…Sama-sama."
"Tak usah mengatakan iiitu."
Baik Dryad dan Treant menjawab perasaannya. 
Pada saat itu, perasaan mereka benar-benar saling terhubung, mengatasi perbedaan di antara mereka keduanya.
"D-Dan jika pada akhirnya aku merusak gandum lagi ..." Lanjut John.
"Dryad, aku ingin kau mencambukku!"
"Eh?"
Dengan ekspresi bingung, Dryad bertanya-tanya apakah dia mendengarkan hal itu dengan benar.
“Tanaman merambatmu! Hanya berpikir dicambuk dengan kejam oleh mereka, aku tidak bisa... menahannya...!” (T/N : Wasem ternyata nih petani type ‘M’ :v)
Dengan ekspresi gembira diwajahnya, John menatap tanaman rambat Dryad. Itu tampak seperti dia adalah salah satu dari orang-orang yang menyimpang.
"A-Apa yang kau katakan ?!"
“Oh ya, wajah itu! Terima kasih karena sebelumnya kau sudah menunjukkannya ekspresi kemarahanmu!”
“M-Master! Treant! Katakan sesuatu padanya, demi Ibu Alam! ”
"Semua orang harus berterus terang mengungkapkankan kasih sayang mereka."
"Lakukan yang terbaaaik."
Sepertinya mereka tidak berada pada pemikiran yang sama. Mungkin saja mereka bisa hidup bersama, bagaimanapun juga...
Melihat John menempel di rok Dryad dalam ledakan gairah dan dicambuk dengan keras, Raiz berpikir kalau monster dan manusia bisa saling memahami satu sama lain.
"Seorang pedagang keliling, kah..." gumam Raiz dalam perjalanan pulang.
"Apa yang sedang master pikirkan?" Tanya Dryad dengan ekspresi lelah setelah apa yang baru saja terjadi dengan John.
"Ada apaaa?" Tanya Treant juga.
"Aku hanya berpikir... pedagang itu bilang kalau dia bersedia membayar di atas harga pasar bahkan untuk gandum yang sudah tua." Jawab Raiz dengan ekspresi yang sama.
"Apa ada masalah dengan itu?"
Kedua monster itu menatap Raiz dengan bingung.
“Tidak ada masalah dengan itu, tapi mungkin sebenarnya dia tidak mau membelinya. Itu mungkin hanya sebuah kedok untuk menginfeksi ladang di kota ini.”
"Apakah maksudnya,  seseorang ingin mencemari gandum di sini?!"
Dryad membuka mata lebar-lebar dengan bingung. Dia tidak percaya kalau ada orang yang ingin merusak tanaman yang tidak bersalah seperti itu.
"Tenanglah! Itu hanya dugaanku saja. Hanya sebuah hipotesis lain di balik perilaku pria itu." Raiz menegurnya.
Raiz, yang mengambil bagian dalam perang, berpikir tindakan pria itu sangat aneh. Dia belajar untuk mencurigai semua orang agar tetap bisa bertahan hidup. Dia tersenyum masam, dia berpikir kalau seorang pedagang biasa tak mungkin melakukan hal itu.
"Aku tidak mengharapkannya."
"Aku juga tak menyangka kau akan terkejut seperti itu."
"Apakah ada orang yang buruuuk?"
Bahkan Treant terlihat sangat marah.
"Teman-teman, itu hanya dugaanku."
"Aku mengertiiii."
Raiz tersenyum pahit pada jawaban singkat Treant. 
Treant hidup lebih lama daripada manusia, dan biasanya riang dan tenang. Berpikir kalau kasus serupa mungkin akan meningkat, Raiz mulai penasaran, apakah rekan-rekannya akan baik-baik saja.
"Dengar, Dryad."
"Apa itu, Tuan?"
“Bisakah kau terinfeksi oleh penyakit? Sebelumnya, kau bilang kalau tubuhmu kuat dan sulit bagimu untuk sakit, tapi itu tidak mungkin, ‘kan? ”
Mengingat kekhawatirannya, Reiz tidak bisa mencegah dirinya untuk menanyakannya.
"Memang. Hampir tidak ada penyakit yang bisa menulari kami, tetapi kami bisa mengontraknya.”
"Aku paham."
Raiz sedih mendengarnya.
"Namun, sebelum kami mengontrak penyakit mematikan, maka semua tanaman di dunia ini akan terkena dampaknya dan mati." Dia terkikik karena kekhawatiran Raiz.
"Tidak ada gunanya memikirkan itu."
“I-Itu bagus untuk didengar. Aku berpikir untuk menyiapkan semacam rencana cadangan untuk skenario itu.”
Jika tidak ada obat untuk tanaman, tidak ada untuk Alraune atau monster arboreal lainnya. 
Raiz takut kalau penyakit yang tidak diketahui mungkin akan mengambil rekan-rekannya yang dicintainya darinya.
"Baiklah! Untuk mencegah situasi yang tidak terduga, kita harus meneliti cara membuat obat yang efektif untuk monster arboreal seperti Alraune!” ucap Raiz datang dengan ide yang cemerlang.
“Ya ampun, luar biasa! Seperti yang diharapkan dari Tuanku! ”
Dryad bersukacita mendengar kata-kata yang baik itu.
"Mungkin akan lebih baik bertanya pada para Treant, apakah kita bisa mengambil beberapa getah mereka untuk diteliti."
"Termasuk tanaman medis setelah ini akan menjadi lebih baik."
"Kita akan memiliki banyak hal untuk ditangani."
Berpikir tentang sesuatu, dia tersenyum pahit lagi.
"Ngomong-ngomong…"
"Iya?"
“Kita menggunakan getah Treant sebagai obat saat ini, tetapi Kau bilang kalau nektar juga bisa digunakan, ‘kan? Apakah kau memilikinya?"
"... Ya, aku memilikinya."
Raiz bertanya-tanya mengapa pipi Dryad memerah.
“Bagaimana Kau menghasilkannya? Kau tidak membuat bunga, kan? ”
Berpikir tentang pertanyaannya, Dryad bersandar dan membisikkan sesuatu dengan genit.
"Kalau itu, aku akan membiarkanmu menemukannya kapanpun kau mau."
Dia berbisik sesuatu ke pengedengaran dengan sedikit pesonanya.
"... Ketika saatnya tiba, aku akan mengandalkanmu."
Raiz merasa kalau akan lebih baik untuk tetap tak tahu tentang hal itu.

« Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya »


Tidak ada komentar:

Posting Komentar