Chapter
10 – Kamaishi Dalam Masalah
(Kamaishi POV)
“Kamiya-kun…
dia terlambat.”
Sudah
cukup lama sejak Kamiya-kun menginggalkan atap,
mengatakan kalau dia punya sesuatu hal penting yang harus dilakukan.
Sejak
dia sudah pergi, tak ada hal yang bisa kulakukan, jadi aku duduk sendirian di
bangku menunggunya kembali sembari mengayunkan kedua kakiku secara bergantian.
“Aku
penasaran apa yang dilakukannya?”
Karena
dia berbicara dengan seorang detektif, mungkinkah itu ada hubungannya dengan
teroris atau semacamnya? Tetapi jika itu benar, permintaan macam apa yang
dipercayakan oleh detektif itu padanya? Satu hal lagi, hubungan macam apa yang
dia punya dengan detektif itu?
Aku
tak bisa berhenti memikirkannya, pikiranku terpaku padanya karena memikirkan
hal ini. Semakin aku memikirkannya, semakin aku menyadari betapa misteriusnya
Kamiya-kun.
Rasanya
dia seolah – olah dia memiliki beberapa rahasia yang tak ingin orang lain
mengetahuinya. Aku tak bisa membantu tapi itu membuatku kebingungan saat
mencoba memahami apa yang sedang dipikirkannya.
Meski
begitu, aku merasa kalau dia adalah orang yang baik dengan caranya sendiri.
Aura misterius yang dibawanya dapat menambah daya tariknya… Hanya saja apa yang
ku pikirkan!
“Cepatlah
kembali, Kamiya-kun.”
Ketika
aku sedang berharap sendiri, aku mendengar langkah kaki datang dari luar pintu
atap.
*gwuf,
gwuf, gwuf*
Suara
itu semakin mendekat.
Apakah
itu kamiya-kun?! Aku senang dia aman! Perasaan bahagia melampaui akal sehatku
dan aku bergegas berlari ke arah pintu.
“Kamiya-kun!!”
Tepat
ketika aku membuka pintu untuk menyambut Kamiya-kun, aku tak bisa berkata apa –
apa ketika melihat sosok dihadapanku.
“Ah?
Siapa kau?!”
Tak
mungkin aku tak mengenalinya, hanya dengan mengamati penampilannya yang
mencurigakan, orang ini pasti seorang teroris.
Tapi
kenapa dia ada disini? Aku mulai gemetaran saat menatap pria dihadapanku.
“Oh,
tepat sekali, kalo di lihat baik-baik,
kau cantik juga. Kurasa, aku akan bersenang-senang denganmu. Hei, kemarilah!”
“T…
Tidakk…”
Karena
ketakutan, aku mundur beberapa langkah dari pria yang melambaikan tangannya,
memerintahkanku untuk mendekatinya dan tanpa sepatah kata pun, aku melarikan
diri.
Aku
ingin berteriak dengan keras, namun, karena androphobiaku, aku tak bisa
melakukannya.
“Tch,
menyebalkan. Jangan lari!!”
“Uaa…”
Saat
aku berlari, teroris itu tiba-tiba muncul didepanku, mengeluarkan sebuah stun
gun dan mengarahkannya ke arah perutku.
Aku
membuat erangan samar saat aku terjatuh ke lantai dan secara perlahan
kesadaranku menghilang.
“Aku
tak menginginkan……ini… Kam…iy…a.”
Saat
kesadaranku perlahan mulai menghilang, aku hanya bisa berharap Kamiya-kun akan
datang dan menolongku.
ーーーーーーーーーーーーーー
(Kamiya
POV)
Beberapa
saat telah berlalu semejak aku ketahuan oleh para teroris dan saat ini aku
tengah mengurus mereka semua.
“Ini,
rasakan seranganku.”
“Ggua!!”
Salah
seorang teroris menerima serangan di lehernya, roboh di lantai dengan ekspresi
terkejut diwajahnya.
“Fuu,
ini yang terakhir.”
Aku
bergumam saat aku menatap sekitar 10 teroris yang tergeletak di lantai. Tapi,
tebasan leher ini cukup kuat juga. Aku tak menyangka akan menggunakannya
sebanyak ini. Kupikir serangan ini akan lebih baik jika menjadi sebuah skill.
“Skill
【Neck Chop1】
telah dipelajari.”
Kau
pasti bercanda padakku, ’kan. Apakah ada skill untuk semuanya?
Pada
tingkat ini, aku yakin dapat menyebut diriku penebas leher terbaik di dunia.
Sesuatu seperti juara dunia dalam hal
tebasan leher. Sambil memikirkan hal bodoh semacam itu, salah satu teroris yang
terjatuh merintih saat dia bergeser.
Apa
kau masih hidup?
“Bagaimana
mungkin… kami kalah dari seorang… bocah.”
“Apa
kau pemimpin dari orang – orang ini?”
“Benar.”
“Kali
ini kau tak beruntung. Jika aku tak disini, rencanamu mungkin akan berhasil.”
“Hmph,
kau mungkin benar. Tapi, kami tak akan mati di sini. Aku akan bertahan dan
kembali untuk membalas dendam padamu.”
“Ah,
maaf, tanganku terpeleset.”
Aku
meminta maaf pada si bos, akan tetapi, wajahnya sudah terkubur di lantai dan
tak bergerak lagi. Ini buruk, aku tak sengaja menghantam wajahnya.
Maksudku,
aku sudah tak tahan lagi dengan suasana yang tak menyenangkan seperti ini. Aku
malas jika harus menangani suasana semacam ini, sampai pada titik dimana aku
akhirnya menghantamnya. Ini salahnya sendiri karena mencoba membuat suasana
semakin memburuk.
Kalau
begitu dengan ini, aku telah membereskan semua teroris yang ada disini. Tapi
untuk memastikannya lagi, aku mengaktifkan 【Space
Magic】untuk memeriksa seluruh sekolah. (T/N
: bayangin aja sihirnya Tatsuya di anime Mahouka Koukou no Rettousei)
Hm?
Apa ini? Reaksi aneh kembali dari skill. Ada dua orang di gudang gedung
olahraga. Yang pertama adalah…
APA?
Apa yang Kamaishi-san lakukan di sana?
Dan
reaksi kedua adalah… seorang teroris. Ternyata masih ada teroris yang tersisa!
Ini
situasi yang mengerikan, Kamaishi-san dan seorang teroris di gedung olahraga,
skenarionya sangatlah buruk.
Jika
teroris itu berani meletakkan satu jarinya pada Kamaishi-san, aku bersumpah, dia
tak akan keluar dari sini hidup – hidup.
“Aku
harus cepat!”
Menggunakan
【Teleportation Magic3】Aku
berpindah ke gudang di mana Kamaishi dan teroris berada.
ーーーーーーーーーーーーーー
(Kamaishi POV)
Di
mana aku? Saat aku membuka mataku hanya ada sedikit cahaya yang masuk ke
ruangan itu. Setelah kuperhatiakan baik – baik, aku mulai sadar kalau itu
adalah gudang gedung olahraga dan aku terbaring di atas sebuah matras. Tapi apa
yang kulakukan di sini…?
Aku
mulai ingat apa yang terjadi mulai awal sampai sekarang. Benar! Aku bertemu
seorang teroris dan dia menangkapku!
“Yo,
kau akhirnya sadar.”
Aku
menoleh dan menemukan teroris yang menangkapku berdiri di sana.
“Serius,
aku kesulitan membawamu ke tempat ini. Kupikir aku harus melakukannya di gudang
sekolah seperti di buku-buku jepang. Tapi aku tak menyangka tempatnya akan
sejauh ini.”
Aku
kehilangan kata-kata setelah mendengar apa yang dikatakan teroris dengan semangatnya.
“Tapi
ya, hal seperti itu tak masalah, ‘kan? Jika kita bandingkan dengan apa yang
akan kita lakukan sekarang.”
Secara
perlahan – lahan aku mudur ketika teroris itu menatapku.
“Jangan
takut. Aku akan segera membuatmu merasakan kenikmatan.”
Kata
teroris itu sembari mengulurkan tangannya. Aku mulai menangis karena ketakutan
dan kebencian yang luar biasa.
“Tidak,
jangan mendekat…”
“Oh,
ekspresi yang sangat bagus. Ayo tunjukan lebih banyak lagi padaku!”
Ketika
aku mencoba mundur lagi, aku menyadari kalau aku berada di jalan buntu, dan di
depanku hanya ada dinding. Aku menutup mataku yang terisi oleh air mata.
Tidak, aku tak menginginkan ini.
Kenapa? Kenapa aku melalui sesuatu
seperti ini?
Bagaimana aku bisa berakhir seperti
ini?
Apakah mungkin aku melakukan sesuatu
yang buruk sebelumnya?
Tolong
aku… tolong, siapapun, tolong aku!!!
Kamiya-kun!!
“Oke, berhenti disitu.”
Pada saat yang sama ketika aku
berteriak meminta tolong dalam hatiku, aku mendengar suara yang terasa familiar di telingaku.
“Si-siapa kau?!”
“Berisik, dan tidurlah.”
“Ggaa!!”
Diikuti suara familiar itu, aku
mendengar suara yang membosankan sepanjang dengan suara teroris yang terjatuh
sembari merintih kesakitan.
A-apa yang terjadi?
Aku
mulai sedikit kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi.
Aku
secara perlahan membuka kedua mataku, menemukan Kamiya-kun memandangi teroris
yang terbaring di lantai.
“Yoo,
Kamaishi-san. Apa kau baik-baik saja?”
“K-K-Kamiya…”
Aku
tergesa – gesa berdiri dan menatap Kamiya-kun sampai air mataku mulai mengalir
dari mataku, ketika aku memeluknya
dengan sekuat tenaga.
“Kamiya-kun!!”
Kamiya
tampaknya menjadi sedikit terkejut dengan tindakanku yang tak terduga, tetapi
segera dia kembali ke postur normalnya dan berdiri diam menungguku berhenti
menagis.
« Sebelumnya | List Chapter |
Selanjutnya »
Note :
1. Neck Chop, maksudnya memukul bagian belakang leher.
2. Space Magic = Skill penyimpanan tak terbatas atau mungkin sihir manipulasi ruang.
3. Teleportation Magic = Sihir berpindah tempat secara instan.
.......
BalasHapus