Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Rabu, 13 Juni 2018

My Entire Class Was Summoned to Another World Except for Me Chapter 02 - Bahasa Indonesia


Chapter 02 – Hari Pertama di Sekolah

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu. Saat ini musim semi, hari dimana aku akan memulai kehidupanku sebagai seorang siswa SMA. Aku menggunakan seragam baruku dan berdiri di depan cermin.
 “…kurasa seragam ini cocok untukku.”
Namun seragam itu hanyalah seragam biasa. Terdiri atas blazer biru tua, celana panjang, dasi dan kemeja putih. Meski begitu, aku merasa agak cemas dengan penampilan baruku, aku melihat diriku dalam cermin dengan mata yang sedikit mengantuk. Adikku yang melewati koridor, tiba-tiba berhenti dan menatap serius padaku. Aku menoleh dan menanyakan pendapatnya mengenai penampilan baruku.

“… apa ini cocok denganku?”
“Mungkin… itu jika kau melakukan sesuatu mengenai mata ngantukmu itu.”
“Yeah…”
Adikku memang punya lidah yang tajam. Dia tak ragu saat berbicara. Karen sekarang adalah siswi tahun ketiga di sekolahnya. Untuk beberapa alasan, dia mengubah gaya rambutnya ke ponytail dan mengenakan seragam sekolahnya.
Hari ini ponytail, kah?
Itulah yang kupikirkan ketika aku melihat rambutnya. Dia punya kebiasaan sering mengubah gaya rambutnya ke berbagai bentuk dan variasi yang berbeda. Aku sering bertanya-tanya, betapa sulit mengubahnya setiap minggu.
“Seragammu keliatan cocok denganmu.”
“Ya.”
Sementara aku mencoba memuji penampilan barunya, namun sepertinya dia tak perduli dengan pendapatku. Dia adalah tipe orang yang takkan membiarkan emosinya tergambar diwajahnya, meskipun begitu aku tetaplah kakaknya. Aku bisa segera tahu apa yang sedang dipirkannya hanya dengan melihat tindakannya sekarang. Sebagai contoh, ketika dia berbalik ke arah sisi lain sekarang, telihat mulutnya berkedut, seolah-olah dia senang, tapi dia berusaha keras menyembunyikannya.
Dalam kenyataannya, aku tak tahu mengapa dia mencoba menyembunyikannya. Mungkin dia menunjukkan sikap seperti itu karena dia telah memasuki masa pubertasnya, dan mungkin saja itu hal wajar diusianya. Namun adikku tersayang, kakakmu bisa membaca dirimu seperti sebuah buku yang terbuka. Aku tersenyum, saat memikirkan hal itu.
“Apa yang kau senyumkan sendirian? Itu menjijikkan.”
Lidahnya benar-benar tajam.
Aku merespon dengan sebuah senyum pahit lalu terdengar suara ibuku memanggil kami dari lantai bawah untuk mengambil kotak makan siang kami.
“Ini sudah waktunya, kalian berdua!”
“Aku segera kesana! Ayo pergi, Karen.”
“Ok.”
Kami berdua menuruni tangga.
“Ini kotak makan siangmu.”
“Makasih, bu.”
“Terima kasih.”
Kami menerima kotak makan siang kami dan memasukkanya ke dalam tas.
“Kau sekarang murid SMA.  Pastikan untuk berperilaku baik saat upacara penerimaan.”
“Aku tahu.”
“Kau juga, Karen. Mulai sekarang kau harus lebih berhati-hati karena kau belum tahu jalan ke sekolah.”
“Baik.”
Kami bergegas berangkat dan ibuku menyaksikan kami pergi saat kami melewati pintu masuk. Setelah apa yang terjadi tahun lalu, kami harus pindah karena berbagai macam alasan mengenai kejadian itu. Meskipun salah satu alasannya adalah karena aku.
Hal pertama yang aku hadapi setelah bangun pada hari itu, adalah wawancara dengan polisi tentang apa yang terjadi pada teman sekelasku. Namun pada akhirnya aku mengarang sebuah cerita tentang kejadian itu. Lagi pula, aku tidak bisa memberi tahu mereka sesuatu yang tidak masuk akal seperti teman sekelasku pergi ke dunia lain.
Entah bagaimana, aku berhasil mengelabui polisi dengan mengarang sebuah cerita palsu. Namun, hal itu tidak berhasil untuk berita dan media.  Kejadian itu menjadi berita utama, dan aku berakhir dikejar-kejar para wartawan…itu juga bukan cara terbaik.
Karena para wartawan bersi keras mengganggu rumah kami, kami tidak punya pilihan lain selain mengubah alamat kami. Itulah kenapa aku merasa cukup bersalah karena keluargaku harus menderita karenaku.
“Aku akan pergi ke arah kesini.”
“Begitu. Jangan sampai tersesat.”
“Itu bukan urusanmu!”
Karen pergi dengan caranya sendiri dan meninggalkanku sendirian. Bagaimanpun  juga, dia masihlah seorang siswa menengah dan aku seorang siswa SMA. Jalur yang kami lalui berbeda.
ーーーーーーーーーーーーーーー
Ketika aku tiba di depan sekolahku yang baru, aku memperhatikan gerbang sekolah dipenuhi oleh banyak siswa baru. Sesampainya di gerbang masuk, aku dipasangkan lambang sekolah dan diantar ke gedung olahraga dimana aku harus duduk dan menunggu upacara dimulai. Sejujurnya aku tak ingin menghadiri upacara itu.
“… aku akan melewatkan upacara.”
Ini akan baik-baik saja selama aku kembali kekelas pada akhir upacara. Mencari waktu yang tepat, diam-diam aku menyelinap keluar dari gedung olahraga.
ーーーーーーーーーーーーーーー
Sekarang aku berhasil menyelinap keluar, apa yang harus kulakukan?
Aku mulai berjalan-jalan mengelilingi dalam sekolah baruku, yang masih terasa asing untukku. Dalamnya ternyata luas, jadi aku tetap berjalan selagi aku memutuskan untuk memeriksa statusku.
—– START OF STATS —–
« General Information »
Nama  : Kamiya Yato
Umur : 16
Sex       : Male
Ras       : Manusia
Level    : 93
« Points »
Health Points: 9800/9800
Magic Points: 9600/9600
« Skills »
Appraisal, Super Growth, Magic Creation, Super Sleeping Strength Magic, Fire Magic, Water Magic, Earth Magic, Wind Magic, Light Magic, Dark Magic, Teleportation Magic, Space Magic, Sword Skills, Boxing Skills, Body Enhancement Magic (Medium)
—– END OF STATS —–
Aku mungkin berjalan terlalu jauh kali ini. Aku sebenarnya tak mengharapkan semua ini.
Yang kulakukan hanya mengaktifkanSleeping Strength Magicsetiap malam sebelum aku tidur, tetapi siapa sangka kalau hasilnya akan berubah seperti ini, setelah mengaktifkannya setiap malam selama satu tahun penuh.
Bahkan jika ini tak cukup, tanpa kusadari skill Super Growth meningkatkan skill Sleeping Strength Magic menjadi Super Sleeping Strength Magic. Namun karena skill itu, aku bisa naik level dengan cepat, dan pengalamanku meningkat secara drastis juga. Nampaknya, naik level tidaklah seburuk itu.
Jika kalian bertanya-tanya tentang skill ku yang lain seperti Fire magic,Water Magicdan skill elemen lainnya, sebenarnya aku begitu saja membuatnya hanya karena aku menginginkannya. Maksudku, bukankah akan hebat jika aku pergi ke dunia lain, pastinya aku akan di kenal  sebagai ‘Pemilik dari Semua Elemen’ Itu akan terlihat sangat menakjubkan.
Adapun Sihir Teleprtasi itu adalah skill yang sangat berguna, yang  kubuat untuk berpindah dari satu ke tempat lainnya, meskipun aku rasa kalau aku akan menjadi orang yang tak berguna jika aku terus menggunakannya jadi aku berhenti menggunakannya di pertengahan.
Space Magicmirip dengan yang ada di light novel diama seorang dapat memiliki pernyimpanan tak terbatas. Saat membuatnya ku pikir itu akan sangat berguna, tetapi pada akhirnya, tujuanku membuatnya benar-benar belum terpenuhi karena tidak banyak barang yang ingin kusimpan, jadi skill ini kurasa belum berguna untuk saat ini.
Sword Skill kuperoleh saat aku tidak sengaja mengayunkan sebuah batang kayu. Aku pikir itu akan memberiku sesuatu seperti stick skill, tapi pada waktu itu ku menduga dan memainkannya dalam sebuah peran. Saat aku memegang sebuah tongkat dan membayangkan sebuah pedang, itu akan diakui sebagai [Sword Skill]. Meskipun itu dikatakan seperti itu, aku tidak punya kesempatan untuk menggunakan pedang, tapi setidaknya aku jadi  lebih baik saat menggunakan pisau dapur. Yah, walaupun kemampuan memasakku masihlah sangat buruk.
Boxing Skillsmerupakan bentuk lanjutan dari skill Martial Artsyang kudapatkan pertama kali. Karena yang satu ini, kemampan fisikku meningkat pesat. Karena skill ini, aku bisa dengan mudahnya menghancurkan batu besar jika aku serius memukulnya. Pada saat itu aku berharap tak akan pernah menggunakan kemampuan ini untuk melawan manusia.
Body Enhancementsama dengan yang sebelumnya. Itu hanya Body Enhancementpada awalnya, setelah itu meningkat menjadi  Body Enhancement (Medium)yang disebabkan oleh skill Super Growth.  Skill ini memungkinkan peningkatan kemampuan fisikku secara drastis saat aku menggunakannya.
Aku sudah mencoba menggunakannya beberapa kali, namun, setelah ku pikir kembali, aku tak akan menggunakannya lagi. Karena itu berisiko menyebabkan kematian seseorang.
Dengan ini dan itu, aku mengkabiskan satu tahun untuk menemukan dan mengembangkan skill baruku, meskipun aku bertanya-tanya, apakah semua ini diperlukan atau tidak?
Sihir tidak berguna di dunia ini, ataupun kemampuan sejenis yang berhubungan dengan pedang dan perkelahian, karena aku bukan tipe yang suka berkelahi. Sebaliknya, ku lakukan yang terbaik untuk menghindarinya.
Saat aku berpikir mengenai itu, aku sadar kalau sebagian besar kemampuanku tidak berguna.
Aku menghentikan langkahku untuk menatap ke arah pohon sakura selagi merenungkan mengenai hal semacam itu saat tiba–tiba–––– Aku perhatikan ada seorang gadis tergeletak di hadapanku.


1 komentar: