Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Selasa, 10 Juli 2018

Konjiki no Wordmaster Chapter 153 - Bahasa Indonesia

Chapter 153 – Saran Yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Leglos kembali ke tenda, dan Lenion, yang melihat ekspresi bermasalah saudaranya, memiringkan lehernya.
Ada apa, Aniki?” (Lenion)
“Hm? Well,  tampaknya Yuhito tidak ada.” (Leglos)
Yuhito adalah salah satu dari ilmuan jenius diGabranth Capital : Passion. Dia adalah pencipta Nameless Bracelet dan orang yang mengembangkan metode untukBinding Technique
“Haa? Maksudmu si Bajingan Gila itu?” (Lenion)
“Ya, bagaimanapun juga, seharusnya dia ditempatkan di sini juga.” (Leglos)
“Kenapa kau mencari bajingan itu?” (Lenion)

"Kau tahu, kupikir dia mungkin memikirkan cara untuk menyeberang ke benua Evila.” (Leglos)
“Ah, Aku paham. Aku yakin dia akan tiba-tiba muncul cepat atau lambat karena itu orang yang sedang kita bicarakan.” (Lenion)
“Aku setuju. Dia, bagaimanapun juga, sulit untuk dipahami.” (Leglos)
Keduanya sama sekali tidak memikirkan hilangnya Yuhito, karena pria itu akan selalu muncul secara tiba-tiba. Leglos yang khawatir, sudah muak dengan Yuhito yang melakukan banyak hal semaunya sendiri dalam situasi seperti ini.
“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan ayah?” (Lenion)
“Sepertinya dia berkeliling, mengunjungi tenda-tenda lainnya. Dia memanggil orang-orang yang menderita luka selama perang.” (Leglos)
“Fu~ un, seperti biasa dia adalah orang yang selalu menunjukkan kasih sayangnya pada rekannya.” (Lenion)
“Itu adalah titik kuat kita.” (Leglos)
Sementara mereka berdiri sebentar di tempat mereka, seorang tentara tampak terburu-buru memasuki tenda. Prajurit itu memiliki penampilan yang terlihat agak gugup ketika napasnya terasa berat dan kasar.
Ketika mereka menanyakan alasan penampilan tentara yang panik itu, dia mengatakan itu, Evil telah mengirimi mereka sebuah surat.
Setelah keduanya saling menatap satu sama lain untuk sesaat, mereka berlari keluar mencari Beast King, Leowald dengan terburu-buru.
“Oh, kalian sudah datang.” (Leowald)
Untuk beberapa alasan, keduanya merasakan ketidaksesuaian dalam nada suaranya. Ekspresi Leowald tampak sedikit longgar, dan memiliki suasana bahagia di sekitarnya ketika dia mengucapkan kata-kata itu.
“Ayah, apa itu surat yang dikirim oleh mereka?” (Leglos)
“Ah, Baca saja. Sesuatu yang menarik tertulis di dalamnya.” (Leowald)
Leglos membaca surat yang diserahkan kepadanya, “Apa di dunia ini?!”, dia dengan sendirinya meninggikan suaranya.
Tentu saja, Lenion yang tampaknya tertarik pada isi surat itu, meminta penjelasan dari Leglos. Dan setelah penjelasan itu selesai, dia juga memiliki ekspresi sama terkejutnya.
Pertama, isinya adalah meminta perjanjian non-agresi sebagai ganti pembebasan para tawanan. Tentu saja, bagian ini tidak terlalu mengejutkan karena Leowald mengharapkan hal ini terjadi.
Masalahnya adalah, ketika permintaan yang diminta tidak diterima.
Surat itu menyatakan bahwa jika seandainya permintaan itu tidak diterima, mereka akan mengakhiri perang dengan pertarungan. Meskipun ini sedikit mengejutkan karena berasal dari Raja Iblis yang naif, sungguh pertarungan itu sendiri menarik napas mereka.
Surat itu ditulis dengan,
Saat ini, kekuatan militermu kemungkinan besar tak cukup. Jika pertarungan terus berlanjut dapat dipastikan akan menuju pada sebuah kehancuran, kedua belah pihak akan menerima kerusakan yang besar, dan ini adalah sesuatu yang kedua negara tak akan mendapatkan manfaatnya. Jika keadaan memungkinkan, kami tak ingin sembarangan membunuh prajurit atau orang-orang, dan karenanya kami harus memilih cara yang lebih tepat, yang oleh kedua pihak yang bersangkutan dianggap meyakinkan, untuk bertarung dalam perang ini. Sebelumnya, kau mengatakan sesuatu seperti, "Kalahkan kami dengan menunjukkan kekuatanmu pada kami". Jika itu yang kau inginkan, maka kami akan menunjukkannya kepadamu. Kami akan benar-benar menunjukkan kekuatan kami kepadamu. Kami akan mengerahkan kekuatan perang terkuat kami untuk memutuskan siapa pemenang dan pecundang di antara kita. Kami akan menyerahkan ke pihak kalian, hak untuk menentukan syarat pertarungan. Tentu saja, jumlah pesertanya harus disesuaikan. Kami juga akan membebaskan rekan kalian, jika kau mengakui ini. Bagaimana juga, ini adalah kesepakatan terbesar kami. Jika kau menolak permintaan ini, kami tidak akan ragu untuk memusnahkanmu dengan seluruh kekuatan Evila. Tentu saja, jika perang berakhir tanpa pertempuran, aku percaya itu adalah yang terbaik bagi kedua belah negara. Aku akan mengharapkan tanggapan yang baik darimu.
Semua orang di tempat itu, yang mendengar penjelasan Leglos tentang surat itu, terperangah. Isi surat itu tampaknya masuk akal. Ini karena, mereka juga berbagi beberapa persetujuan tentang masalah yang sedang dihadapi.
Dari apa yang mereka pahami dari surat itu, jika mereka akan berperang, maka pasti akan menjadi pertarungan menyebabkan kehancuran bagi seseorang. Semua yang ada di sana sekarang, mungkin, tanpa keraguan, membayangkan banyaknya korban tewas dalam situasi seperti itu.
Namun, jika mereka bertempur dengan mereka, melalui metode yang disarankan oleh surat itu, para prajurit tidak akan dikorbankan secara sia-sia. Apalagi mereka diberi hak untuk memilih syarat untuk pertarungannya. Ini jelas menguntungkan bagi mereka.
Tidak peduli bagaimana mereka memikirkannya, Evila sepertinya berada pada posisi yang dirugikan. Mereka bisa saja dengan mudah menghancurkan sisa pasukan Gabranth, apalagi hanya untuk membantai para tawanan.
Meskipun begitu, kenapa?, semua orang memiringkan leher mereka dalam kebingungan.
“Gahahahaha! Mereka benar-benar ingin membawaku ke sana! Mereka telah benar-benar melakukan sesuatu yang aneh di sini! Gahahaha!” (Leowald)
Leowald yang menganggapnya menarik, tertawa dari lubuk hatinya.
“A-Ayah! Ini bukan waktunya untuk tertawa! Bagaimana kita akan menanggapi ini?!” (Leglos)
Leowald menjawab pertanyaan Leglos sementara wajahnya masih tersenyum.
“Tidak peduli bagaimana kita memikirkannya, ini sungguh perundingan yang tak menyusahkan!” (Leowald)
“Tapi, mungkin saja ini sebuah jebakan!” (Leglos)
“Tidak, itu mustahil.” (Leowald)
“K-Kenapa?” (Leglos)
“Bahkan jika mereka tak meminta hal semacam itu, mereka dapat memenangkan perang ini dengan mudah hanya dengan melawan kita menggunakan pasukan mereka saat ini. Tidak peduli bagaimanapun kita memikirkannya, kita adalah orang yang berada di sisi yang dirugikan.” (Leowald)
Terlebih lagi, Humas sudah ditarik mundur, mereka terbukti kewalahan melawan musuhnya.
“Selain itu, aku sudah memberitahumu kalian kalau Raja Iblis itu naif, ‘kan? Surat ini kemungkinan besar bukan tipuan. Aku mungkin mengatakan hal ini, tetapi ini semua hanya berdasarkan intuisiku!” (Leowald)
“I-Intuisi kah......” (Leglos)
Leglos yang tercengang, menghembuskan nafasnya.
“Selain itu, perbandingan antara kekuatan perang tertinggi kedua belah pihak...... fufu, Sudah lama sejak hatiku berdebar seperti ini, hanya karena sebuah saran seperti itu!” (Leowald)
“A-Ayah....” (Leglos)
Pada saat itu, sebuah tangan meraih bahu Leglos dengan suara pop!
“Aniki, tidak peduli apa yang kau katakan pada ayah, itu tidak akan berguna.” (Lenion)
Itu adalah Lenion, yang sudah menghentikan Leglos, namun, dia juga tampak menyeringai, bahagia.
“Bukankah ini sedikit lebih menarik? Meskipun aku berpikir kalau seorang pejuang harus menghadapi musuh secara langsung, untuk menyelesaikan perang ini, dengan cara ini, ini sangat menarik.” (Lenion)
Ketika Leglos melihat ekspresi wajah seperti itu, dia menundukkan kepalanya dalam kepasrahan. Dia dengan ringan gemetar pasrah pada kedua orang yang menyukai perang yang ada di sampingnya.
“Gahaha! Jangan membuat wajah seperti itu Leglos! Lihatlah mereka.” (Leowald)
Leowald tersentak, mendorong Leglos untuk mengubah garis pandangnya. Apa yang mereka lihat di sana adalah Barid dan Putis dari Three Warriors yang membungkuk dalam-dalam.
“K-Kalian.......” (Leglos)
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk membawa kita pada kemenangan.” (Barid)
Putis mengangguk setuju dengan kata-kata Barid. Keduanya tampak sangat termotivasi..
“........haa, aku mengerti. Kau benar-benar akan menerima saran mereka?” (Leglos)
“Ya, selain itu, jika pertarungannya seperti ini, ada kemungkinan kalau orang itu akan berpartisipasi juga.” (Leowald)
Leowald meletakkan tangannya di dagunya saat dia dengan senang hati tersenyum tak sabar menantikannya.
“Orang itu?” (Leglos)
“Yah, mungkin akan ada beberapa orang yang akan keberatan melakukan pertarungan ini, tapi kita masih punya kesempatan untuk mendapatkan kemenangan dalam genggaman kita.” (Leowald)
““““Ooooooooooo!”””” (Prajurit Gabranth)
Para prajurit mengangkat tangan mereka saat mereka berteriak dengan penuh semangat.
“Semua prajurit di sini! Percayalah pada kami dan serahkan sisanya pada kami!” (Leowald)
““““Ooooooooooo!”””” (Prajurit Gabranth)
Dengan demikian tirai untuk cara menentukan perang antara Gabranth dan Evila yang belum pernah terjadi sebelumnya diresmikan, saling melawan satu sama lain, menggunakan kekuatan terbaik mereka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar