Chapter
152 - Keputusan Eveam
“Mereka mengamuk?” (Eveam)
“Ya, mereka
mengamuk dengan kekuatan yang mengerikan hingga menghancurkan semua yang
dilaluinya sampai dia berhenti.
Dan lagi, amukannya tak berhenti di situ, bahkan amukan
itu terjadi pada semua 《Val Kiria Series》 . Menimbang
bahwa boneka-boneka itu adalah duplikat dari Raja Iblis yang memiliki
kebijaksanaan dan kekuatan yang setara dengan yang aslinya, bayangkan saja
setiap keberadaan itu didorong ke arah dorongan untuk menghancurkan. Aku yakin kau pasti mengerti apa yang menyebabkan hal itu,
kan?” (Aquinas)
Itu akan sama
persis seperti pemandangan dari Neraka.
“K-Kenapa hal
seperti itu bisa terjadi?” (Shublarz)
Shublarz
bertanya sambil mengalami ketegangan di pipinya.
“Sederhananya,
sihir mereka lepas kendali.” (Aquinas)
“Mereka tidak
bisa mengendalikan sihirnya?” (Eveam)
“Ya, duplikat
dari Raja Iblis tentunya sangat istimewa. Namun, kekuatan Raja Iblis terlalu
besar untuk mereka kontrol. Pada awalnya,
penahanan itu stabil tapi wadah yang menahan kekuatan Raja Iblis secara
bertahap menjerit kesakitan karena mereka tak mampu menahan jumlah kekuatan
sihir yang begitu besar. Pada akhirnya, wadahnya
hancur.” (Aquinas)
Itu mirip dengan
ketika sebuah bendungan runtuh karena kekuatan merusak dari air yang berusaha
untuk menahannya.
“Tentu saja,
Raja Iblis tidak tinggal diam dan menghancurkannya dengan tangannya sendiri. Bahkan para
duplikat, tak punya semua kemampuan dari Raja Iblis. Jadi, para Val Kiria berhasil dikalahkan oleh Raja Iblis.
Namun, konsekuensinya juga besar.” (Aquinas)
Akibat
pertarungan antara Val Kiria dan Raja Iblis, negara itu hancur. Para
penduduknya juga hampir musnah.
“I-Itu yang
terjadi.....?” (Eveam)
Eveam memasang
ekspresi sedih.
“Setelah itu,
Raja Iblis menyembunyikan keberadaan 《Val Kiria Series》. Mereka menjadi
keberadaan yang tidak ada di dunia ini. Dan
kemudian, dia mengambil waktu sekali lagi untuk mengumpulkan orang-orang
sebangsanya dan benar-benar mendirikan sebuah negara dengan tangannya sendiri.”
(Aquinas)
“Jadi Raja Iblis
menyembunyikan keberadaan mereka sehingga generasi mendatang tidak akan
terbebani tentang hal itu?” (Eveam)
“Ya.”
(Aquinas)
“Bukankah itu
terlalu egois? Dia menciptakan mereka untuk dirinya sendiri, orang-orang
terluka karena mereka, selain itu... dia menyembunyikan perbuatannya
sendiri...” (Eveam)
Eveam gemetar
karena marah. Dia tidak bisa membiarkankan keegiosan Raja Iblis pertama.
“Aku tahu
kata-kata Yang Mulia itu terdengar masuk akal. Namun, ada
alasan lain dari penyembunyian itu.” (Aquinas)
“L... Lainnya?”
(Eveam)
“Dia tidak ingin
meninggalkan keberadaan yang berbahaya seperti 《Val Kiria Series》. Ini karena
mereka belum sempurna bahkan dengan pengetahuan milik Raja Iblis. Jika Val Kiria tidak sempurna, tragedi seperti sebelumnya
akan lahir kembali. Raja Iblis menilai kalau hal
itu tidak boleh diteliti hanya karena rasa ingin tahu saja, jadi dia mengubur
dalam-dalam bagaimana cara membuat Val Kiria dalam kegelapan.” (Aquinas)
Sudah pasti akan
menjadi masalah untuk meninggalkan cara membuat keberadaan yang berbahaya
seperti sesuatu yang tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun di dunia ini. Karena Raja
Iblis tidak dapat menyelesaikannya, dia berpikir bahwa mustahil bagi orang lain
untuk menyelesaikannya.
Karena alasan
inilah, Raja Iblis pertama tidak meninggalkan cara pembuatannya untuk generasi
mendatang, karena takut seseorang menghasilkan Val Kiria yang tak sempurna dan
tidak ada yang bisa menghentikannya.
“Muu...” (Eveam)
Tak diketahui
apakah Eveam malu karena komentarnya beberapa waktu yang lalu, dia melihat ke bawah.
Walaupun begitu,
dia merasakan kenyataan bahwa Raja Iblis yang mendapatkan warga sipil yang
terlibat mungkin adalah sesuatu yang harus diingat di dunia dalam beberapa
perwujudan atau bentuk.
Raja Iblis
tampaknya berpikir bahwa jika hal itu diingat, orang berikutnya dapat membuat
kebijakan yang lebih baik dalam menanggapi hal itu.
“Aku mengerti,
itu pasti akan menyebabkan ketidaknyamanan jika ditemukan oleh generasi masa
depan. Tapi Kiria... ada.” (Eveam)
“Seperti yang
dikatakan Yang Mulia.
Bahkan aku sendiri terkejut ketika aku mendengar dari
Kiria kalau dia adalah Val Kiria. Itu
artinya...” (Aquinas)
“Avoros?”
(Eveam)
Aquinas
mengangguk pada kata-kata Eveam.
“Meskipun aku
masih tidak yakin, aku takut kemungkinan dia tahu cara pembuatan...” (Aquinas)
“Walaupun
begitu, kenapa kau bisa tahu hal seperti itu?” (Marione)
Itu adalah
keraguan utama Marione.
Pandangan semua orang beralih ke Aquinas. Mengikuti pandangan mereka, Aquinas yang matanya tertutup,
menghembuskan nafas dan perlahan membuka matanya. Lalu, dia menjawab.
“.....Adapun
orang-orang itu, tidak semuanya tewas. Ada sejumlah orang yang, tentu
saja, berhasil selamat. Aku adalah salah satu
orang yang memiliki hubungan dengan mereka.” (Aquinas)
Dengan kata
lain, Aquinas mendengar cerita itu dari salah seorang keturunan orang yang
berhasil selamat dari kejadian itu.
“Aku mengerti...
tapi, untuk berpikir Kiria berasal dari keadaan seperti itu...” (Eveam)
“Tidak heran kau
tidak mengetahui hal itu.
Bahkan aku sendiri baru-baru ini mendengar ceritanya.
Mungkin Cuma aku satu-satunya di negara ini yang tahu
tentang hal itu.” (Aquinas)
“Muu, Yang
Mulia, situasinya tidak akan berubah meskipun cerita Aquinas benar. Terlepas dari
itu, perang di hadapan kita adalah masalah utama sekarang. Bagaimana seharusnya kita memperlakukan para tawanan?”
(Marione)
Marione yang
menangkap para tawanan, bertanya bagaimana bertindak lepas dari kebuntuan saat
ini.
“Ah, terima
kasih sudah mengingatkanku.
Pertama-tama, aku telah membuat keputusan tentang hal
itu.” (Eveam)
Eveam bertukar
pandang ke orang-orang di sekitarnya dan menghembuskan nafas besar.
"Kali ini,
aku membuat kalian semua menangkap 『Humas』 dan 『Gabranth』 yang memasuki
benua setan. Namun, aku tidak punya niat untuk merampas kehidupan para
tawanan itu.” (Eveam)
Keempat orang
itu yang tahu cara berpikirnya tidak mengatakan apa-apa. Semua orang
tetap diam meskipun Marione memiliki wajah kesal.
“Aku bermaksud
untuk membebaskan para tawanan, dan menciptakan bersama mereka sebuah
perjanjian non-agresi.” (Eveam)
“Hou, bukan sebuah
aliansi...?” (Aquinas)
Dia memelototi
Aquinas yang berbicara dengan sindiran tajam.
“Bahkan aku
mengerti kalau mustahil untuk membentuk aliansi dalam situasi saat ini. Oleh karena
itu, aku memutuskan untuk memberikan prioritas pada kedamaian 『Evila』 saat ini.”
(Eveam)
“Tapi Yang
Mulia~, apakah anda benar-benar berpikir pihak lain akan menerima usulan
seperti itu?” (Shublarz)
"Ayo lihat. Rekan yang
mengkhianati kita adalah 『Humas』, dan kebanggaan
『Gabranth』 mengalami
kerugian dalam pertempuran menakjubkan terakhir. Oleh karena
itu...” (Ornoth)
Shublarz dan
Ornoth masing-masing berbicara.
Lebih dari setengah tahun lalu, 『Evila』 bertarung
melawan 『Gabranth』 sekali. Meskipun
perang segera diakhiri dengan Eveam yang menghancurkan jembatan, Eveam dan yang
lainnya mengakui kalau mereka telah merusak kebanggaan Gabranth pada waktu itu.
"Mungkin......
itu akan mustahil dengan 『Humas』. Ada
kemungkinan besar kalau raja mereka akan mengkhianati kita bahkan jika kita
menggunakan tawanan mereka sebagai alasan untuk sebuah aliansi. Setelah semua yang dikatakan dan dilakukannya, dia siap
mengorbankan para pahlawan yang seharusnya menjadi kartu andalan mereka.”
(Ornoth)
"Hmm~, maka
dari itu masih ada kemungkinan untuk bernegosiasi dengan 『Gabranth』-?” (Shublarz)
“Ya, mereka
adalah ras yang menghargai ikatan di atas segalanya. Meskipun
kemungkinannya sangat rendah, itu masih memungkinkan untuk melakukannya.”
(Eveam)
“Aku merasa
sepertinya itu akan membuang-buang usaha jika pasangannya adalah Beast
King
itu, meskipun...” (Marione)
Marione
mengucapkan kata-kata itu sementara dia samar-samar menggelengkan kepalanya ke
samping menunjukkan sebuah penolakan.
“Tentu saja,
orang-orang itu begitu menghargai ikatan diantara sesamanya. Namun, mereka
tidak pernah mengakui kekalahan saat bertarung. Mereka
akan terus maju untuk memenangkan pertarungan bahkan jika mereka harus
mempertaruhkan nyawanya.” (Ornoth)
“Namun, ada
rekan mereka saat ini.
bukan?” (Marione)
“Tetap saja,
mereka tidak akan berhenti.
Karena orang-orang itu adalah orang yang berpikiran
sederhana yang haus darah.” (Ornoth)
Rasa Haus darah
meluap dari Marione.
Dia masih menyimpan kebencian terhadap 『Gabranth』, karena istri
dan anaknya dibunuh oleh mereka.
“....Meskipun
begitu, aku menyarankan itu.” (Eveam)
“Tetap saja, bagaimana
anda akan menangani mereka jika mereka tak memiliki niat untuk berhenti?”
(Ornoth)
Eveam menutup
matanya dan menutup rapat-rapat bibirnya. Semua orang menunggu tanggapannya.
Dan kemudian, dia membuka mulutnya.
“Pada saat
itu…Kita akan melawan mereka.” (Eveam)
Marione membatu
setelah mendengar respon Eveam ketika dia tertangkap basah olehnya. Sebenarnya,
bukan hanya Marione. Semua orang kecuali Aquinas
terkejut mendengarnya.
Mereka tidak
pernah mengharapkan kata-kata “Bertarung” untuk keluar dari mulut Eveam.
“Y-Yang Mulia? Anda mengerti
apa yang akan ditimbulkan akibat pertempuran?” (Shublarz)
Shublarz yang
tercengang bertanya pada Eveam.
“Ya, jika
permintaanku tak diterima, maka satu-satunya pilihan yang tersisa adalah
melawan mereka. Kita hanya menunda peperangan tetapi kegelisahan tak akan
memudar bahkan ketika kita menghancurkan jembatan.” (Eveam)
“A-Anda ada
benar~nya.” (Shublarz)
"Aku dibuat
mengerti kalau tak akan ada yang berubah seolah-olah kita mengabaikan mereka
dan menunggu pihak lain untuk bergerak.” (Eveam)
Tampaknya dia
telah belajar dari kesalahan sebelumnya. Kesalahannya adalah jangan pernah
percaya pada seorang rekan secara membabi buta.
“Karena itu,
jika permintaan tak diterima, kita akan bertarung. Selain itu,
kita akan menguasai mereka dan membiarkan mereka merasakan kekuatan impian
kita! Keinginan kita untuk kedamaian sejati!”
(Eveam)
“Dengan
kekuatan... bukan?” (Marione)
Dia menegaskan
pertanyaan Marione dengan anggukan sambil mengatupkan giginya.
“Ya,
bagaimanapun juga, aku ingin menahan diri dari membunuh sebanyak mungkin....
itulah sebabnya aku memutuskan untuk mengajukan usul dengan membebaskan para
tawanan!” (Eveam)
Setelah mereka mendengar usulnya,
orang-orang yang berkumpul di tempat itu kehilangan kata-katanya.
« Sebelumnya | List Chapter |
Selanjutnya »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar