Chapter 158 - Ini
Pasti Tentangnya!
“Haah, tolong tenangkan dirimu, Shishou.” (Arnold)
“Salahmu, itu kesalahanmu. Sebagai
gantinya, buatkan aku camilan, 'kay?' (Rarashik)
“…………Ya, ya.” (Arnold)
Arnold menggosok pelipisnya ketika
dia tidak berdaya dan harus menyetujuinya, karena menentangnya sangatlah
berbahaya. Di satu titik, ada kejadian di mana dia berjanji untuk
membuat kudapan untuknya, tetapi dia lupa untuk membuatnya.
Pada saat itu, mata Arnold
kehilangan semua cahayanya karena Rarashik menghabiskan waktu setengah hari
menyamarkan pemukulan sepihaknya seolah-olah itu adalah pelatihan tempur yang
sebenarnya.
Arnold juga membantu merapikan
kamarnya. Setelah membuatnya terlihat agak rapi, dia bertanya pada
Rarashik.
“Ngomong-ngomong, kau menyuruhku membangunkanmu saat
ini, tapi adakah hal yang perlu kau lakukan saat ini?” (Arnold)
“Tidak terlalu. Hanya saja
tsukemono ini rasanya paling enak jika dimakan saat ini.” (Rarashik) (TL/N
: Tsukemono, makanan jepang berupa sayuran yang dibuat acar. Lebih lengkapnya
cek Wikipedia)
Saat dia mengatakan itu, dia
mengambil sebuah botol kecil dari ruangan kecil dalam kamarnya.
“Aku berencana minum dengan ini!”
(Rarashik)
“…………um, Shishou?” (Arnold)
“Apa?” (Rarashik)
“Bukankah kepalamu sakit di pagi
hari karena mabuk?” (Arnold)
“Hmph, jangan bicara hal bodoh,
Arnold. Apa kau pikir sesuatu seperti mabuk bisa menghentikanku
meminum alkohol?” (Rarashik)
Meskipun dia mengucapkan kata-kata
itu seolah-olah itu adalah akhir dari kilau berbahaya di matanya, wajah Arnold
hanya tersendat karena jengkel.
Memutuskan pada dirinya sendiri
kalau tak ada gunanya berdebat lagi, Arnold berpura-pura tertawa. Dan pada
saat itu, dia mendengar suara ketukan yang datang dari pintu rumah. Mereka bertiga memiringkan kepala mereka bersamaan.
Alasan mereka terkejut adalah selama
setengah tahun terakhir, tidak ada yang pernah datang mengunjungi mereka. Dan juga Interaksi
Rarashik dengan tetangga-tetangganya sangatlah kurang.
Di bawah rumah ini ada ruangan besar
yang diciptakan Rarashik, di mana ada banyak ruanganan yang dibangun. Arnold dan
Muir tinggal di salah satu kamar itu, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka
mendengar ketukan seperti ini.
“Mu......... kurasa aku punya
firasat buruk.” (Rarashik)
Rarashik berbicara sambil cemberut. Saat dia
melakukannya, Muir menyipitkan mata besar imutnya, sementara telinga di
kepalanya berdiri dengan penuh perhatian.
“Kau seharusnya tidak mengatakan
sesuatu seperti itu Oshishou-sama.
Ini adalah tamu pertama kita setelah sekian lama.”
(Muir)
Setelah mengatakan itu, Muir
menjawab ketukan dengan, ‘Ha~i’.
Rambut peraknya yang indah berkibar saat dia menuju
pintu. Melihat itu, Rarashik dan Arnold
diam-diam memperhatikannya.
“Permisi, tapi seharusnya
Rarashik-dono ada di sini, kan?” (???)
Di sisi lain pintu ada seorang
beastmen dengan sayap yang tumbuh dari punggungnya. Muir berpikir
kalau dia adalah seorang 『Birdman』 jika dilihat berdasarkan penampilannya.
“Hm? Suara ini…...”
(Rarashik)
Rarashik bergumam dengan suara
rendah saat matanya menyipit dan menatap orang yang berdiri di ambang pintu
untuk memastikan identitasnya.
“Ah iya. Um… ...” (Muir)
Muir memindahkan tubuhnya ke samping
agar Rarashik bisa melihat siapa yang mengunjunginya.
“Hou, ini tamu yang tidak biasa. Untuk
berpikir kalau orang terkenal seperti 《Thunder Lord》 Barid-san
akan mau masuk ke rumah seorang warga sipil seperti ini.” (Rarashik)
Menanggapi perkataan Rarashik yang
keluar dengan sebuah sindiran tajam, Barid menjatuhkan bahunya dengan
kerendahan hatinya.
“Tolong hentikan. Dibandingkan
dengan anda, seseorang sepertiku masih sama sseperti beberapa anak muda.
Meskipun saya mungkin telah meningkat dalam status, itu
hanya karena anda yang melatihku, bukan?” (Barid)
Muir mendekati Arnold dan bertanya
siapa tamu mereka.
“Orang itu adalah anggota dari 《Three Warriors》, Barid-sama, yang memegang gelar kedua 《Thunder Lord》” (Arnold)
“Th-th-th-th- 《Three Warriors》!?
Bu-Bukankah dia itu orang penting!” (Muir)
“Gadis muda, kenapa kau terkejut? Bukankah
sudah jelas orang yang disana itu lebih hebat?” (Barid)
Muir tidak terkejut dengan kata-kata
Barid. Ini karena dia sadar betapa besarnya kontribusi yang Rarashik
berikan kepada para beastmen. Bagaimanapun juga,
penemuan 《Binding》 dipuji sebagai salah satu prestasi terbesar dan paling
bersejarah untuk para Beastmen.
“Itulah mengapa kami telah
menyiapkan tempat tinggal yang jauh lebih cocok untuk seseorang yang
berkedudukan tinggi seperti anda, dibandingkan dengan tempat kecil seperti ini. Bahkan
sampai sekarang, saya masih tak mengerti kenapa anda tidak menerima kehormatan
atau status apa pun?” (Barid)
“Hmph, kenapa aku harus memberikan suatu
alasan untukmu? Aku suka tempat ini. Kehormatan
atau perhiasan mewah dan status tak akan mengisi perutmu sama sekali.”
(Rarashik)
“Ah, tapi jika itu alkohol, maka kau
akan menerimanya, ‘kan?” (Arnold)
“Tentu saja” (Rarashik)
Seketika itu juga mengangguk
mendengar komentar Arnold, Rarashik memakan tsukemono dan mulai menenggak
alkoholnya. Berpikir kalau dia terlihat mirip seperti Hiiro, Arnold hanya
bisa tersenyum masam. Terutama bagaimana dia
loyal pada keinginannya sendiri.
“Sebenarnya, kau datang bukan untuk
membicarakan hal-hal seperti itu kan, Barid? Bagaimanapun
juga, bukankah kau ada di tengah-tengah perang sekarang? Apa yang terjadi, apakah kau kalah?” (Rarashik)
Melihatnya berbicara acuh tak acuh
seolah itu urusan orang lain, Barid mendesah.
“……sebenarnya, ini tentang perang
itu. Saat ini, Raja telah kembali ke istana.” (Barid)
“……hah? Oi oi, apa
kau benar-benar kalah dalam perang?” (Rarashik)
Kecuali itu adalah kejadiannya, tak
akan ada alasan lain kenapa Raja akan kembali selama masa perang. Tentu saja,
jika mereka menang, mereka akan kembali dengan cara yang lebih megah sambil
memberi tahu seluruh kota tentang kemenagan mereka.
“Tidak, kami belum kalah... tetapi.”
(Barid)
“Tetapi?....... maksudmu meskipun
kalian membentuk aliansi dengan 『Humas』, situasinya masih buruk? “(Rarashik)
“Akan baik-baik saja jika situasinya
memburuk. Setelah dengan tenang menganalisis situasinya, pada tingkat
ini kami pasti akan kalah. Tidak, kami
sebenarnya sudah dipaksa untuk mundur sekali.” (Barid)
Mata Rarashik melebar karena
terkejut mendengar kata-kata Barid.
“Bahkan dengan aliansi……… kalian
masih harus mundur?
Setelah melakukan semua cara untuk menyerang Benua
Iblis?” (Rarashik)
Barid kemudian berbicara sambil
tersenyum pahit.
“Ya. Sosok yang
tak biasa, dan semua orang dipermainkan oleh orang itu.” (Barid)
“Orang itu? Oi oi,
jangan bilang kalau kalian semua terpojok sampai ke titik untuk mundur hanya
karena satu orang?” (Rarashik)
“………tepat sekali.” (Barid)
Ruangan itu sunyi seolah-olah waktu
telah berhenti. Arnold juga tercengang setelah mendengar cerita itu. Perang di mana mereka yang seharusnya memiliki keuntungan
digagalkan oleh satu orang. Setelah menemukan
hal semacam itu, siapa pun akan meragukan kebenarannya.
Namun, setelah melihat ekspresi
Barid, sulit untuk berpikir kalau dia melebih-lebihkan atau sedang bercanda. Semua orang
di ruangan itu mengerti kalau dia berbicara jujur tentang kebenaran ceritannya.
“Fu~n, dan? Apa kau
datang hanya untuk memberi tahuku untuk mengulurkan tanganku karena hal-hal
menjadi semakin memburuk?” (Rarashik)
“…………………”
(Barid)
“……haa, kau tahu, Barid. Apa kau tak
sadar kalau aku benci digunakan seperti ini dalam perang?” (Rarashik)
“Saya tahu itu.” (Barid)
“Jadi harusnya kau sudah tahu kalau
jawabanku tak akan berubah tidak peduli berapa banyak kau memohonnya.”
(Rarashik)
“Ya. Namun, saya
ingin anda setidaknya berbicara dengan Raja sekali.” (Barid)
“Itu merepotkan, jadi aku tak mau.”
(Rarashik)
Seperti yang diharapkan, setelah
melihat Rarashik menolak permintaan Raja untuk alasan yang begitu sembrono,
Arnold kedinginan karena ketakutan.
“Kali ini, perang telah bergerak ke
arah yang tak terduga.
Semua karena sosok tak biasa itu.” (Barid)
“Nahaha, baginya untuk bisa membuat
kalian semua kebingungan, pastinya cukup melakukannya seorang diri.” (Rarashik)
Melihat senyumnya seolah-olah
Rarasik sedang bersenang-senang, Barid menjadi sedikit cemberut.
“Apa ada sesuatu yang lucu tentang
ini?” (Barid)
“Sederhananya, itu artinya akan selalu
ada seseorang yang lebih baik dari kalian. Setelah mendapatkan 《Binding》 kalian semua sepertinya senang, tapi sekarang, kalian
mengerti, kan? Bahkan jika kau punya kekuatan, pastinya akan ada sebuah perlawanan
yang mana kekuatanmu tak akan berkerja.” (Rarashik)
“Itu ... ..” (Barid)
“Menurutmu kenapa aku mengembangkan 《Binding》?
Itu bukan agar kalian bisa berperang.” (Rarashik)
“..........Saya mengerti itu, tapi—”
(Barid)
“Kau tak mengerti. Apa kau
ingat apa yang kalian katakan pertama saat merayakan ketika kalian akhirnya
memperoleh kekuatan?” (Rarashik)
“…………….”
(Barid)
“Kalian mengatakan, 'Sekarang kita
akhirnya bisa mengalahkan 『Evila』 dan 『Humas』.” (Rarashik)
Mungkin karena itu adalah kebenarannya,
Barid tidak bisa membantahnya.
“Itu sebabnya aku berhenti menjadi
instruktur militer dan menjauhkan diriku dari kalian. Sederhananya,
aku sudah muak dengan komentar dan pujian kalian.” (Rarashik)
“S-Saya mengerti itu........ tapi
tolong, setidaknya kali ini saja, tolong bicaralah dengan Raja!” (Barid)
Saat dia mengatakan itu, Barid
dengan sopan menundukkan kepalanya.
Melihat salah satu anggota teratas dari negara mereka,
Barid, pemimpin dari 《Three Warriors》 menundukkan kepalanya dengan mudah membuat Arnold dan
Muir ingin menghilang saat mereka tampaknya begitu gelisah.
“……kembalilah Barid.” (Rarashik)
Bagaimanpun juga, Rarashik
memukulnya dengan kata-kata yang mengerikan.
“Rarashik-sama!”
(Barid)
“Ini perang yang kalian mulai. Baik kalian
menang atau kalah, bersihkan bokongmu sendiri.” (Rarashik)
“Kuh……..”
(Barid)
Mempertimbangkan kalau tak ada gunanya mengatakan apa pun lagi,
Barid membalikkan punggungnya ke mereka bertiga sambil menggertakkan giginya. Rarashik
mengatakan satu hal lagi saat dia melihat Barid akan pergi.
“Sekarang aku mulai memikirkannya,
setidaknya katakan padaku tentang itu. Pria macam apa dia?”
(Rarashik)
“……Saya tidak tahu. Yang
bisa kusimpulkan adalah kalau dia hanyalah
keberadaan yang tak biasa. Dia adalah seorang 『Humas』 yang menggunakan sihir aneh.” (Barid)
“Hou, seorang 『Humas』 menjadi sekutu 『Evila』?
Itu situasi yang cukup aneh. Tapi yang lebih penting, apa yang kau maksud dengan sihir
aneh?” (Rarashik)
“Dia menggunakan sihir perubahan,
penyembuhan, ledakan, dan sihir lainnya yang asal-usulnya tak bisa kami
ketahui.” (Barid)
Mendengar kata-kata Barid, Arnold
dan Muir berkedut.
“Dia mampu menahan serangan Raja
tanpa cedera menggunakan sebuah dinding cahaya, menghancurkan jembatan dalam
satu hembusan, dan bahkan bisa terbang di udara.” (Barid)
“O-oi oi, apa itu benar-benar
seorang manusia?” (Rarashik)
Mendengar cerita seperti sebuah
lelucon, wajah Rarashik penuh sesak. Namun, Arnold adalah—
(I-Itu tak mungkin, kan......)
(Arnold)
Saat sebuah jawaban muncul di dalam
dirinya, tanpa disadarinya tubuh Arnorld menjadi lebih panas.
“Dilihat dari penampilannya, dia
memang seorang manusia.
Lalu berdasarkan apa yang dikatakan Raja, dia memiliki
rambut dan mata hitam, dan mengenakan kacamata serta jubah berwarna merah.”
(Barid)
(Hiiro!?) (Arnold)
Arnold menjerit di dalam hatinya. Sementara
itu, di sampingnya Muir mungkin juga telah menemukan jawaban yang sama
dengannya, karena ekspresinya dilingkari dengan kejutan.
Keduanya lalu saling melirik dalam
pemikirannya.
“Ah, Raja juga mengatakan kalau dia
adalah seorang anak laki-laki dengan sikap yang sangat arogan.” (Barid)
(Sudah dipastikannn!) (Arnold)
Mereka berdua yakin di dalam hati
mereka. Bahwa keberadaan tak biasa yang dia bicarakan adalah Hiiro
Okamura yang mereka tahu.
“Sombong? Jubah
merah? Hm? Tunggu....
sebentar?” (Rarashik)
Rarashik juga terkejut saat dia
melihat wajah Arnold dan Muir.
Dan ketika mata mereka bertiga bertemu, mereka
mengangguk setuju : jawaban mereka cocok.
“Itu semua adalah informasi yang
saya miliki. Baiklah, saya akan........” (Barid)
Kemudian, saat dia membuka pintu
dengan sedih—
“Tunggu Barid.” (Rarashik)
Dia dipanggil oleh Rarashik, dan
diam membeku.
“A-Ada apa?” (Barid)
Tak dapat memahami kenapa dia
tiba-tiba dihentikan, Barid terlihat hampa saat dia bertanya. Saat dia
melakukannya, sudut mulutnya naik saat menyadari Rarashik menyeringai—
“Aku sedikit berubah pikiran. Biarkan aku
bertemu Raja, Barid.” (Rarashik)
« Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar