Chapter 159 -
Identitas Jubah Merah~ Arnold Mengamuk~
Terus terang, Muir tampak terkejut. Dia
tidak berpikir kalau dia akan mendengar desas-desus tentang orang itu di tempat
seperti itu.
Orang itu........ lebih dari setengah
tahun berlalu sejak dia berpisah dengan Hiiro Okamura. Setengah tahun yang lalu,
Hiiro sudah mengatakan kalau dia akan kembali jika dia bebas.
Itu sebabnya Muir percaya pada
kata-kata Hiiro dan bekerja keras dalam sebuah pelatihan sehingga ketika saatnya
tiba, dia akan bisa bertarung disisinya. Agar tak membebaninya, dia telah
berlatih keras bersama ayah angkatnya, Arnold.
Sambil berpikir kalau itu akan segera 6
bulan sejak perpisahan mereka, dia dengan semangatnya menunggu kembalinya
Hiiro. Namun, bahkan setelah 6 bulan yang dijanjikannya telah berlalu, dia sama
sekali tak menghubungi mereka.
Adapun pelatihan mereka, itu berakhir
dengan baik di mana semua yang tersisa sebagaian besar berpusat di sekitar
latihan diri. Sempat berpikir kalau akan lebih baik mereka menemui Hiiro sendiri
jika Hiiro tak kembali dengan sendirinya, Muir mendiskusikan ide itu dengan
Arnold.
Namun, Arnold mengatakan kepadanya,
bahkan jika mereka tahu tujuan Hiiro, akan terlalu berbahaya bagi mereka untuk
menemuinya. Itu sudah bisa diduga sebelumnya. Jika tujuannya adalah seperti
yang dia katakan pada mereka sebelumnya, itu mungkin adalah benua Iblis.
Itu bukan tempat di mana orang seperti
Muir dan Arnold bisa dengan mudahnya pergi kesana. Jika mereka seperti Hiiro
dan bisa menggunakan sihir perubahan, maka kemungkinan besar mereka akan
baik-baik saja, tapi sayangnya, mereka tak memiliki sihir yang nyaman seperti
itu.
Arnold juga mengatakan kalau mereka
hanya harus meninggalkan seorang pria yang tak berperasaan itu sendirian.
Bagaimanapun juga, Muir tahu kalau Arnold melakukan itu, sebenarnya, dia ingin
melihat Hiiro juga.
Alasan Muir tahu itu karena ketika dia
menyebutkan akan menemuinya langsung, Arnold sempat membuat wajah bahagia.
Namun dalam kenyataannya, mereka tak memiliki sarana untuk melakukannya. Itulah
mengapa mereka tak punya pilihan selain terus tinggal bersama master mereka,
Rarashik, dan melatih diri mereka untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi.
Pada saat itu, seorang pengunjung yang
tak terduga muncul. Muir tak bisa memperkirakan
pengunjung itu adalah salah satu dari 《Three Warriors》 prajurit tertinggi dari 《Beastman Captial : Passion》,
Barid. Bukan hanya itu, tapi mereka mendengar cerita yang mengejutkan dari
Barid.
Saat ini, mereka sedang berperang. Itu
adalah sesuatu yang siapa pun di dalam negeri ini sudah mengetahuinya. Seiring
dengan kenyataan kalau mereka telah membuat aliansi dengan 『Humas』 untuk itu. Namun, dalam perang itu,
para Beastmen dipaksa mundur oleh 『Evila』.
Selain itu, penyebab mereka mundur
adalah akibat ulah seseorang. Seorang 『Humas』
yang dianggap sebagai pahlawan oleh mereka yang ada di sisi 『Evila』. Tak hanya itu, tapi wajah orang itu
sepertinya sangat mirip dengan orang tertentu yang Muir tahu dengan sangat
baik.
Tidak, mungkin saja, Hiiro adalah
satu-satunya orang yang bisa dia pikirkan, yang bisa melakukan hal yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Arnold juga sepertinya mendapatkan kesimpulan yang
sama, karena dia menunjukkan ekspresi terkejut. Wajahnya yang jelas-jelas
melengkung kemudian dikonfirmasi oleh Muir.
Lalu, pada akhirnya, Rarashik juga tiba
dengan jawaban yang sama. Meskipun awalnya dia menolak ajakan Barid untuk ikut
perang, dia tiba-tiba berubah pikiran dan menerima undangannya setidaknya
sampai kembali dan mendengarkan cerita Raja.
Jadi, saat ini, mereka bertiga telah
mengikuti Barid ke istana 【Passion】, dan telah tiba di 《King’s
Tree》, 《Throne Room》.
“Senang melihatmu datang, Rara.”
(Leowald)
Orang yang duduk di singgasana yang
berbicara adalah Raja negeri ini, Raja Leowald. Ini bukan pertama kalinya Muir
bertemu dengannya secara pribadi.
Setelah serangkaian kejadian tak
terduga, dia menjadi teman dengan Putri Kedua Mimir. Sesekali, dia diundang
oleh Mimir untuk bermain di istana.
Selama masa itu, dia dan Arnold telah
bertemu Leowald dalam berbagai macam kesempatan. Akan tetapi, bahkan jika ini
bukan pertemuan pertama mereka, melihatnya di sini dalam kunjungan resmi
seperti itu, seperti yang diduga, itu membuatnya gugup.
Tampaknya Arnold, yang berlutut di
sampingnya, juga memiliki pikiran yang sama, ketika kegugupan muncul di
wajahnya.
Namun, Rarashik sendiri tetap bersikap
seperti biasanya ketika dia berdiri tepat di hadapan sang Raja.
“Sudah
lama ya, Leo-sama.” (Rarashik)
“Bagus sekali Rara, kau terlihat
bersemangat seperti biasanya. Dan juga, maaf karena tiba-tiba memanggilmu ke
sini.” (Leowald)
Muir menyadari mereka berdua memiliki
hubungan yang cukup akrab. Ketika Rarashik masih bekerja sebagai instruktur
seni bela diri, dialah yang telah melatih Leowald.
“Tidak,
aku sebenarnya tidak punya niat untuk datang. Hanya saja aku mendengar cerita
yang menarik.” (Rarashik)
“……tentang si jubah merah?” (Leowald)
Mata Leowald berkilat.
“Ya, itu benar. Lagi pula, tampaknya
Leo-sama menunjukkan ketertariakan pada orang itu.” (Rarashik)
“Gahaha! Itu benar! Dia benar-benar
anak muda yang menyenangkan!” (Leowald)
“Sepertinya
anda bersenang-senang, Leo-sama.” (Rarashik)
“Ya, untuk beberapa saat darahku
mendidih untuk pertama kalinyanya. Aku sempat melakukan pertarungan kecil
dengannya. Tidak diragukan lagi, dia memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk
menjadi sainganku.” (Leowald)
Setelah melihat senyuman Leowald yang
bahagia, Rarashik mengangkat bahunya.
“Aku mengerti, sepertinya orang itu
disukai oleh orang yang merepotkan.” (Rarashik)
Saat dia mengatakan itu, alis Leowald
berkedut. Barid, di samping para prajurit lain di ruangan itu, tiba-tiba
membeku, karena telah lengah oleh pernyataan Rarashik.
“……Rara,
apa kau tahu? Siapa sebenarnya si jubah merah itu?” (Leowald)
“Ya, tapi untuk jaga-jaga, setidaknya
aku akan bertanya siapa namanya. Karena mungkin itu hanya kesalahpahaman di
pihak kita.” (Rarashik)
Meskipun dia mengatakan itu, bisa
dilihat dari ekspresinya kalau Rarashik percaya diri dengan jawabannya. Muir
juga percaya diri, tapi dia harus mendengarkan dengan saksama untuk memastikan
kembali jawabannya.
“Aku tak tahu apakah itu nama aslinya
atau bukan, tapi dia dipanggil Hiiro oleh Maou.” (Leowald)
Saat dia mengatakan itu, sudut mulut
Rarashik naik menjadi seringai lebar. Melihat ekspresinya, Leowald langsung
mengerti.
“Sepertinya
dia seorang kenalanmu.” (Leowald)
“Ya, meskipun jika menyangkut tentang
anak muda itu, maka kedua orang ini akan lebih banyak punya informasi
tentangnya. Mereka adalah mantan teman perjalanannya.” (Rarashik)
“Apa!?” (Leowald)
Mata semua orang di ruangan itu
melebar.
“Apa itu benar, Arnold, Muir?”
(Leowald)
Ketika mereka memperkenalkan diri
ketika mereka bertemu sebelumnya, Leowald tahu nama mereka berdua.
““Iya!”” (Arnold & Muir)
Mereka berdua mengangkat suara mereka
dalam penegasan pada saat yang bersamaan.
“Aku mengerti! Ini cukup kebetulan!
Ceritakan beberapa cerita tentang anak itu!” (Leowald)
Arnold menjawab permintaan Leowald. Dia
berbicara tentang di mana mereka bertemu dan petualangan macam apa yang mereka
jalani bersama. Namun, dia, untuk saat ini, berusaha untuk berbicara dengan
cara yang akan menyembunyikan rincian sihir Hiiro.
Yah, karena Hiiro tampaknya bertingkah
seolah-olah dia tidak punya niat menyembunyikan sihirnya, ada kemungkinan tak
masalah untuk membicarakan sihirnya. Namun, selama dia tak punya izin dari
orang itu sendiri, Arnold merasa canggung untuk menjelaskan rincian sihir Hiiro
pada orang lain.
Meski begitu, itu tak berarti Arnold
tahu banyak tentang sihir Hiiro. Jadi yang dia katakan adalah itu adalah sihir
yang sangat mahakuasa.
Leowald tampak senang mendengarkan
cerita Arnold.
“Hohou, jadi kau datang ke negara ini bersama
orang ini, si Hiiro. Sangat disayangkan. Jika kami bisa merekrutnya pada saat
itu, maka sekarang, kami mungkin akan kembali dengan kepala kami yang terangkat
tinggi.” (Leowald)
Sepertinya penilaiannya tentang Hiiro
hanya setinggi itu.
“Bagaimanapun juga, Arnold, setelah
mendengar ceritamu dan melihat tindakan Hiiro sendiri, kemungkinan dia adalah
pengguna Sihir Unik. Bukan hanya itu, tapi dia seorang manusia. Aku terkejut
kalau dia akan mudah percaya dengan beastman seperti dirimu.” (Leowald)
Kata-katanya itu sangat wajar.
Perselisihan antara 『Gabranth』 dan 『Humas』
jauh lebih besar dibandingkan dengan perselisihan antara 『Gabranth』 dan
『Evila』. Alasannya karena di masa lalu, mereka telah diperlakukan
sebagai ternak dan budak oleh para manusia.
“Itu
benar. Tentu saja, ada banyak hal yang dia katakan dan lakukan yang saya
sendiri sama sekali tak bisa memahaminya. Akan tetapi, untuk menilai baik atau
buruknya seseorang, orang itu akan mengatakannya secara terang-terangan.” (Arnold)
“Hou,
terang-terangan, katamu?” (Leowald)
“Ya. Dia adalah seorang pria yang terus
maju sesuai dengan apa yang dia rasakan. Sepertinya dia tak percaya pada
martabat orang lain dan rumor mereka. Dia seorang manusia yang mencapai jawaban
hanya berdasarkan apa yang dia lihat langsung dengan matanya sendiri, terdengar
dengan telinganya sendiri, dan dirasakan dengan kulitnya sendiri.” (Arnold)
“Fumu.”
(Leowald)
“Ketika
dia mengetahui kalau aku, tidak, ketika mengetahui kami adalah seorang
beastmen, apakah anda tahu apa yang dia katakan?” (Arnold)
“Kedengarannya
menarik, apa yang dia katakan?” (Leowald)
“Kalau.....
dia tidak ada hubungannya dengan itu.” (Arnold)
“…………”
(Leowald)
“『 Ras tidak ada hubungannya dengan itu.
Dari awal, bahkan jika rasmu berbeda, itu tak mengubah kenyataan kalau kalian
semua hidup, kan? Jujur, aku tak tertarik. Apanya yang begitu menyenangkan
tentang memperebutkannya?』...... hal itu benar-benar menarik
semua semangat juang dalam diri saya.” (Arnold)
Mendengar kata-kata Arnold, Muir
tersenyum sementara wajah Leowald sekali lagi tersenyum.
“Hohou,
itu luar biasa.” (Leowald)
“Heh?”
(Arnold)
“Luar biasa……Itu bagus sekali, Hiiro.
Ini benar-benar membuatku ingin mendapatkannya dengan segala cara.” (Leowald) (TL/N
dari English : Hyu hyu~ satu lagi untuk harem Hiiro~ :v)
Ketika Muir menjadi tercengang,
Rarashik bergumam, ‘Ah, cepat tembak~’ saat dia menyadari apa yang dipikirkan
Leowald.
“Tampaknya
anak itu benar-benar telah ditargetkan. Oleh seorang penggila pertertarungan.”
(Rarashik)
“O-Ojisan……?”
(Muir)
Ketika Muir melihat ke arah Arnold dengan
cemas, dia menyadari kalau sebelum dia tahu itu, arnold telah menyatukan
tangannya untuk memanjatkan doa, dan berkata,
“Kau
menerima belasungkawa dariku, Hiiro.” (Arnold)
“Tunggu,
Ojisan!” (Muir)
“Tidak apa-apa, Muir. Itu akan menjadi
obat yang bagus untuk si bodoh itu. Ini adalah balas dendamku karena
meninggalkan kita tanpa mengatakan apapun dan melanggar janjinya.” (Arnold)
Setelah melihat ekspresi jahat yang
dibuat Arnold, Muir menjatuhkan bahunya seolah-olah dia pasrah. Sementara dia
mengerti bagaimana perasaannya, dia juga merasa kalau Arnold terlalu berlebihan.
“Hiiro…….?”
(???)
Saat dia melakukannya, dia mendengar
suara seseorang.
“Ooh,
apa itu, putriku, Mimir? Kau tahu, teman-temanmu sudah datang?” (Leowald)
“Ayah,
um, baru saja.... ku pikir aku baru saja mendengar nama Hiiro-sama....” (Mimir)
“Mu?
Hiiro? Kenapa kau tahu nama Hiiro?” (Leowald)
“Ah, eh …itu……” (Mimir)
Begitu melihatnya, mata Arnold
berkilat. Wajah Muir menegang, saat dia berpikir untuk dirinya sendiri—
(O-Ojisan, jangan bilang.....) (Muir)
Meskipun dia memikirkan itu dan akan
menghentikannya, tapi dia sudah terlambat.
“Leowald-sama, sebenarnya, ada satu hal
lagi yang saya rasa harus anda dengar.” (Arnold)
Setelah melihat Arnold tiba-tiba
membuat wajah yang senang sambil bersikap dengan hormat, mata Rarashik berkedip
saat dia membeku.
“Ap-apa
itu?” (Leowald)
“Anda masih ingat? Kejadian setengah
tahun yang lalu ketika suara Mimir-sama tiba-tiba kembali?” (Arnold)
Menyadari kalau dia berencana
membeberkan semuanya seperti yang dipikirkannya sebelumnya, mulut Muir mengepak
terbuka dan tertutup karena terkejut.
« Sebelumnya | List Chapter |
Selanjutnya »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar