Chapter 160 - Mulai Menyukai Hiiro
“Tak mungkin aku melupakannya. Katakan
Mimir, sejak saat itu, apa kau sudah bertemu dengan 『Spirit』 itu?” (Leowald)
“Eh ……A-Aku belum tapi……” (Mimir)
Mimir mencuri beberapa tatapan pada
Arnold, memberikan perasaan gelisah. Karena Hiiro telah memintanya untuk diam
tentang hal itu, jadi dia telah mengatakan kepada semua orang kalau dia telah
disembuhkan oleh seorang 『Spirit』 pada waktu itu.
“Tentang 『Spirit』itu,
cobalah untuk benar-benar mengingatnya. Bagaimana penampilannya? Dan apa yang
dikatakannya pada Mimir-sama?!” (Arnold)
“Fu-fumu.” (Leowald)
Meskipun Mimir bingung karena Arnold,
yang kelihatan sedikit bersemangat, Leowald menceritakan kembali rincian penampilan
『Spirit』 yang
dia telah dengar dari Mimir sebelumnya.
“Jika aku mengingatnya dengan
benar...... dia mengenakan sebuah kacamata, dan memakai jubah merah...... hm?”
(Leowald)
“Apakah sekarang anda sudah mengerti?”
(Arnold)
“………t-tunggu sebentar.” (Leowald)
Leowald melihat Arnold yang
menyeringai, membenarkan kalau kesimpulan yang baru saja dia pikirkan adalah
benar. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah Mimir.
“Mimir, tolong jawab dengan jujur.”
(Leowald)
“Umm……” (Mimir)
Setelah melihat wajah Mimir yang tampak
bingung, Muir menjadi gugup, karena dia tidak tahu harus berbuat apa.
“Orang yang menyembuhkanmu bukanlah
seorang 『Spirit』.… apakah itu?” (Leowald)
“…………….” (Mimir)
Mimir terdiam ketika dia terus menatap
Leowald. Sepertinya dia menutup mulutnya untuk menjaga janjinya dengan Hiiro.
Arnold membuka mulutnya untuk membantunya.
“Mimir-sama diperintahkan oleh Hiiro
untuk tetap diam. Itu adalah janjinya dengan Hiiro dan itu juga merupakan
ikatan yang sangat dikenang oleh Mimir-sama. Itu sebabnya Mimir-sama tak
mungkin melanggar janjinya sendiri. Oleh karena itu, Leowald-sama, saya sendiri
yang akan memberitahukan anda kebenarannya.” (Arnold)
“…….hou.” (Leowald)
“Seperti yang sudah anda duga, orang
yang mengembalikan suara Mimir-sama adalah Hiiro. Sebenarnya, saya merasa
satu-satunya orang yang mampu melakukan hal itu hanyalah Hiiro.” (Arnold)
“O-Ojisan! Apa benar tak masalah untuk
mengatakan itu?!” (Muir)
Tidak dapat menahannya lagi, Muir tanpa
sadar berteriak. Namun, Arnold menggelengkan kepalanya.
“Tak masalah. Dia jelas tak berusaha
menyembunyikan sihirnya lagi. Bagaimanapun juga, Ini juga menyedihkan untuk Mimir-sama
jika dia harus merahasiakan kebenarannya dari keluarganya selamanya.” (Arnold)
“Ah……” (Muir)
Setelah menyadari kalau Arnold tak
hanya mengamuk, tapi juga memikirkan keadaan Mimir, dada Muir menjadi hangat.
“Yah, sejujurnya, ku pikir dengan ini,
orang itu akan terlibat dalam masalah.” (Arnold)
Perasaan hangat di dada Muir membeku
dengan kecepatan cahaya.
“O-Ojisan……” (Muir)
Melihat mata setengah tertutup
memelototinya, Arnold mulai mengeluarkan sebuah alasan.
“T-Tidak, pertama-tama, ini sepenuhnya
salahnya! Dia selalu, selalu, terlalu egois! Alasannya berpartisipasi dalam perang
ini mungkin karena itu, kan? Aku cukup yakin, itu karena di【Xaos】 punya beberapa makanan lezat atau buku
langka, kan?” (Arnold)
“Uu…….” (Muir)
Dia tak bisa membantahnya. Lagi pula,
Muir sendiri juga menganggap itu perkaranya. Dia bukanlah tipe orang heroik
yang akan bergerak berdasarkan rasa keadilannya. Dia benar-benar orang yang
loyal pada keinginannya sendiri.
Namun, jika itu demi beberapa makanan
atau buku yang membuatnya tertarik; dengan tenangnya Hiiro akan pergi ke lokasi
yang berbahaya ataupun melakukan beberapa tindakan yang membahayakannya. Dia
dengan mudahnya akan mempertaruhkan nyawanya dalam situasi semacam ini karena
sebuah alasan sepele yang bahkan orang lain akan mustahil untuk dapat
memahaminya.
Tampaknya Leowald merasa pertukaran
antara Arnold dan Muir cukup menarik, karenanya dia tertawa dengan penuh
semangat dengan sebuah “Gahaha!”
“Anak muda itu Hiiro pasti orang yang
aneh! Kau juga mengenalnya, kan Rara?” (Leowald)
“Ya, dia pria yang sangat menarik.”
(Rarashik)
“Hohou, untukmu mengatakan itu
banyak....... umu. Mimir, kemari.” (Leowald)
Mimir memberi kedutan kecil.
Kemungkinan besar, daripada memilih untuk tetap diam sampai sekarang, dia takut
kalau dia akan dimarahi karena berbohong.
Leowald mengangkatnya dengan lengannya
yang besar dan mendudukkannya di pangkuannya ketika dia menepuk kepalanya.
“Aku minta maaf.” (Leowald)
“Eh? O-Otou-sama?” (Mimir)
Mimir terkejut ketika dia tiba-tiba
menerima permintaan maaf dari ayahnya.
“Aku memaksa bertanya tanpa
memperhitungkan bagaimana perasaanmu. Benar, untukmu, dia adalah penyelamatmu.
Tidak, dia penyelamat agungmu. Kau tak mungkin melanggar janji yang kau buat
untuk seseorang seperti itu.” (Leowald)
“Otou-sama…….” (Mimir)
“Bagaimanapun juga, tak perlu khawatir
lagi. Arnold mengatakan ini juga, tapi tampaknya penyelamat agungmu sudah tak
berusaha menyembunyikan kekuatannya lagi. Pasti sulit untukmu tak memberi tahu
keluargamu kebenarannya sampai sekarang.” (Leowald)
“Uu…aku-aku….sangat….. menyesal……”
(Mimir)
Mimir membenamkan kepalanya ke dada
Leowald dan dengan sedikit menangis. Leowald dengan lembut mengelus kepalanya;
semua orang tetap diam sampai Mimir selesai menangis.
(Bukankah itu hebat, Mimir-chan?)
(Muir)
Muir juga mengawasi mereka berdua
dengan hangat. Untuk sementara waktu, ia merasa khawatir, tapi tampaknya
tindakan Arnold menyebabkan perubahan kejadian yang baik. Akan tetapi, itu juga
mungkin saja akan menyebabkan serangkaian kejadian buruk untuk mereka berdua.
(Itu sebabnya, tak ada makanan untuk
Ojisan hari ini!) (Muir)
Ketika dia memelototi Arnold sambil
memikirkan hal itu, dia menjerit kecil dan pergi “Hii!”, Saat dia membawa
tangannya bersama dalam permintaan maaf terhadap Muir. Tampaknya dia sadar kalau
dia sudah terlalu lepas kendali.
“Umu, tapi tetap saja, ini cukup
menjadi masalah.” (Leowald)
Pada gumaman tiba-tiba Leowald,
Rarashik bertanya,
“Apa yang salah?” (Rarashik)
“Hanya saja, kau tahu, kami sudah
mengatakan sebelumnya, tapi sekarang anak itu berada di sisi 『Evila』.” (Leowald)
Semua orang tersentak mulai
menyadarinya. Memang benar, Hiiro saat ini berdiri sebagai musuh para beastmen.
“Untuk berpikir dia akan menjadi teman
Arnold dan penyelamat Mimir.......muu.” (Leowald)
Karena tak ada yang tahu hal apa yang terbaik
untuk dikatakan dalam situasi ini, mereka semua tetap diam.
(Benar…… sekarang kita sedang berperang
dengan Benua Iblis yang Hiiro-san ada di.....) (Muir)
Saat Muir mulai gelisah, matanya
tiba-tiba bertemu dengan Mimir. Mimir juga tampaknya memiliki pencerahan karena
wajahnya menjadi penuh kecemasan.
Ketika mereka melakukannya, Leowald
tiba-tiba bertepuk tangan.
“Ooh, kalau itu masalahnya, bukankah
itu sederhana?!” (Leowald)
Semua orang memberi tatapan kosong saat
mereka mengalihkan pandangan mereka ke arahnya.
“Pastinya anak itu akan berpartisipasi
dalam duel yang akan datang! Tidak, seseorang yang memiliki tingkat kekuatan
seperti itu pasti akan dibuat untuk berpartisipasi. Dan setelah kita menang,
kita akan membawanya!” (Leowald)
“……duel? Apa yang anda maksud dengan
duel?” (Rarashik)
“Ohh, sekarang aku mulai memikirkannya,
Rara, aku masih belum memberitahumu tentang itu. Untuk saat ini, mengapa kau
tidak membaca surat ini?” (Leowald)
Setelah mengatakan itu, Leowald mengeluarkan
sebuah surat yang dikirimkan kepadanya oleh Maou Eveam dari dadanya. Daripada
mengusulkan pertempuran berskala besar, isinya menyarankan agar mereka
memutuskan hasil perang dengan membuat anggota terkuat masing-masing negara
saling bertarung dalam sebuah duel.
Mengambil kertas itu, Rarashik
mengamati isinya. Kemudian—
“……haha, nahahahahaha! Betapa bodohnya
Maou! Nahahahaha!” (Rarashik)
“Benar? Tapi itu cukup
menarik dan benar-benar cara berpikir yang menyenangkan.” (Leowald)
“Sepertinya begitu. Kukuku.” (Rarashik)
Karena tidak mengerti alasan tawa
mereka, Arnold bertanya tentang itu dan Rarashik menjelaskan isi surat itu.
Baik Muir dan Arnold terkejut pada
isinya karena perasaan keterkejutan melanda mereka.
(Entah mengapa, itu mungkin cuma
imajinasiku saja, tapi duel ini...... aku penasaran kenapa rasanya itu adalah
salah satu ide milik Hiiro-san......?) (Muir)
Sebenarnya, Eveam benar-benar menggunakan ide milik Hiiro. Seperti yang
diharapkan dari intuisi Muir.
“Jadi bagaimana, Rara?” (Leowald)
“Tidak, aku sudah mengerti tanpa anda
memberitahuku. Anda ingin saya berpartisipasi dalam duel ini, kan?” (Rarashik)
“Tepat. Jika ini semacam pertempuran
yang menarik, aku pikir kau juga ingin ikut berpartisipasi." (Leowald)
“Benar…… aku mulai tertarik. Aku ingin
melihat Maou yang mengusulkan ide bodoh ini dengan mataku sendiri, tapi yang
terpenting......” (Rarashik)
Dia mengalihkan tatapannya ke arah Muir
dan Arnold.
“Aku ingin mencoba bertemu dengan bocah
itu sekali lagi.” (Rarashik)
“Dalam hal itu—” (Leowald)
“Ya, saya akan berpartisipasi, tapi
hanya jika Anda menerima syarat saya.” (Rarashik)
“……syarat? Apa itu.” (Leowald)
“Baiklah, ini cukup sederhana.”
(Rarashik)
Tentu saja, dia berbicara tentang Muir
dan Arnold.
“Jika anda membiarkan Arnold dan Muir
juga ikut berpartisipasi, maka saya akan menerima tawaran anda.” (Rarashik)
Untuk sesaat, keheningan menguasai
sekitarnya. Lalu—
“ “EHHHHHHHHHHHHHHHH!” ” (Arnold &
Muir)
Mereka berdua melepaskan teriakan yang
luar biasa.
« Sebelumnya | List Chapter |
Selanjutnya »
NOTE : Sampai sekarang untuk nama gelar, ras, skill, item sihir, tempat memang sengaja gak ane translate jadi bagi yang pernasaran sama artinya silahkan dibayangkan sendiri xD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar