Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Jumat, 13 Juli 2018

Konjiki no Wordmaster Chapter 161 - Bahasa Indonesia

Chapter 161 -  Arnold dan Muir, Partisipasi Duel Dikonfirmasi!

“Sial! Pikirkan bagaimana ini bisa terjadi lagi?” (Arnold)
Saat ini, Arnold dengan putus asa menghindari tebasan pedang yang dilancarkan oleh Beast King Leowald. Walaupun sejak awal pertarungan dia tak bisa menghindari serangannya, jika Leowald memberikan serangan yang layak padanya, itu pasti akan menjadi sebuah serangan yang fatal.
“Hora hora, ada apa Arnold?! Jika hanya ini kemampuan yang kau punya maka aku tak bisa membawamu bersama kami, kan?!” (Leowald)
Tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya, Leowald mengayunkan sebuah pedang raksasa, layak untuk perawakannya, dia menargetkan Arnold, orang yang tepat berada dihadapan matanya.
*Shubaa—!* (SFX : Suara angin merobek)

Diiringi suara yang terdengar seperti udara telah terpotong dan terkoyak, tekanan yang dihasilkan oleh pedang itu terbang ke arah Arnold, seolah-olah itu adalah sebuah pedang angin.
“Uooo-!” (Arnold)
“Jika semua yang kau lakukan hanyalah menghindar, kau tak akan bisa mengalahkan musuhmu!” (Rarashik)
“B-Bahkan jika kau memberitahuku i~t~t~t~u~—!” (Arnold)
Sementara Arnold menangkis serangan Leowald dengan kekuatan penuhnya, dia mulai membenci komentar Rarashik semaunya sendiri.
Pada saat itu, Rarashik menyebutkan kalau dia akan berpartisipasi dalam duel dengan Evila, dengan syarat kalau dia bisa membawa Arnold dan Muir. Tak perlu dikatakan lagi, bukan hanya kedua orang yang disebutkan itu terkejut. Leowald, Mimir, dan bahkan semua prajurit yang hadir menyatakan keheranannya.
Namun, di tengah-tengah itu, Rarashik hanya berbicara berikut sambil tersenyum.
“Bagaimana saya harus mengatakannya, saya cukup yakin kalau anda tahu kedua orang ini adalah murid saya. Ini mungkin akan menjadi pengalaman yang bagus untuk mereka berdua.” (Rarashik)
Tentu saja, Arnold menolaknya. Terutama dia menyatakan ketidaksukaannya karena Muir ikut berpartisipasi. Dia tak begitu keberatan jika dia sendiri yang terpilih. Karena dia telah berjuang sampai titik ini, dia yakin kalau dia telah berkembang menjadi lebih kuat berkat pelatihan yang dia terima sebelumnya.
Meskipun Arnord akan ikut berpartisipasi, karena pihak lawan jelas akan memiliki paraCruel, peluangnya untuk menang sangatlah rendah. Namun, meski begitu, jika itu demi negaranya, dia tak akan ragu untuk ikut bertarung.
Bagaimanapun juga, Muir berbeda. Dia belum pernah bertarung habis-habisan selain pertarungannya melawan monster dan Rarashik. Selain itu, dia juga belum pernah mengalami pertarungan di mana seseorang harus mempertaruhkan nyawanya.
Justru karena ini adalah duel penting baginya, atau begitulah yang dikatakan Rarashik. Bagaimanapun juga, dari sudut pandang Arnold, masih terlalu awal bagi Muir berpartisipasi dalam pertempuran semacam itu.
Tidak perlu dikatakan lagi, Arnold sadar kalau Muir sudah bekerja keras untuk menjadi lebih kuat. Bahkan, Arnold berpikir Muir memang telah menjadi lebih kuat daripada sebelumnya. Namun, meski begitu, dia masih belum yakin kalau dia harus mengizinkannya berpartisipasi dalam perang semacam itu.
“Tapi, jika aku pergi ke sana, maka aku dapat bertemu Hiiro-san, ‘kan?” (Muir)
Dalam menghadapi kata-kata Muir, Rarashik mengangguk. Lalu—
“Apa kau tak ingin menunjukkan betapa kuatnya dirimu sekarang?” (Rarashik)
Pada kata-kata itu, Muir telah memantapkan tekadnya. Melihat ekspresi tegasnya, bahu Arnold terkulai. Dia tak menyangka semuanya akan berakhir seperti itu.
Namun, itu bukanlah Leowald, tapi ada seseorang yang berada di dekatnya, Barid, yang memberikan sebuah keluhan. Isi dari keluhannya adalah tentang keraguan mengenai kekuatan Arnold dan Muir.
Bahkan jika mereka adalah murid Rarashik, lawan telah meminta perbandingan walaupun sebenarnya mereka menuntut agar Gabranth mempersiapkan kekuatan terbaiknya. Jika mereka menghadirkan seseorang setengah matang dalam duel ini, maka, orang yang akan dipermalukan adalah raja sendiri.
Justru karena inilah Barid meragukan kemampuan kedua orang itu. Rarashik dan Leowald juga berpikir itu hal yang wajar.
Oleh sebab itu, Leowald memberikan sebuah syarat tertentu. Dia mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkannya jika mereka berhasil menyebabkan sebuah luka di tubuhnya, bahkan jika luka itu hanyalah sebuah goresan.
Setelah itu, ketika semua orang menuju ke alun-alun tempat para prajurit berlatih, tiba-tiba Leowald memutuskan bahwa mereka akan mengadakan latih tanding di sana. Selain itu, aturannya adalah Arnold dan Muir akan melawan Leowald.
“Muir! Entah bagaimana aku akan mencoba memblokir serangan berikutnya jadi kau bisa terus menyerangnya!” (Arnold)
“U-Un!” (Muir)
Meskipun kekuatan serangan Muir dan Leowald sangat luar biasa, bahkan setelah mereka bertarung dalam waktu yang cukup lama, kenyataannya dia tak beranjak dari posisinya sejak awal pertandingan adalah penghormatan kepada kekuatan sang raja. Muir, penuh dengan kekaguman terhadap sososk raja yang seperti itu, berbicara dengan suara yang berusaha untuk menghilangkan perasaan itu.
“Berhati-hatilah, Oji-san!” (Muir)
“Aa!” (Arnold)
Menonton kedua orang ini, Leowald tertawa senang.
“Hohou, kau mau mencoba sesuatu? Maka ku kira aku harus meningkatkan kekuatanku, ya?” (Leowald)
Mengatakan ini, pedang besar yang dia pegangnya mulai melepaskan getaran halus karena sedikit demi sedikit mulai memerah, seolah-olah itu diwarnai dengan panas.
“Sekarang, bagaimana kau akan menanggapi ini, kalian berdua!? Flame Fang-!” (Leowald)
Saat dia mengayunkan pedang besar yang dia angkat tinggi ke langit, kali ini, seolah-olah itu terselimuti api, sebuah ledakan pedang merah terang terbang ke arah keduanya.
“Ku-! Itu datang-!” (Arnold)
Arnold juga mulai memusatkan kekuatan pada pedang besarnya. Saat dia melakukannya, angin mulai menyatu dengan pedangnya.
*Buuuuuuuun………*
Suara yang mengguncang udara terdengar berasal dari pedang Arnold. Setelah ini, dia hanya perlu berbalik ke arah ledakan pedang dan mulai menyerangnya.
“Nuoooooooooooo-!” (Arnold)
Arnold menerima ledakan pedang terbang Leowald secara langsung.
*Gigigigigigigigigigigi-!*
Hampir seolah-olah dua pisau saling bergesekan, suara benturan terdengar.
“Nugu…… ku-! Uwoo-!” (Arnold)
Untuk melindungi Muir yang berada di belakangnya, Arnold, yang sedikit kehilangan pijakannya, berusaha tetap berdiri teguh memastikan dia tak diterbangkan.
“Hou, tidak buruk.” (Leowald)
Menyaksikan Arnold berhasil menahan serangannya padahal dia telah menempatkan sejumlah kekuatan yang lumayan, Leowald menyipitkan matanya karena kekuatan Arnold yang tak terduga.
“Jaangan....... mendekaaaaaaat-!” (Arnold)
Saat Arnold mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga, dia meneroboskan dan menghancur leburkan ledakan pedang itu.
Sekarang, Mui~~~ r-!” (Arnold)
Di belakang Arnold, Muir yang datang, sepasang telinga beast yang indah berkedut dengan *pikopiko*. Setiap kali telinga itu bergerak, suara yang menyerupai perwujudan sebuah luapan energi terjadi.
Pergilah! Fangs of Lightning-!” (Muir)
Muir dengan penuh semangat menjabat tangannya satu per satu, dari bawah ke atas. Saat dia melakukannya, seperti bagaimana Leowald telah meluncurkan ledakan pedangnya sebelumnya, pilar petir telah terpancar dari tangannya.
Ketika dia mendapati kedua tangannya, dua pilar petir telah dibuat. Seolah-olah serangan itu menghindari Arnold, kedua pilar itu melesat dan terbagi ke kiri dan kanan Arnold sebelum bergegas mengarah ke Leowald, yang berada di depannya.
“Mu-!?” (Leowald)
Seketika Leowald langsung mengerti Muir adalah pengguna Binding yang memiliki atribut petir, meskipun pikirannya sempat berhenti selama beberapa detik, ekspresinya segera berubah seperti biasa ketika dia menggunakan pedang besarnya dalam upaya untuk memblokir  serangan kedua pilar petir yang mendatanginya.
*Suka-!*
Meskipun dia berpikir bahwa dia telah benar-benar menangkap pilar petir itu, anehnya, seolah-olah mereka memiliki kemauan sendiri, pilar-pipar itu sepenuhnya menghindari serangan pedangnya. Mengikutinya, mucul serangan menjepit yang datang dari kedua sisinya dan—
*Bachi bachi bachi bachi bachi bachi bachi bachiiiiii-!*
—dengan baik sekali mendaratkan hit langsung pada Leowald.
“Mumu-!” (Leowald)
Leowald tanpa sadar cemberut. Muir, yang melihat ini, tersenyum senang saat dia berpikir serangannya mencapai sasarannya. Namun—
Nuo-!” (Leowald)
*Bachin-!*
Saat Leowald menempatkan seluruh kekuatannya ke seluruh tubuhnya, ototnya mulai mengembang. Pada saat yang sama, petir yang melilit tubuhnya terpental.
“Gahaha! Aku sedikit terkejut, tetapi kau tak akan bisa membuat goresan padaku hanya dengan ini?” (Leowald)
Tentu saja, Leowald tak menderita luka karena serangan Muir. Namun, Muir—
Tidak, hanya ini saja!” (Muir)
Apa?” (Leowald)
Saat itulah Leowald telah memperhatikan hilangnya Arnold yang tak terduga.
“Mu? Kemana dia pergi?” (Leowald)
Saat dia berbicara, dia merasakan kehadiran dari langit di atasnya. Di sana, sosok Arnold datang, pedang besarnya terselubung angin seperti apa yang terjadi pada pertarungan sebelumnya.
Bagaimana dengan ini-!? Wind Faaaaaang-!” (Arnold)
“Petir itu hanyalah pengalih perhatian! Bagaimanapun juga, aku tak akan membiarkanmu!” (Leowald)
Leowald juga menyiapkan pedangnya secara spontan. Saat kedua pedang itu bertabrakan, percikan api mulai terbang. Selanjutnya, karena kekuatan keduanya bertabrakan, sebuah ledakan kecil terjadi.
“Guwaaaaaa-!?” (Leowald)
Setelah terhempas oleh gelombang kejut, Arnold berguling ke tempat Muir berdiri.
Oji-san!” (Muir)
Muir berlari dalam hitungan detik.
“Itete……” (Arnold)
Sambil merasakan kesakitan, dia menggosok pantatnya akibat menerima serangan terburuk, Arnold menunggu asap di depan matanya menghilang. Setelahnya, sosok bayangan besar muncul.
Fumu……Gahahahaha!” (Leowald)
Leowald tertawa dengan pedang besarnya tersampir di bahunya.
Ku kira aku sedikit meremehkanmu! Kalian berdua tidak buruk sama sekali!” (Leowald)
Saat itulah Arnold dan Muir sama-sama mengerti kenapa dia tertawa.
“Gahaha! Untuk berpikir, bukan hanya kau menggores, tetapi kau bisa menghepaskanku ke sini!” (Leowald)
Memang. Dari tempat dia sebelumnya, sudah jelas posisinya telah dipindahkan lebih jauh ke belakang. Selanjutnya, ketika pedang Arnold dan Leowald saling bertabrakan, seraya serangannya menjadi pedang angin halus, Arnold berhasil membuat sebuah goresan di tubuh Leowald.
Tentu saja, jika melihat dalam hal kerusakannya, itu hampir tak ada kesusakan sama sekali. Namun, memang benar kalau pedang halus itu telah berhasil mengukir sejumlah luka di tubuh Leowald.
“Selain itu, kau hanya menggunakan dasar dari Fangs. Ini…… mereka sudah diasah dengan baik, Rara.” (Leowald)
Sambil mengatakan ini dengan senyum gembira, Leowald mengalihkan pandangannya ke arah Rarashik.
Eeh, itu karena saya menunjukkan orang-orang ini setiap hari. Jika mereka tak dapat melakukan ini, saya akan membuat mereka memulai pelatihannya dari awal.” (Rarashik)
Pada kata-kata ini, wajah keduanya menjadi pucat saat mereka merasakan dingin merayap di punggung mereka. Tampaknya tubuh mereka mengingat isi pelatihan mereka karenanya mereka mulai gemetar.
“Gahaha! Tentu saja, masih ada keraguan tentang kemampuan mereka masing-masing, tapi.... aku mengerti. Kami harus memastikan untuk membuat mereka berdua bersinar! Itulah cara Gabranth ! Gahahahaha!” (Leowald)
Saat ini, Leowald mengalihkan wajahnya ke arah Barid.
“Bagaimana, Barid? Aku merasa kalau orang-orang ini punya tekad yang baik, tetapi?” (Leowald)
…………baiklah. Dengan ini, itu tak akan menjadi masalah jika kita membawa mereka ke duel.” (Barid)
—adalah apa yang dikatakannya. Namun, masih ada satu minggu sebelum duel. Sampai saat itu, aku sendiri yang akan melatih kalian.” (Leowald)
“Hou~. Jadi sudah diputuskan, ya?” (Raraashik)
Tentang pertanyaan Rarashik, Leowald mengangguk penuh semangat.
Aa, mari kita raih kemenangan bersama! Arnold! Muir!” (Leowald)
Melihat dia sekali lagi tertawa tanpa rasa takut, pipi Arnold dan Muir berkedut.
I-Ini berubah menjadi sesuatu yang tak bisa dipercaya, ya......” (Arnold)
“U-un…… tapi dengan ini, aku akan bisa bertemu dengannya...... bukan?” (Muir)
“…… sepertinya begitu.” (Arnold)
“...... meski aku tidak menyukai sisi musuh.” (Muir)
Pria itu tak peduli dengan hal-hal seperti itu, kan?” (Arnold)
Ahaha, mungkin Oji-san benar.” (Muir)
Selain itu, Leowald-sama juga mengatakan sesuatu tentang membawa Hiiro ke sisi ini, ya?” (Arnold)
U-Untuk beberapa alasan, Hiiro-san telah disukai oleh orang-orang yang sangat luar biasa, kan?” (Muir)
Sepertinya begitu. Itu lumayan tak terduga kalau dia berpikir untuk membuatnya menjadi pasangan Mimir-sama…… Hii!”
Ketika Arnold tiba-tiba melihat Hannyai belakang Muir, dia berteriak. Meskipun orangnya sendiri tersenyum, karena suatu alasan, itu adalah senyuman yang berbau kebohongan.
Ahaha …… Aku sangat menantikannya. Bukankah itu benar, Oji-san?” (Muir)
Ah..… un. Benar.” (Arnold)
Ketika Arnold merasakan sensasi suram yang berasal dari suara Muir, dia meringkuk. Meskipun dia memiliki gagasan tentang kenapa sikapnya berubah, jika dia mengejarnya, tak ada keraguan kalau percikan apinya akan terbang. Oleh karena itu, ia menahan diri untuk tak melakukannya.
(Siial! Hiiro, kau bajingan! Kau lebih baik meningat ini! Tapi, memang benar kalau aku menantikan untuk bertemu denganmu lagi. Tunggu saja, Hiiro! Aku sudah memutuskan kalau aku akan memberikan wajahmu satu pukulan yang bagus!) (Arnold)
Dia melihat ke langit tanpa awan. Pikiran Arnold memiliki tekad yang kuat terhadap Hiiro, orang yang dulunya teman petualangannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar