Chapter 161 - Arnold
dan Muir, Partisipasi Duel Dikonfirmasi!
“Sial!
Pikirkan bagaimana ini bisa terjadi lagi?” (Arnold)
Saat
ini, Arnold dengan putus asa menghindari tebasan pedang yang dilancarkan oleh
Beast King Leowald. Walaupun sejak awal pertarungan dia tak bisa menghindari
serangannya, jika Leowald memberikan serangan yang layak padanya, itu pasti
akan menjadi sebuah serangan yang fatal.
“Hora
hora, ada apa Arnold?! Jika hanya ini kemampuan yang kau punya maka aku tak
bisa membawamu bersama kami, kan?!” (Leowald)
Tanpa
bergerak sedikit pun dari tempatnya, Leowald mengayunkan sebuah pedang raksasa,
layak untuk perawakannya, dia menargetkan Arnold, orang yang tepat berada dihadapan
matanya.
*Shubaa—!* (SFX : Suara angin merobek)
Diiringi
suara yang terdengar seperti udara telah terpotong dan terkoyak, tekanan yang
dihasilkan oleh pedang itu terbang ke arah Arnold, seolah-olah itu adalah sebuah
pedang angin.
“Uooo-!”
(Arnold)
“Jika
semua yang kau lakukan hanyalah menghindar, kau tak akan bisa mengalahkan
musuhmu!” (Rarashik)
“B-Bahkan
jika kau memberitahuku i~t~t~t~u~—!” (Arnold)
Sementara
Arnold menangkis serangan Leowald dengan kekuatan penuhnya, dia mulai membenci
komentar Rarashik semaunya sendiri.
Pada
saat itu, Rarashik menyebutkan kalau dia akan berpartisipasi dalam duel dengan 『Evila』,
dengan
syarat kalau dia bisa membawa Arnold dan Muir. Tak perlu dikatakan lagi, bukan
hanya kedua orang yang disebutkan itu terkejut. Leowald, Mimir, dan bahkan
semua prajurit yang hadir menyatakan keheranannya.
Namun,
di tengah-tengah itu, Rarashik hanya berbicara berikut sambil tersenyum.
“Bagaimana
saya harus mengatakannya, saya cukup yakin kalau anda tahu kedua orang ini
adalah murid saya. Ini mungkin akan menjadi pengalaman yang bagus untuk mereka
berdua.” (Rarashik)
Tentu
saja, Arnold menolaknya. Terutama dia menyatakan ketidaksukaannya karena Muir
ikut berpartisipasi. Dia tak begitu keberatan jika dia sendiri yang terpilih.
Karena dia telah berjuang sampai titik ini, dia yakin kalau dia telah
berkembang menjadi lebih kuat berkat pelatihan yang dia terima sebelumnya.
Meskipun
Arnord akan ikut berpartisipasi, karena pihak lawan jelas akan memiliki para《Cruel》, peluangnya untuk menang sangatlah
rendah. Namun, meski begitu, jika itu demi negaranya, dia tak akan ragu untuk
ikut bertarung.
Bagaimanapun
juga, Muir berbeda. Dia belum pernah bertarung habis-habisan selain
pertarungannya melawan monster dan Rarashik. Selain itu, dia juga belum pernah
mengalami pertarungan di mana seseorang harus mempertaruhkan nyawanya.
Justru
karena ini adalah duel penting baginya, atau begitulah yang dikatakan Rarashik.
Bagaimanapun juga, dari sudut pandang Arnold, masih terlalu awal bagi Muir
berpartisipasi dalam pertempuran semacam itu.
Tidak
perlu dikatakan lagi, Arnold sadar kalau Muir sudah bekerja keras untuk menjadi
lebih kuat. Bahkan, Arnold berpikir Muir memang telah menjadi lebih kuat daripada
sebelumnya. Namun, meski begitu, dia masih belum yakin kalau dia harus
mengizinkannya berpartisipasi dalam perang semacam itu.
“Tapi,
jika aku pergi ke sana, maka aku dapat bertemu Hiiro-san, ‘kan?” (Muir)
Dalam
menghadapi kata-kata Muir, Rarashik mengangguk. Lalu—
“Apa
kau tak ingin menunjukkan betapa kuatnya dirimu sekarang?” (Rarashik)
Pada
kata-kata itu, Muir telah memantapkan tekadnya. Melihat ekspresi tegasnya, bahu
Arnold terkulai. Dia tak menyangka semuanya akan berakhir seperti itu.
Namun,
itu bukanlah Leowald, tapi ada seseorang yang berada di dekatnya, Barid, yang
memberikan sebuah keluhan. Isi dari keluhannya adalah tentang keraguan mengenai
kekuatan Arnold dan Muir.
Bahkan
jika mereka adalah murid Rarashik, lawan telah meminta perbandingan walaupun
sebenarnya mereka menuntut agar Gabranth mempersiapkan kekuatan terbaiknya. Jika
mereka menghadirkan seseorang setengah matang dalam duel ini, maka, orang yang
akan dipermalukan adalah raja sendiri.
Justru
karena inilah Barid meragukan kemampuan kedua orang itu. Rarashik dan Leowald
juga berpikir itu hal yang wajar.
Oleh
sebab itu, Leowald memberikan sebuah syarat tertentu. Dia mengatakan bahwa dia
akan mempertimbangkannya jika mereka berhasil menyebabkan sebuah luka di
tubuhnya, bahkan jika luka itu hanyalah sebuah goresan.
Setelah
itu, ketika semua orang menuju ke alun-alun tempat para prajurit berlatih,
tiba-tiba Leowald memutuskan bahwa mereka akan mengadakan latih tanding di
sana. Selain itu, aturannya adalah Arnold dan Muir akan melawan Leowald.
“Muir!
Entah bagaimana aku akan mencoba memblokir serangan berikutnya jadi kau bisa
terus menyerangnya!” (Arnold)
“U-Un!”
(Muir)
Meskipun
kekuatan serangan Muir dan Leowald sangat luar biasa, bahkan setelah mereka
bertarung dalam waktu yang cukup lama, kenyataannya dia tak beranjak dari
posisinya sejak awal pertandingan adalah penghormatan kepada kekuatan sang
raja. Muir, penuh dengan kekaguman terhadap sososk raja yang seperti itu,
berbicara dengan suara yang berusaha untuk menghilangkan perasaan itu.
“Berhati-hatilah,
Oji-san!” (Muir)
“Aa!”
(Arnold)
Menonton
kedua orang ini, Leowald tertawa senang.
“Hohou,
kau mau mencoba sesuatu? Maka ku kira aku harus meningkatkan kekuatanku, ya?”
(Leowald)
Mengatakan
ini, pedang besar yang dia pegangnya mulai melepaskan getaran halus karena
sedikit demi sedikit mulai memerah, seolah-olah itu diwarnai dengan panas.
“Sekarang,
bagaimana kau akan menanggapi ini, kalian berdua!? 《Flame
Fang》-!”
(Leowald)
Saat
dia mengayunkan pedang besar yang dia angkat tinggi ke langit, kali ini,
seolah-olah itu terselimuti api, sebuah ledakan pedang merah terang terbang ke
arah keduanya.
“Ku-!
Itu datang-!” (Arnold)
Arnold
juga mulai memusatkan kekuatan pada pedang besarnya. Saat dia melakukannya,
angin mulai menyatu dengan pedangnya.
*Buuuuuuuun………*
Suara
yang mengguncang udara terdengar berasal dari pedang Arnold. Setelah ini, dia
hanya perlu berbalik ke arah ledakan pedang dan mulai menyerangnya.
“Nuoooooooooooo-!”
(Arnold)
Arnold
menerima ledakan pedang terbang Leowald secara langsung.
*Gigigigigigigigigigigi-!*
Hampir
seolah-olah dua pisau saling bergesekan, suara benturan terdengar.
“Nugu……
ku-! Uwoo-!” (Arnold)
Untuk
melindungi Muir yang berada di belakangnya, Arnold, yang sedikit kehilangan
pijakannya, berusaha tetap berdiri teguh memastikan dia tak diterbangkan.
“Hou,
tidak buruk.” (Leowald)
Menyaksikan
Arnold berhasil menahan serangannya padahal dia telah menempatkan sejumlah
kekuatan yang lumayan, Leowald menyipitkan matanya karena kekuatan Arnold yang
tak terduga.
“Jaangan.......
mendekaaaaaaat-!” (Arnold)
Saat
Arnold mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga, dia meneroboskan dan
menghancur leburkan ledakan pedang itu.
“Sekarang,
Mui~~~ r-!” (Arnold)
Di
belakang Arnold, Muir yang datang, sepasang telinga beast yang indah berkedut
dengan *pikopiko*. Setiap kali
telinga itu bergerak, suara yang menyerupai perwujudan sebuah luapan energi
terjadi.
“Pergilah!
《Fangs of Lightning》-!”
(Muir)
Muir
dengan penuh semangat menjabat tangannya satu per satu, dari bawah ke atas.
Saat dia melakukannya, seperti bagaimana Leowald telah meluncurkan ledakan
pedangnya sebelumnya, pilar petir telah terpancar dari tangannya.
Ketika
dia mendapati kedua tangannya, dua pilar petir telah dibuat. Seolah-olah
serangan itu menghindari Arnold, kedua pilar itu melesat dan terbagi ke kiri
dan kanan Arnold sebelum bergegas mengarah ke Leowald, yang berada di depannya.
“Mu-!?”
(Leowald)
Seketika
Leowald langsung mengerti Muir adalah pengguna 《Binding》
yang memiliki atribut petir, meskipun pikirannya sempat berhenti selama
beberapa detik, ekspresinya segera berubah seperti biasa ketika dia menggunakan
pedang besarnya dalam upaya untuk memblokir serangan kedua pilar petir yang mendatanginya.
*Suka-!*
Meskipun
dia berpikir bahwa dia telah benar-benar menangkap pilar petir itu, anehnya,
seolah-olah mereka memiliki kemauan sendiri, pilar-pipar itu sepenuhnya
menghindari serangan pedangnya. Mengikutinya, mucul serangan menjepit yang datang
dari kedua sisinya dan—
*Bachi bachi bachi bachi bachi bachi bachi
bachiiiiii-!*
—dengan
baik sekali mendaratkan hit langsung pada Leowald.
“Mumu-!”
(Leowald)
Leowald
tanpa sadar cemberut. Muir, yang melihat ini, tersenyum senang saat dia
berpikir serangannya mencapai sasarannya. Namun—
“Nuo-!”
(Leowald)
*Bachin-!*
Saat
Leowald menempatkan seluruh kekuatannya ke seluruh tubuhnya, ototnya mulai
mengembang. Pada saat yang sama, petir yang melilit tubuhnya terpental.
“Gahaha!
Aku sedikit terkejut, tetapi kau tak akan bisa membuat goresan padaku hanya
dengan ini?” (Leowald)
Tentu
saja, Leowald tak menderita luka karena serangan Muir. Namun, Muir—
“Tidak,
hanya ini saja!” (Muir)
“Apa?”
(Leowald)
Saat
itulah Leowald telah memperhatikan hilangnya Arnold yang tak terduga.
“Mu?
Kemana dia pergi?” (Leowald)
Saat
dia berbicara, dia merasakan kehadiran dari langit di atasnya. Di sana, sosok
Arnold datang, pedang besarnya terselubung angin seperti apa yang terjadi pada
pertarungan sebelumnya.
“Bagaimana
dengan ini-!? 《Wind Faaaaaang》-!”
(Arnold)
“Petir
itu hanyalah pengalih perhatian! Bagaimanapun juga, aku tak akan membiarkanmu!”
(Leowald)
Leowald
juga menyiapkan pedangnya secara spontan. Saat kedua pedang itu bertabrakan,
percikan api mulai terbang. Selanjutnya, karena kekuatan keduanya bertabrakan, sebuah
ledakan kecil terjadi.
“Guwaaaaaa-!?”
(Leowald)
Setelah
terhempas oleh gelombang kejut, Arnold berguling ke tempat Muir berdiri.
“Oji-san!”
(Muir)
Muir
berlari dalam hitungan detik.
“Itete……”
(Arnold)
Sambil
merasakan kesakitan, dia menggosok pantatnya akibat menerima serangan terburuk,
Arnold menunggu asap di depan matanya menghilang. Setelahnya, sosok bayangan
besar muncul.
“Fumu……Gahahahaha!”
(Leowald)
Leowald
tertawa dengan pedang besarnya tersampir di bahunya.
“Ku
kira aku sedikit meremehkanmu! Kalian berdua tidak buruk sama sekali!”
(Leowald)
Saat
itulah Arnold dan Muir sama-sama mengerti kenapa dia tertawa.
“Gahaha!
Untuk berpikir, bukan hanya kau menggores, tetapi kau bisa menghepaskanku ke
sini!” (Leowald)
Memang.
Dari tempat dia sebelumnya, sudah jelas posisinya telah dipindahkan lebih jauh
ke belakang. Selanjutnya, ketika pedang Arnold dan Leowald saling bertabrakan,
seraya serangannya menjadi pedang angin halus, Arnold berhasil membuat sebuah
goresan di tubuh Leowald.
Tentu
saja, jika melihat dalam hal kerusakannya, itu hampir tak ada kesusakan sama
sekali. Namun, memang benar kalau pedang halus itu telah berhasil mengukir
sejumlah luka di tubuh Leowald.
“Selain
itu, kau hanya menggunakan dasar dari 《Fangs》.
Ini…… mereka sudah diasah dengan baik, Rara.” (Leowald)
Sambil
mengatakan ini dengan senyum gembira, Leowald mengalihkan pandangannya ke arah
Rarashik.
“Eeh,
itu karena saya menunjukkan orang-orang ini setiap hari. Jika mereka tak dapat
melakukan ini, saya akan membuat mereka memulai pelatihannya dari awal.”
(Rarashik)
Pada
kata-kata ini, wajah keduanya menjadi pucat saat mereka merasakan dingin
merayap di punggung mereka. Tampaknya tubuh mereka mengingat isi pelatihan
mereka karenanya mereka mulai gemetar.
“Gahaha!
Tentu saja, masih ada keraguan tentang kemampuan mereka masing-masing, tapi....
aku mengerti. Kami harus memastikan untuk membuat mereka berdua bersinar! Itulah
cara 『Gabranth』 ! Gahahahaha!” (Leowald)
Saat
ini, Leowald mengalihkan wajahnya ke arah Barid.
“Bagaimana,
Barid? Aku merasa kalau orang-orang ini punya tekad yang baik, tetapi?”
(Leowald)
“…………baiklah.
Dengan ini, itu tak akan menjadi masalah jika kita membawa mereka ke duel.”
(Barid)
“—adalah
apa yang dikatakannya. Namun, masih ada satu minggu sebelum duel. Sampai saat
itu, aku sendiri yang akan melatih kalian.” (Leowald)
“Hou~.
Jadi sudah diputuskan, ya?” (Raraashik)
Tentang
pertanyaan Rarashik, Leowald mengangguk penuh semangat.
“Aa,
mari kita raih kemenangan bersama! Arnold! Muir!” (Leowald)
Melihat
dia sekali lagi tertawa tanpa rasa takut, pipi Arnold dan Muir berkedut.
“I-Ini
berubah menjadi sesuatu yang tak bisa dipercaya, ya......” (Arnold)
“U-un……
tapi dengan ini, aku akan bisa bertemu dengannya...... bukan?” (Muir)
“……
sepertinya begitu.” (Arnold)
“......
meski aku tidak menyukai sisi musuh.” (Muir)
“Pria
itu tak peduli dengan hal-hal seperti itu, kan?” (Arnold)
“Ahaha,
mungkin Oji-san benar.” (Muir)
“Selain
itu, Leowald-sama juga mengatakan sesuatu tentang membawa Hiiro ke sisi ini,
ya?” (Arnold)
“U-Untuk
beberapa alasan, Hiiro-san telah disukai oleh orang-orang yang sangat luar
biasa, kan?” (Muir)
“Sepertinya
begitu. Itu lumayan tak terduga kalau dia berpikir untuk membuatnya menjadi
pasangan Mimir-sama…… Hii!”
Ketika
Arnold tiba-tiba melihat Hannyai
belakang Muir, dia berteriak. Meskipun orangnya sendiri tersenyum, karena suatu
alasan, itu adalah senyuman yang berbau kebohongan.
“Ahaha
…… Aku sangat menantikannya. Bukankah itu benar, Oji-san?” (Muir)
“Ah..…
un. Benar.” (Arnold)
Ketika
Arnold merasakan sensasi suram yang berasal dari suara Muir, dia meringkuk.
Meskipun dia memiliki gagasan tentang kenapa sikapnya berubah, jika dia
mengejarnya, tak ada keraguan kalau percikan apinya akan terbang. Oleh karena
itu, ia menahan diri untuk tak melakukannya.
(Siial!
Hiiro, kau bajingan! Kau lebih baik meningat ini! Tapi, memang benar kalau aku
menantikan untuk bertemu denganmu lagi. Tunggu saja, Hiiro! Aku sudah
memutuskan kalau aku akan memberikan wajahmu satu pukulan yang bagus!) (Arnold)
Dia
melihat ke langit tanpa awan. Pikiran Arnold memiliki tekad yang kuat terhadap
Hiiro, orang yang dulunya teman petualangannya.
«
Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar