Chapter 162 – Hiiro Berjaya
Duel antara 『Evila』 dan 『Gabranth』 telah ditetapkan
akan berlangsung di benua beast.
Biasanya, akan sulit bagi salah satu pihak untuk
melakukan perjalanan ke benua lain, tapi 『Evila』 dengan senang hati
menyetujuinya.
Mereka dapat segera pergi ke sana
karena mereka memiliki cara untuk melakukannya. Metode ini
disediakan oleh Hiiro, yang memiliki kemampuan untuk memindahkan orang. Karena Beast King Leowald tahu tentang ini, dia tak terkejut
dengan metode transportasi mereka.
Baik lokasi dan metode duel
diputuskan oleh para beastmen.
Itulah yang terjadi, jika mereka masih kalah meskipun
semua itu, mereka tak akan memiliki hak untuk membuat lebih banyak keluhan.
Terutama karena mereka adalah beastman yang sombong.
Demon Lord Eveam mengambil hal itu menjadi pertimbangan
saat ia membiarkan para beastmen menentukan syarat duelnya.
【Beast Kingdom : Passion】.
Terletak di sebelah timurnya adalah 【Valaaru Wilds】, sebuah padang
gurun paling luas dari Beast
Kingdom. Dan di dalam
hutan belantara itu, ada sebuah tempat yang aneh.
Ada sebuah kawah di tempat aneh itu,
yang sepertinya telah diciptakan oleh beberapa objek besar yang jatuh dari
langit. Radius kawah itu setidaknya 200 meter. Dan itu adalah kawah yang ditunjuk sebagai lokasi duel.
Selanjutnya, syarat duel yang
ditetapkan oleh Gabranth mendikte bahwa kedua pihak akan memilih jumlah orang
yang sama, yang kemudian akan bertarung di dalam kawah. Akan ada
sebuah duel pertarungan satu lawan satu, tapi ada juga duel pertarungan dua lawan
dua, ataupun tiga lawan tiga.
Satu orang dari masing-masing pihak
akan ditunjuk sebagai “Raja”.
Orang itu harus dilindungi saat pertarungan
berlangsung. Tentu saja, jika orang itu jatuh
dalam pertempuran, itu berarti kekalahan untuk sisi itu.
Penonton akan menonton dari luar
kawah. Tentu saja, jika seorang penonton mengganggu duel, sisi dari
mana penonton datang akan dianggap kalah dalam pertempuran.
Untuk dinyatakan sebagai pemenang,
Raja lawan harus mengakui kekalahan atau tak mampu bertarung lagi. Sistem duel
ini pada mulanya digunakan antara 『Gabranth』 untuk menyelesaikan konflik antara beastman di mana
tak ada pihak yang mau menyerah.
Pemenang akan diberikan status dan
kehormatan, sedangkan yang kalah akan kehilangan segalanya. Metode duel
ini disebut 《Agasshi》.
Eveam memahami lokasi dan metode
untuk duel dari surat itu.
Karena dia membiarkan pihak lain menentukan kondisi
duel tak ada masalah besar; Namun, ada sedikit
masalah.
Jika itu adalah sihir Hiiro, mereka
akan dapat tiba di lokasi duel dalam sekejap. Namun, ini
hanya berlaku untuk tempat-tempat yang sudah dikunjungi Hiiro.
Hiiro telah pergi ke 【Passion】 sebelumnya, tapi dia belum pernah ke 【Valaaru Wilds】 .
Itu sebabnya akan lebih mudah bagi Hiiro untuk pergi ke
sana setidaknya sekali sebelum duel.
Jadi, ketika Hiiro diberitahu
tentang lokasinya, dia berkata, “Jadi aku akan pergi sebentar”, seolah-olah dia
akan berjalan-jalan.
Setelah mengatakan itu, dia langsung menghilang dari
ruangan itu.
Tujuan Hiiro adalah 【Passion】.
"Ugh, itu sebesar yang pernah
ada, ya." (Hiiro)
Simbol kota adalah sebuah pohon
besar, 《Tree
of Beginnings - Aragorn》. Kota
menyebar di sekitar pohon ini dengan istana di tengahnya. Selain itu, tak seperti kota yang dibangun oleh manusia,
seluruh kota dibangun dari pepohonan. Rumah-rumah
diukir di dalam pohon untuk menciptakan ruang hidup para warganya.
Di dalam negeri ini ada aliran
sungai yang jelas, dan di sana, ikan kecil bisa terlihat berenang bebas di
dalamnya. Itu adalah tempat tinggal yang cocok untuk para beastmen,
yang hidup bersama secara harmonis dengan alam.
Istana kerajaan, yang tepatnya
disebut 《King's
Tree》 , adalah tempat tinggal keluarga
kerajaan. Sejumlah besar pohon raksasa mengelilinginya, membuatnya
tampak seperti sebuah benteng.
Di kota, banyak pedagang dan
pelancong yang berkunjung, mempersembahkan doa-doa mereka pada 《Tree of Beginnings -
Aragorn》. 『Founding Beast King』 Jingwald mengatur pohon sebagai sebuah simbol dan
sejak kota itu dibangun, itu telah dipuja sebagai pohon suci.
Sejumlah besar orang berkumpul di
festival tahunan kota, 《Origin Festival》.
Khususnya, akan ada banyak yang membawa anak-anak
mereka bersamanya. Mereka percaya bahwa selama
festival, jika anak-anak memanjat 《Tree of Beginnings - Aragorn》 dan mempersembahkan doa-doa mereka, mereka akan dapat
menerima perlindungan ilahi darinya.
Keinginan mereka adalah agar
anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa yang kuat dan baik; 《Tree of Beginnings – Aragorn》 digunakan
untuk melakukan ritual yang mirip dengan doa Buddha. Tentu saja,
berkah seperti itu hanya terbatas pada anak-anak beastmen. Di masa lalu, ada suatu masa ketika seorang manusia ditemukan
mencoba memanjat pohon itu dan langsung dieksekusi.
Saat dia memandang ke atas pohon
besar itu, Hiiro mengucapkan kata-kata itu secara nostalgia. Ada
berbagai alasan kenapa dia memutuskan untuk datang ke sini.
Yang pertama adalah meminta mereka
membawanya ke lokasi duel.
Namun, bahkan tanpa panduan, jika dia menggunakan kata 『Seek』 dia akan dapat menemukannya sendiri, jadi dia berpikir
bahwa dia akan meminta mereka untuk membimbingnya di sana, karena dia kebetulan
akan lewat.
Yang kedua adalah dia ingin melihat Beast King
sekali lagi. Meskipun mereka pernah bertemu satu
kali di masa lalu, selama konferensi dia tak punya banyak waktu dan karenanya
tak dapat melakukan banyak pengamatan.
Selain itu, ia benar-benar ingin
mencoba berbicara dengan raja yang bersedia memutuskan masa depan rasnya
menggunakan metode duel semacam ini. Jika kau harus
menggambarkannya menggunakan satu kata, 'idiot' akan menjadi yang paling tepat,
tapi Hiiro tak bisa membuat dirinya membenci orang seperti itu.
Perasaan itu mungkin berasal dari
kenyataan bahwa teman perjalanan pertamanya adalah seorang beastman. Mereka
bodoh, tapi jujur. Adapun raja yang memerintah
atas orang-orang seperti itu, Hiiro merasa kalau dia adalah seorang idiot, yang
tak bisa ditolong lagi tapi mempunyai kesan yang sedikit baik untuk seorang
raja seperti itu.
Terakhir, dia ingin memenuhi janji
yang telah dia buat untuk rekan-rekannya. Meskipun sesujurnya dia telah melupakannya
hingga sekarang, dia mempertimbangkan kalau ini adalah kesempatan yang sempurna
untuk memenuhi janjinya saat itu.
Tentu saja, teman-temannya itu
adalah Arnold dan Muir.
Sudah lebih dari setengah tahun sejak dia berpisah
dengan mereka. Hiiro sedikit mengantisipasi
seberapa banyak mereka telah berkembang sejak saat itu.
Karena sedikit waktu telah berlalu
sejak tanda setengah tahun, Hiiro mempersiapkan dirinya untuk omelan yang
kemungkinan akan diterimanya.
Namun, karena dia telah mengambil kesulitan untuk
datang jauh-jauh ke sini, dia berpikir kalau setidaknya dia mampir untuk
memberi salam pada mereka berdua.
Untuk saat ini, Hiiro menggunakan
kata 『治』|『Change』 untuk berubah menjadi seorang beastman. Kemudian,
Hiiro berjalan ke rumah Rarashik.
Dia berpikir kalau rumah Rarashik
akan menjadi tua dan jompo seperti sebelumnya. Bagaimanapun
juga, tak seperti ketika dia terakhir melihatnya, meskipun itu tak bisa
dikatakan berada dalam kondisi baik, itu memiliki pintu biasa yang dipasang.
Hiiro kemudian menyimpulkan bahwa
ini mungkin karena Arnold atau Muir yang memperbaiki semuanya. Dia membuka
pintu dan dengan santai memasuki rumah. Tapi,
tak ada orang di ruangan itu.
Selain itu, ini sudah pernah terjadi
sebelumnya. Di dalam rumah, ada sebuah ruang bawah tanah. Merasa mereka semua akan berada di sana, Hiiro hendak menuju
ke ruang bawah tanah saat alisnya berkedut dan dia berhenti bergerak.
“Hm? Siapa
disana?” (???)
Sebuah suara datang dari belakangnya. Berbalik,
dia melihat sosok gadis kecil berjubah putih dengan telinga panjang. Di tangannya ada sebotol alkohol. Tak diragukan lagi, gadis ini adalah Rarashik.
“Yo.”
(Hiiro)
“……mungkinkah itu kau…….?”
(Rarashik)
Pada awalnya, dia menatapnya
seolah-olah dia adalah orang yang mencurigakan, tapi segera memberi tatapan
kosong saat dia menatap Hiiro.
“Sudah lama, Chibi-Usagi.” (Hiiro)
Setelah mendengar nama panggilan
itu, dia menjadi yakin itu benar-benar Hiiro.
“Itu kau, b-bocah nakal?!”
(Rarashik)
“Siapa lagi yang kau lihat?” (Hiiro)
“T-Tidak... hanya saja... eh? Serius?”
(Rarashik)
Masih tak mempercayai apa yang
dilihatnya, Rarashik menjadi bingung. Dia tahu kalau Hiiro akan
berada di pihak musuh untuk duel yang akan datang.
Itulah kenapa Rarashik yakin kalau
mereka hanya akan bertemu pada hari duel. Namun, Hiiro tiba-tiba muncul
di hadapannya, di rumahnya sendiri. Tak bisa
dihindari lagi kalau dia pastinya akan terkejut.
“Yang lain?” (Hiiro)
Hiiro bertanya sambil mengabaikan
kepanikkan Rarashik.
“Eh? Ah, oh,
jadi begitu. Kau datang ke sini hanya untuk
melihat mereka?” (Rarashik)
“Ya, mengingat aku sudah ada di
sini.” (Hiiro)
Untuk sesaat, mata Rarashik berkedip
karena terkejut, tapi setelah mendesah dalam-dalam, dia tampaknya mulai tenang
ketika dia tertawa kecil sambil tersenyum.
“Aku mengerti, kau datang ke sini
untuk menemui mereka.
Sangat disayangkan, tapi mereka tak ada di sini
sekarang.” (Rarashik)
“Mereka tak ada?” (Hiiro)
“Ya, Leo-sama... tidak, maksudku,
mereka sedang pergi berburu monster tertentu karena perintah dari Beast King.”
(Rarashik)
“Perintah dari Beast King?” (Hiiro)
Kenapa Arnold dan Muir dikirim oleh
Beast King untuk memusnahkan iblis, hal itu menimbulkan sebuah teka-teki di
pikiran Hiiro. Dia bisa mengertinya jika itu adalah misi dari guild, tapi
itu adalah perintah langsung yang langka dari seorang Raja.
“Ya, ini sebuah tes.” (Rarashik)
“Tes?” (Hiiro)
Rarashik kemudian menjelaskan dengan
tepat kenapa mereka menjalani sebuah tes semacam itu.
“Hou, jadi Ossan dan Chibi juga akan
muncul dalam duel?
Selain itu, untuk menang, mereka telah mengambil
permintaan langsung dari raja?” (Hiiro)
“Tepatnya.” (Rarashik)
Ini benar-benar diluar harapan
Hiiro. Dia tak berpikir kalau mereka juga akan berpartisipasi dalam
perang. Alasannya adalah dalam perang
sebelumnya, keduanya sama sekali tak punya keinginan untuk bertarung.
Bahkan jika itu dikatakan demi para
beastmen, mereka bukan jenis orang yang secara sukarela ikut pergi berperang. Khususnya,
orang seperti Arnold yang selalu meminta Muir untuk terus berhati-hati,
mustahil baginya untuk tertarik pada sesuatu seperti perang.
Bagaimanapun juga, setelah mendengar
rincian mengenai partisipasi mereka dalam perang dari Rarashik, Hiiro
diberitahu kalau niat mereka yang sebenarnya adalah untuk bertemu dengannya. Ketika dia
mendengar hal itu, dia tak bisa membantunya tapi menjadi sebuah kejutan
untuknya.
“Yah, duel yang akan datang itu
bukan hanya pertarungan sampai mati saja. Itu akan menjadi pengalaman
yang bagus untuk mereka berdua, dan mereka juga mengatakan ini, kau tahu? Kalau
mereka ingin menunjukkan padamu betapa kuatnya mereka sekarang.” (Rarashik)
Hiiro melirik Rarashik saat dia
mengatakan ini sambil menyeringai dan mendesah.
“Aku mengerti. Ya, itu
hidup mereka. Mereka bisa melakukan apapun yang
mereka inginkan, dan aku tak punya hak untuk memberitahu mereka apa yang harus
dilakukan dengan itu.” (Hiiro)
“Hohou, begitukah.” (Rarashik)
“Jika itu yang terjadi mungkin akan
lebih baik kalau kami tak berakhir bertemu di sini.” (Hiiro)
“...apa maksudmu?” (Rarashik)
“Sekarang aku adalah musuhmu, kan? Setidaknya,
jika mereka akan bertarung sambil membawa nasib negara di pundak mereka, akan
lebih baik jika aku tak menemui mereka sekarang, kan?” (Hiiro)
Ada peluang bagus jika tekad
yang mereka bangun akhirnya akan goyah. Dan jika
dia harus melawan mereka, dia ingin melihat kekuatan mereka ketika mereka
bertarung dengan serius.
“Fuu~ n, yah, kau ada benarnya. Namun, apa
kau tak berpikir ini akan terjadi?” (Rarashik)
“Hm?”
(Hiiro)
Dalam sekejap, Rarashik langsung
muncul di belakang Hiiro.
Dia membungkus salah satu lengan tipisnya di lehernya
sambil menyodorkan sebuah pisau seperti sebuah pisau bedah ke tenggorokan Hiiro
dengan tangannya yang lain. Gerakannya benar-benar
layak dikatakan akan dieksekusi dengan kecepatan seperti dewa.
“Jika aku menahanmu di sini, mungkin
akan sedikit membantu Gabranth untuk satu langkah lebih dekat menuju
kemenangannya..... mungkin?” (Rarashik)
“………..”
(Hiiro)
“Dan aku juga berpikir orang-orang
itu ingin bertemu denganmu, kozou.” (Rarashik)
“………..”
(Hiiro)
“Astaga? Kau mungkin
berpikir kau sudah menjadi lebih kuat sejak terakhir kali kita bertemu, tetapi
terlepas dari itu, kau masih tak bisa menangani kecepatanku, atau sesuatu
seperti itu, bukan? Nahaha!” (Rarashik)
Dia tersenyum gembira, tapi—
“Itu benar, aku menjadi sedikit
lebih kuat sejak saat itu.” (Hiiro)
Mata Rarashik melebar karena
terkejut. Itu karena suara Hiiro datang dari arah belakangnya. Ketika dia berbalik dengan tercengang untuk memeriksa, Hiiro
bersandar dengan santainya di dinding dengan tangan terlipat di dadanya.
“B-Bagaimana mungkin?” (Rarashik)
Rarashik melihat bolak-balik antara
Hiiro yang belum bergerak sampai sekarang dan Hiiro yang saat ini ada di
belakangnya.
Bon!
“Bugh!?”
(Rarashik)
Ketika Hiiro yang ditahannya
tiba-tiba menghilang menjadi kepulan asap, Rarashik jatuh ke tanah.
“O-ow... a-apa yang baru saja
terjadi?” (Rarashik)
“Itu hanya tiruan.” (Hiiro)
“Se-Sebuah tiruan... kau bilang....”
(Rarashik)
Sebenarnya, ketika Hiiro memasuki
rumah, dia menyadari ada seseorang yang datang dari belakangnya, dan segera
menggunakan kata-kata 『影
分身』|『Shadow
Clone』 sembari menyembunyikan kehadirannya
dengan kata 『透明』
|『Transparent』
Kebetulan, dia sudah menyiapkan
kedua kata itu sebelumnya, sehingga dia bisa mengaktifkannya secara instan. Rarashik,
yang memasuki rumah tanpa mengetahui hal itu, telah menyadari kalau selama ini
berbicara dengan sebuah tiruan.
“Dengan ini, aku sudah membalas budi
untuk yang sebelumnya.” (Hiiro)
Sebelumnya, dia telah mengambil
punggungnya seperti yang dia lakukan sekarang dalam sekejap mata, menyebabkan
dia merasakan suasana dingin di punggungnya. Itulah
kenapa dia memutuskan pada saat mereka bertemu lagi, dia akan membalasnya.
Bagaimanapun juga, setelah benar-benar
berhasil mengecohnya, Hiiro tanpa sadar tersenyum.
“.....Haha, sepertinya ini akan
menjadi duel yang akan lebih menyusahkan untuk 『Gabranth』 daripada yang aku kira.” (Rarashik)
Setelah melihat sekilas kekuatan
sebenarnya Hiiro, tampaknya dia terkejut dengan tingkat pertumbuhannya.
“Fuu, baiklah. Tidak, itu
benar-benar sangat memalukan kalau kau berhasil satu langkah didepanku seperti
tadi, tapi aku akan membalas budi nantinya. Apa
kau datang untuk bertemu orang-orang itu?” (Rarashik)
« Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar