Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Jumat, 13 Juli 2018

Konjiki no Wordmaster Chapter 162 - Bahasa Indonesia


Chapter 162 – Hiiro Berjaya

Duel antara Evila dan Gabranth telah ditetapkan akan berlangsung di benua beast. Biasanya, akan sulit bagi salah satu pihak untuk melakukan perjalanan ke benua lain, tapi Evila dengan senang hati menyetujuinya.
Mereka dapat segera pergi ke sana karena mereka memiliki cara untuk melakukannya. Metode ini disediakan oleh Hiiro, yang memiliki kemampuan untuk memindahkan orang. Karena Beast King Leowald tahu tentang ini, dia tak terkejut dengan metode transportasi mereka.
Baik lokasi dan metode duel diputuskan oleh para beastmen. Itulah yang terjadi, jika mereka masih kalah meskipun semua itu, mereka tak akan memiliki hak untuk membuat lebih banyak keluhan. Terutama karena mereka adalah beastman yang sombong. Demon Lord Eveam mengambil hal itu menjadi pertimbangan saat ia membiarkan para beastmen menentukan syarat duelnya.

Beast Kingdom : Passion. Terletak di sebelah timurnya adalah Valaaru Wilds,  sebuah padang gurun paling luas dari Beast Kingdom. Dan di dalam hutan belantara itu, ada sebuah tempat yang aneh.
Ada sebuah kawah di tempat aneh itu, yang sepertinya telah diciptakan oleh beberapa objek besar yang jatuh dari langit. Radius kawah itu setidaknya 200 meter. Dan itu adalah kawah yang ditunjuk sebagai lokasi duel.
Selanjutnya, syarat duel yang ditetapkan oleh Gabranth mendikte bahwa kedua pihak akan memilih jumlah orang yang sama, yang kemudian akan bertarung di dalam kawah. Akan ada sebuah duel pertarungan satu lawan satu, tapi ada juga duel pertarungan dua lawan dua, ataupun tiga lawan tiga.
Satu orang dari masing-masing pihak akan ditunjuk sebagai “Raja”. Orang itu harus dilindungi saat pertarungan berlangsung. Tentu saja, jika orang itu jatuh dalam pertempuran, itu berarti kekalahan untuk sisi itu.
Penonton akan menonton dari luar kawah. Tentu saja, jika seorang penonton mengganggu duel, sisi dari mana penonton datang akan dianggap kalah dalam pertempuran.
Untuk dinyatakan sebagai pemenang, Raja lawan harus mengakui kekalahan atau tak mampu bertarung lagi. Sistem duel ini pada mulanya digunakan antara Gabranth untuk menyelesaikan konflik antara beastman di mana tak ada pihak yang mau menyerah.
Pemenang akan diberikan status dan kehormatan, sedangkan yang kalah akan kehilangan segalanya. Metode duel ini disebut Agasshi.
Eveam memahami lokasi dan metode untuk duel dari surat itu. Karena dia membiarkan pihak lain menentukan kondisi duel tak ada masalah besar; Namun, ada sedikit masalah.
Jika itu adalah sihir Hiiro, mereka akan dapat tiba di lokasi duel dalam sekejap. Namun, ini hanya berlaku untuk tempat-tempat yang sudah dikunjungi Hiiro.
Hiiro telah pergi ke Passion sebelumnya, tapi dia belum pernah ke Valaaru Wilds . Itu sebabnya akan lebih mudah bagi Hiiro untuk pergi ke sana setidaknya sekali sebelum duel.
Jadi, ketika Hiiro diberitahu tentang lokasinya, dia berkata, “Jadi aku akan pergi sebentar”, seolah-olah dia akan berjalan-jalan. Setelah mengatakan itu, dia langsung menghilang dari ruangan itu.
Tujuan Hiiro adalah Passion.
"Ugh, itu sebesar yang pernah ada, ya." (Hiiro)
Simbol kota adalah sebuah pohon besar, Tree of Beginnings - Aragorn. Kota menyebar di sekitar pohon ini dengan istana di tengahnya. Selain itu, tak seperti kota yang dibangun oleh manusia, seluruh kota dibangun dari pepohonan. Rumah-rumah diukir di dalam pohon untuk menciptakan ruang hidup para warganya.
Di dalam negeri ini ada aliran sungai yang jelas, dan di sana, ikan kecil bisa terlihat berenang bebas di dalamnya. Itu adalah tempat tinggal yang cocok untuk para beastmen, yang hidup bersama secara harmonis dengan alam.
Istana kerajaan, yang tepatnya disebut King's Tree , adalah tempat tinggal keluarga kerajaan. Sejumlah besar pohon raksasa mengelilinginya, membuatnya tampak seperti sebuah benteng.
Di kota, banyak pedagang dan pelancong yang berkunjung, mempersembahkan doa-doa mereka pada Tree of Beginnings - Aragorn. Founding Beast King Jingwald mengatur pohon sebagai sebuah simbol dan sejak kota itu dibangun, itu telah dipuja sebagai pohon suci.  
Sejumlah besar orang berkumpul di festival tahunan kota, Origin Festival. Khususnya, akan ada banyak yang membawa anak-anak mereka bersamanya. Mereka percaya bahwa selama festival, jika anak-anak memanjat Tree of Beginnings - Aragorn dan mempersembahkan doa-doa mereka, mereka akan dapat menerima perlindungan ilahi darinya.
Keinginan mereka adalah agar anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa yang kuat dan baik; Tree of Beginnings – Aragorn digunakan untuk melakukan ritual yang mirip dengan doa Buddha. Tentu saja, berkah seperti itu hanya terbatas pada anak-anak beastmen. Di masa lalu, ada suatu masa ketika seorang manusia ditemukan mencoba memanjat pohon itu dan langsung dieksekusi.
Saat dia memandang ke atas pohon besar itu, Hiiro mengucapkan kata-kata itu secara nostalgia. Ada berbagai alasan kenapa dia memutuskan untuk datang ke sini.
Yang pertama adalah meminta mereka membawanya ke lokasi duel. Namun, bahkan tanpa panduan, jika dia menggunakan kata Seek dia akan dapat menemukannya sendiri, jadi dia berpikir bahwa dia akan meminta mereka untuk membimbingnya di sana, karena dia kebetulan akan lewat.
Yang kedua adalah dia ingin melihat Beast King sekali lagi. Meskipun mereka pernah bertemu satu kali di masa lalu, selama konferensi dia tak punya banyak waktu dan karenanya tak dapat melakukan banyak pengamatan.
Selain itu, ia benar-benar ingin mencoba berbicara dengan raja yang bersedia memutuskan masa depan rasnya menggunakan metode duel semacam ini. Jika kau harus menggambarkannya menggunakan satu kata, 'idiot' akan menjadi yang paling tepat, tapi Hiiro tak bisa membuat dirinya membenci orang seperti itu.
Perasaan itu mungkin berasal dari kenyataan bahwa teman perjalanan pertamanya adalah seorang beastman. Mereka bodoh, tapi jujur. Adapun raja yang memerintah atas orang-orang seperti itu, Hiiro merasa kalau dia adalah seorang idiot, yang tak bisa ditolong lagi tapi mempunyai kesan yang sedikit baik untuk seorang raja seperti itu.
Terakhir, dia ingin memenuhi janji yang telah dia buat untuk rekan-rekannya. Meskipun sesujurnya dia telah ​​melupakannya hingga sekarang, dia mempertimbangkan kalau ini adalah kesempatan yang sempurna untuk memenuhi janjinya saat itu.
Tentu saja, teman-temannya itu adalah Arnold dan Muir. Sudah lebih dari setengah tahun sejak dia berpisah dengan mereka. Hiiro sedikit mengantisipasi seberapa banyak mereka telah berkembang sejak saat itu.
Karena sedikit waktu telah berlalu sejak tanda setengah tahun, Hiiro mempersiapkan dirinya untuk omelan yang kemungkinan akan diterimanya. Namun, karena dia telah mengambil kesulitan untuk datang jauh-jauh ke sini, dia berpikir kalau setidaknya dia mampir untuk memberi salam pada mereka berdua.
Untuk saat ini, Hiiro menggunakan kata |Change untuk berubah menjadi seorang beastman. Kemudian, Hiiro berjalan ke rumah Rarashik.
Dia berpikir kalau rumah Rarashik akan menjadi tua dan jompo seperti sebelumnya. Bagaimanapun juga, tak seperti ketika dia terakhir melihatnya, meskipun itu tak bisa dikatakan berada dalam kondisi baik, itu memiliki pintu biasa yang dipasang.
Hiiro kemudian menyimpulkan bahwa ini mungkin karena Arnold atau Muir yang memperbaiki semuanya. Dia membuka pintu dan dengan santai memasuki rumah. Tapi, tak ada orang di ruangan itu.
Selain itu, ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Di dalam rumah, ada sebuah ruang bawah tanah. Merasa mereka semua akan berada di sana, Hiiro hendak menuju ke ruang bawah tanah saat alisnya berkedut dan dia berhenti bergerak.
“Hm? Siapa disana?” (???)
Sebuah suara datang dari belakangnya. Berbalik, dia melihat sosok gadis kecil berjubah putih dengan telinga panjang. Di tangannya ada sebotol alkohol. Tak diragukan lagi, gadis ini adalah Rarashik.
“Yo.” (Hiiro)
“……mungkinkah itu kau…….?” (Rarashik)
Pada awalnya, dia menatapnya seolah-olah dia adalah orang yang mencurigakan, tapi segera memberi tatapan kosong saat dia menatap Hiiro.
“Sudah lama, Chibi-Usagi.” (Hiiro)
Setelah mendengar nama panggilan itu, dia menjadi yakin itu benar-benar Hiiro.
“Itu kau, b-bocah nakal?!” (Rarashik)
“Siapa lagi yang kau lihat?” (Hiiro)
“T-Tidak... hanya saja... eh? Serius?” (Rarashik)
Masih tak mempercayai apa yang dilihatnya, Rarashik menjadi bingung. Dia tahu kalau Hiiro akan berada di pihak musuh untuk duel yang akan datang.
Itulah kenapa Rarashik yakin kalau mereka hanya akan bertemu pada hari duel. Namun, Hiiro tiba-tiba muncul di hadapannya, di rumahnya sendiri. Tak bisa dihindari lagi kalau dia pastinya akan terkejut.
“Yang lain?” (Hiiro)
Hiiro bertanya sambil mengabaikan kepanikkan Rarashik.
“Eh? Ah, oh, jadi begitu. Kau datang ke sini hanya untuk melihat mereka?” (Rarashik)
“Ya, mengingat aku sudah ada di sini.” (Hiiro)
Untuk sesaat, mata Rarashik berkedip karena terkejut, tapi setelah mendesah dalam-dalam, dia tampaknya mulai tenang ketika dia tertawa kecil sambil tersenyum.
“Aku mengerti, kau datang ke sini untuk menemui mereka. Sangat disayangkan, tapi mereka tak ada di sini sekarang.” (Rarashik)
“Mereka tak ada?” (Hiiro)
“Ya, Leo-sama... tidak, maksudku, mereka sedang pergi berburu monster tertentu karena perintah dari Beast King.” (Rarashik)
“Perintah dari Beast King?” (Hiiro)
Kenapa Arnold dan Muir dikirim oleh Beast King untuk memusnahkan iblis, hal itu menimbulkan sebuah teka-teki di pikiran Hiiro. Dia bisa mengertinya jika itu adalah misi dari guild, tapi itu adalah perintah langsung yang langka dari seorang Raja.
“Ya, ini sebuah tes.” (Rarashik)
“Tes?” (Hiiro)
Rarashik kemudian menjelaskan dengan tepat kenapa mereka menjalani sebuah tes semacam itu.
“Hou, jadi Ossan dan Chibi juga akan muncul dalam duel? Selain itu, untuk menang, mereka telah mengambil permintaan langsung dari raja?” (Hiiro)
“Tepatnya.” (Rarashik)
Ini benar-benar diluar harapan Hiiro. Dia tak berpikir kalau mereka juga akan berpartisipasi dalam perang. Alasannya adalah dalam perang sebelumnya, keduanya sama sekali tak punya keinginan untuk bertarung.
Bahkan jika itu dikatakan demi para beastmen, mereka bukan jenis orang yang secara sukarela ikut pergi berperang. Khususnya, orang seperti Arnold yang selalu meminta Muir untuk terus berhati-hati, mustahil baginya untuk tertarik pada sesuatu seperti perang.
Bagaimanapun juga, setelah mendengar rincian mengenai partisipasi mereka dalam perang dari Rarashik, Hiiro diberitahu kalau niat mereka yang sebenarnya adalah untuk bertemu dengannya. Ketika dia mendengar hal itu, dia tak bisa membantunya tapi menjadi sebuah kejutan untuknya.
“Yah, duel yang akan datang itu bukan hanya pertarungan sampai mati saja. Itu akan menjadi pengalaman yang bagus untuk mereka berdua, dan mereka juga mengatakan ini,  kau tahu? Kalau mereka ingin menunjukkan padamu betapa kuatnya mereka sekarang.” (Rarashik)
Hiiro melirik Rarashik saat dia mengatakan ini sambil menyeringai dan mendesah.
“Aku mengerti. Ya, itu hidup mereka. Mereka bisa melakukan apapun yang mereka inginkan, dan aku tak punya hak untuk memberitahu mereka apa yang harus dilakukan dengan itu.” (Hiiro)
“Hohou, begitukah.” (Rarashik)
“Jika itu yang terjadi mungkin akan lebih baik kalau kami tak berakhir bertemu di sini.” (Hiiro)
“...apa maksudmu?” (Rarashik)
“Sekarang aku adalah musuhmu, kan? Setidaknya, jika mereka akan bertarung sambil membawa nasib negara di pundak mereka, akan lebih baik jika aku tak menemui mereka sekarang, kan?” (Hiiro)
Ada peluang bagus jika tekad yang  mereka bangun akhirnya akan goyah. Dan jika dia harus melawan mereka, dia ingin melihat kekuatan mereka ketika mereka bertarung dengan serius.
“Fuu~ n, yah, kau ada benarnya. Namun, apa kau tak berpikir ini akan terjadi?” (Rarashik)
“Hm?” (Hiiro)
Dalam sekejap, Rarashik langsung muncul di belakang Hiiro. Dia membungkus salah satu lengan tipisnya di lehernya sambil menyodorkan sebuah pisau seperti sebuah pisau bedah ke tenggorokan Hiiro dengan tangannya yang lain. Gerakannya benar-benar layak dikatakan akan dieksekusi dengan kecepatan seperti dewa.
“Jika aku menahanmu di sini, mungkin akan sedikit membantu Gabranth untuk satu langkah lebih dekat menuju kemenangannya..... mungkin?” (Rarashik)
“………..” (Hiiro)
“Dan aku juga berpikir orang-orang itu ingin bertemu denganmu, kozou.” (Rarashik)
“………..” (Hiiro)
“Astaga? Kau mungkin berpikir kau sudah menjadi lebih kuat sejak terakhir kali kita bertemu, tetapi terlepas dari itu, kau masih tak bisa menangani kecepatanku, atau sesuatu seperti itu, bukan? Nahaha!” (Rarashik)
Dia tersenyum gembira, tapi—
“Itu benar, aku menjadi sedikit lebih kuat sejak saat itu.” (Hiiro)
Mata Rarashik melebar karena terkejut. Itu karena suara Hiiro datang dari arah belakangnya. Ketika dia berbalik dengan tercengang untuk memeriksa, Hiiro bersandar dengan santainya di dinding dengan tangan terlipat di dadanya.
“B-Bagaimana mungkin?” (Rarashik)
Rarashik melihat bolak-balik antara Hiiro yang belum bergerak sampai sekarang dan Hiiro yang saat ini ada di belakangnya.
Bon!
“Bugh!?” (Rarashik)
Ketika Hiiro yang ditahannya tiba-tiba menghilang menjadi kepulan asap, Rarashik jatuh ke tanah.
“O-ow... a-apa yang baru saja terjadi?” (Rarashik)
“Itu hanya tiruan.” (Hiiro)
“Se-Sebuah tiruan... kau bilang....” (Rarashik)
Sebenarnya, ketika Hiiro memasuki rumah, dia menyadari ada seseorang yang datang dari belakangnya, dan segera menggunakan kata-kata 『影 分身』|Shadow Clone sembari menyembunyikan kehadirannya dengan kata 『透明』 |Transparent
Kebetulan, dia sudah menyiapkan kedua kata itu sebelumnya, sehingga dia bisa mengaktifkannya secara instan. Rarashik, yang memasuki rumah tanpa mengetahui hal itu, telah menyadari kalau selama ini berbicara dengan sebuah tiruan.
“Dengan ini, aku sudah membalas budi untuk yang sebelumnya.” (Hiiro)
Sebelumnya, dia telah mengambil punggungnya seperti yang dia lakukan sekarang dalam sekejap mata, menyebabkan dia merasakan suasana dingin di punggungnya. Itulah kenapa dia memutuskan pada saat mereka bertemu lagi, dia akan membalasnya.
Bagaimanapun juga, setelah benar-benar berhasil mengecohnya, Hiiro tanpa sadar tersenyum.
“.....Haha, sepertinya ini akan menjadi duel yang akan lebih menyusahkan untuk Gabranth daripada yang aku kira.” (Rarashik)
Setelah melihat sekilas kekuatan sebenarnya Hiiro, tampaknya dia terkejut dengan tingkat pertumbuhannya.
“Fuu, baiklah. Tidak, itu benar-benar sangat memalukan kalau kau berhasil satu langkah didepanku seperti tadi, tapi aku akan membalas budi nantinya. Apa kau datang untuk bertemu orang-orang itu?” (Rarashik)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar