Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Sabtu, 14 Juli 2018

Konjiki no Wordmaster Chapter 165 - Bahasa Indonesia


Chapter 165 - Hiiro pergi dari Passion.

“Tapi untuknya benar-benar termotivasi oleh makanan itu mengejutkan, walaupun aku sudah mendengar hal itu dari Arnold, tapi.......” (Leoward)
Leoward diberitahu oleh Arnold bahwa Hiiro termotivasi oleh makanan dan buku, tapi baginya untuk benar-benar mengambil umpan yang Arnold tetapkan untuknya, itu sedikit mengecewakan.
“Itulah tempat daya tarik Hiiro berada………. Itulah yang dikatakan para idiot itu.” (Rarashik)
Rarashik berbicara sambil mengangkat bahunya.
“Tapi tetap saja, apakah itu benar-benar tak masalah? Untuk meninggalkan Mimir-sama di tangannya......” (Barid)
Kecemasan Barid memang masuk akal. Hiiro adalah, terus terang, keberadaan yang sama sekali tak diketahui. Itu wajar untuk berpikir bagaimana jika sesuatu yang buruk akan terjadi.
“Aku melakukannya demi Mimir. Bukankah dia juga senang dengan itu, ya?” (Leoward)

“T-Tapi.” (Barid)
Rarashik berbicara sambil tersenyum.
“Tenanglah Barid. Sama seperti yang aku katakan sebelumnya, dia bukan orang yang akan rela menempatkan dirinya dalam situasi yang merepotkan. Dan dia tak akan melakukan sesuatu yang akan membuatnya kehilangan semua makanannya. Nah ini semua yang aku dengar dari Arnold dan Muir.” (Rarashik)
“Saya tak percaya!” (Barid)
“Jadi pergi sana ke depan dan amati sendiri.” (Rarashik)
“Itulah yang akan saya lakukan.” (Barid)
Mengatakan itu, Barid meninggalkan Throne Room.
* Sigh* Dia pria yang keras kepala seperti biasanya.” (Rarashik)
“Gahaha! Melihat kebenaran melalui matanya sendiri. Bukankah itu hal bagus, Rara?” (Leoward)
“Yah, aku tidak bisa membantahnya.” (Rarashik)
Melihat Leoward tertawa senang, Rarashik tampak memikirkan sesuatu dan kemudian bertanya.
“Leo-sama, apa alasanmu menghentikan bocah itu hanya demi Mimir?” (Rarashik)
“Nh? Itu yang aku katakan, kan?” (Leoward)
“.........Saya tak berpikir hanya itu saja, kan?” (Rarashik)
“Apa yang kau coba katakan?” (Leoward)
“Ada banyak kemungkinan, mungkn saja anda berpikir tentang menarik bocah itu ke pihak kita atau sesuatu semacamnya?” (Rarashik)
“…………”(Leoward)
“Atau membuatnya sulit bertarung setelah membiarkannya merasakan semua perasaan dari sifat baik negeri ini. Yah, saya pikir itu hanyalah salah satu bagian dari sebuah strategi.” (Rarashik)
Setelah itu, pipi Leoward mengendur.
“Tidak, awalnya aku memang memiliki niat seperti itu.” (Leoward)
“……Jadi aku salah?” (Rarashik)
“Setelah berbicara dengan bocah itu, sepertinya mustahil untuk melakukannya.” (Leoward)
“…………”(Rarashik)
“Dia sangat jujur, tentang baik atau buruk. Arnold juga mengatakan itu sebelumnya. ” (Leowald)
“Ya.” (Rarashik)
“Aku sekarang mengerti. Dia akan bergerak sesuai keinginannya. Tak peduli rintangan apa yang menghalangi jalannya.” (Leowald)
“…………”(Rarashik)
“Saat ini untuk beberapa alasan yang tak diketahui, bocah itu membantu Evila. Kemungkinan besar mustahil untuk mengubahnya. Dia sendiri tak akan mencoba untuk membatalkan sesuatu yang telah diputuskannya.” (Leoward)
“Aku mengerti.” (Rarashik)
“Bahkan jika itu karena dia terikat pada sebuah makanan atau buku, dia tak akan mengubah jalan pikirannya. Dia adalah orang yang tak akan mengubah sesuatu yang sangat penting hanya untuk beberapa alasan lain.” (Leoward)
“Hoho, jadi Leo-sama mengerti dirinya sejauh ini......” (Rarashik)
Untuk mampu membuat raja kerajaan mengatakan begitu banyak tentang seseorang, umumnya mustahil bagi siapa pun.
“Dan apa kau tahu, Rara? Alasan itu demi Mimir adalah alasan terbesar diantara semuanya.” (Leoward)
“…………Orangtua idiot yang bodoh ini.” (Rarashik)
“Gahaha! Itu pujian terbaik untukku! Gahahahahaha!” (Leoward)
“Mengetahui itu adalah anda, saya pikir anda mungkin berpikir untuk membawanya sebagai suami untuk Mimir-sama.” (Rarashik)
“Apa yang kau katakan, Rara?” (Leoward)
Rarashik memperkirakan pemikirannya terlalu jauh setelah melihat Leoward menatapnya dengan keheranan.
“Bukankah itu wajar! Mimir sangat menyukainya! Dan dia juga adalah penyelamatnya! Tidak tunggu...... Kukuria juga bilang kalau dia juga ingin bertemu dengannya......” (Leoward)
Mendengar kata-katanya, pikiran Rarashik benar-benar kosong “Apa?”
“Jika Kukuria juga menyukainya, maka dia akan menjadi suami dari kedua puteriku! Ya, ayo lakukan itu! Gahahahaha!” (Leowald)
Sepertinya pemikirannya tidak terlalu jauh tetapi sangatkah sedikit. Rarashik memikirkannya sambil menatapnya dengan tatapan sinis.
(Mulai sekarang, ini akan merepotkan untuk bocah itu...... benar-benar merepotkan.) (Rarashik)
Berpikir tentang masa depan Hiiro, dia berdoa untuknya di dalam hatinya.
.
.
.
Mimir membawa Hiiro ke tempat yang sudah dikenalnya. Itu adalah taman tempat Mimir dan Hiiro pertama kali bertemu.
Penampilannya sama seperti setengah tahun lalu, walaupun begitu langit biru masih bisa dilihat dari sini, jadi ini bukanlah tempat yang buruk.
Mimir berpindah menuju pusat taman dengan ekspresi senang dan tiba-tiba mulai berputar. Dia mencengkeram Hiiro dan membawanya ke hadapannya dan kemudian secara perlahan menundukkan kepalanya.
Hiiro  sedikit menentangnya, kenapa dia melakukan hal seperti itu, tapi kata-kata berikutnya membersihkan keraguannya.
“Aku akan mengatakannya sekali lagi. Aku sangat ingin berterima kasih padamu karena sudah mengembalikan suaraku saat itu.” (Mimir)
Air mata mengalir dari wajahnya selagi dia mengatakannya.
“Ah, aku minta maaf. Aku sangat senang mengucapkan kata terima kasih padamu……” (Mimir)
Dia menyeka air matanya dan menunjukkan senyuman yang dipakasakan. Hiiro menggaruk kepalanya karena malu dan perlahan berdiri di hadapannya.
SFX : Ton……
Dia dengan lembut dengan jari telunjuknya menyentuh dahinya. Mimir yang memerah, menyentuh dahinya sebentar.
“Hi-Hiiro-sama……?”(Mimir)
“Aku sudah bilang sebelumnya, kan? Kalau kau berhutang budi padaku dan kau harus membayarnya kembali suatu hari nanti. Jadi jangan lupa sampai saat itu tiba.” (Hiiro)
Seolah kata-kata ini memenangkan hatinya, dia menunjukkan senyum terbaiknya.
“Ya! Suatu hari aku akan, pasti!” (Mimir)
.
.
.
Barid tak mempercayai kejadian yang terjadi di hadapannya. Itu karena Mimir menunjukkan ekspresi yang belum pernah ditunjukkan kepada siapa pun sebelumnya.
Mimir tersenyum setelah Hiiro menyentil dahinya dan mengatakan sesuatu. Senyumnya itu bukanlah senyuman yang dibuat-buat, tapi itu adalah salah satu senyuman yang punya kekuatan untuk mempesona siapa pun.
Sebenarnya, Barid juga terpesona pada senyumnya.
Dia berpikir, meskipun dia adalah penyelamat untuk Mimir, tapi Hiiro bukanlah orang yang layak dipercaya karena dia berada di pihak musuh.
Berkat Hiiro, perang yang bisa mereka menangkan pada akhirnya berakhir dengan kekalahan mereka. Dia tak bisa menaruh kepercayaannya pada Hiiro seperti Rarashik atau Leoward.
Dia datang ke sini sembari berpikir kalau dia harus melindungi Mimir jika sesuatu terjadi bahkan jika dia harus mempertaruhkan nyawanya, tapi dia terkejut melihat ekspresi gembira Mimir.
Saat ini, mereka berdua menikmati daging Aqua Hound Meat. Melihat sosok bocah itu memakannya dengan ekspresi senang, Mimir terus tersenyum.
Tidak peduli bagaimana orang melihatnya, itu adalah pemandangan yang begitu tenang.
(Hanya saja, apa dia......?) (Barid)
Barid semakin tak bisa memahami tentang bocah lelaki bernama Hiiro itu. Tepat ketika dia berpikir untuk alasan apa dia datang ke pusat wilayah musuh, ternyata dia hanya ingin berbicara dengan Raja.
Dan selain itu, dia dengan santainya makan di istana musuh.
Dia adalah orang yang melampaui akal sehat. Apa pun yang dia lakukan adalah sesuatu yang tak akan dilakukan oleh orang yang berakal sehat. Untuk pertama kalinya Barid memikirkan untuk mengintip ke dalam pikiran orang lain.
‘Harusnya ada batasan untuk menjadi tak biasa’. Kepala Barid akan rusak, karena terlalu mustahil memahami keberadaan Hiiro.
Tapi anehnya, dia merasa tenang hanya dengan melihatnya. Pikirannya bilang untuk tak menjatuhkan penjagaannya, tapi hatinya mengatakan yang sebaliknya.
Itu mungkin karena dia melihat senyuman Mimir. Dan sebelum dia tahu itu, para prajurit yang mengawalnya sebagai pengawalnya juga ikut tersenyum sambil memakan makanannya.
Dia mendengarkan dengan seksama, sepertinya mereka berbicara tentang Arnold (kebanyakan menjelek-jelekkannya dan menceritakan pengalaman pribadi mereka dengannya).
“............Apa yang sebenarnya ada dipikiranmu?” (Barid)
Ketika Barid bergumam seperti itu,
“……Sangat menyenangkan.” (Putis)
Dari belakang Barid, suara imut datang dari orang kecil yang mengenakan sebuah kostum kartun beruang.
Dia adalah salah satu dari Three Warriors, Putis.
“Apa itu...... menyenangkan?” (Barid)
Putis membalas dengan menganggukkan kepalanya menyetujuinya.
Sementara mereka berdua saling memandang, Hiiro menghabiskan makanannya dan meninggalkan tempat itu dengan Mimir. Kemungkinan besar, mereka akan kembali ke  Throne Room
“Aku akan mengikuti mereka. Aku meninggalkan pengawasan dari luar padamu.” (Barid)
Setelah meliriknya dan melihatnya mengangguk, Barid juga meninggalkan tempat itu.
.
.
.
Melihat Hiiro yang telah kembali ke Throne Room, Leoward menunjukkan senyuman masam.
“Sudah kembali?” (Leoward)
“Ya, semua pekerjaanku selesai.” (Hiiro)
Melihat ekspresi suram Mimir, siapa pun akan mencoba untuk mengulurkan tangannya, tapi itu juga adalah sebuah kebenaran kalau mereka tak bisa menahan Hiiro di sini selamanya.
Dia juga tahu itu. Tapi dia membawa perasaan yang tak bisa dimengerti. Dia tak tahu kapan lagi mereka akan bertemu setelah hari ini.
Ketika dia berpikir itu, itu wajar baginya untuk membuat wajah yang suram. Bahkan Hiiro yang tebal memahami kenyataan kalau Mimir merasa kesepian.
Itu karena dia telah melihat jenis wajah seperti ini berkali-kali dalam perjalanannya. Tapi dia tak bisa tetap di sini. Ada sesuatu yang harus dia lakukan, tidak, dia ingin melakukannya.
“Chibi-Usagi, beri tahu mereka kalau aku menantikan bertemu mereka berdua.” (Hiiro)
“Tidak masalah, tapi jangan lupa? Kalau aku juga akan memasuki duel?” (Rarashik)
“Ya, aku tahu itu.” (Hiiro)
Ini karena Aquinas benar-benar takut tentang keikutsertaan Rarashik dalam duel, sejauh yang dia minta pada Hiiro untuk membantunya. Hal itu menjelaskan kalau dia sangatlah kuat.
“Ah, dan aku sudah dengar kejadian di mana lelaki tua itu mengungkapkan banyak hal tentangku dari Mimir. Sepertinya dia membutuhkan sebuah hukuman, jadi jangan beri tahu dia tentang masalah ini atau dia akan kabur, oke?” (Hiiro)
“Y-Ya tenang saja.” (Rarashik)
Pipi Rarashik penuh sesak ketika melihat senyum jahat Hiiro dan berdoa agar Arnold berpikir hidupnya akan segera berakhir.
Hiiro mendesah saat melihat Mimir yang tertekan.
SFX : Ton……
Dahinya sekali lagi disentil.
“Eh……?” (Mimir)
“Lain kali, biarkan aku mendengar lagumu.” (Hiiro)
“……Hiiro-sama?” (Mimir)
“Kau bilang itu adalah kelebihanmu, kan?  Atau apa kau tak percaya diri?” (Hiiro)
“T-Tidak! Aku akan terus berlatih! Banyak untuk Hiiro-sama!” (Mimir)
“…… apakah baik untuk punya harapan yang tinggi?” (Hiiro)
“Y-Ya.” (Mimir)
Melihat balasannya dengan ekspresi senang, Hiiro mengubah pandangannya ke Leoward.
“Beast King.” (Hiiro)
“Ya.” (Leoward)
Setelah mereka saling menatap tajam untuk sementara waktu,
“ “Lain kali kita bertemu medan perang!” ” (Hiiro & Leowald)
Keduanya mengucapkan kata-kata yang sama secara bersamaan seolah-olah mereka berdua saling memahami satu sama lain.
SFX : Flash!
Dan Hiiro, menggunakan kata 全快|Transfer dan langsung menghilang dari tempat itu.
“Dia sudah pergi.” (Leoward)
Leoward mengatakan sambil menghadap Barid yang berdiri di sampingnya.
“Ya!” (Barid)
“Dan? Bagaimana dia?” (Leoward)
“............tak peduli apa dia, untuk saat ini dia adalah musuh kita.” (Barid)
“Pfft…… untuk saat ini…… eh?” (Leoward)
Leoward tertawa ketika mendengar Barid berbicara kata-kata lembut yang jarang sekali dia ucapkan.
'Dia bahkan bisa mengubah Barid' ketika dia berpikir akan keinginannya untuk mendapatkan Hiiro agar berada di pihak mereka dan juga ingin menjadikannnya sebagai menantunya semakin meningkat pesat.
(Aku hanya mengatakannya sebagai  sebuah lelucon kalau aku ingin menjadikannya menantuku, tapi sepertinya, sekarang aku perlu memikirkannya dengan serius.) (Leoward)
Pipinya sedikit kendur, ketika dia merasakan kegembiraan di dalam hatinya. Dia juga sangat meninginkan bertarung dengan Hiiro.
(Untuk mampu membuatku bersemangat. Menarik! Aku akan menjadikanmu sebagai menantuku dengan kekuatan yang kuat, Hiiro.) (Leoward)
Pada akhirnya Beast King membuat keputusan dalam pikirannya 'Ini demi negara ini dan demi putriku!!'.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar