Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Selasa, 24 Juli 2018

Konjiki no Wordmaster Chapter 179 - Bahasa Indonesia

Chapter 179 – Hiiro, Maju!

Hal pertama yang dilihat Ionis ketika dia membuka kedua matanya adalah ekspresi tegas Hiiro. Lalu Muir menepuk bahunya sembari menghasilkan suara *pop*.
Un, Io-chan sangat Imuuuutt!” (Muir)
Wajah tersenyum yang menyenangkan diarahkan pada Ionis.
“Silahkan ambil ini. (Silva)
Setelah itu, seperti yang diharapkan dari seorang butler, Silva memberi Ionis sebuah cermin tangan.
“Coba lihat, Io-chan!” (Muir)
Bahkan ketika Muir mengatakannya, Ionis masih gemetar karena gelisah karena dia belum memastikan hasilnya. Tapi ketika dia melihat orang-orang yang berdiri di sekitarnya dan semua orang memberinya anggukan penegasan sembari mereka semua tersenyum.
Lalu Ionis mempersiapkan dirinya dan secara perlahan mengangkat cermin ke hadapan wajahnya.

Dan di sana…………………………………………………tidak ada satupun noda tunggal dari bekas luka bakar pada wajahnya, dan yang terpantul di cermin adalah kulit wajah yang tampak seperti kulit dari seorang bayi.
Dalam sekejap, sejumlah besar air mata mengalir keluar dari mata Ionis. Muir dengan erat memeluknya,
“Un-un, Ini bagus…… Itu bagus, Io-chan.” (Muir)
“Higu…… gusu……… Ueeeeeeeeeeeeen!” (Ionis lagi nanggis)
Semua orang kecuali Hiiro melihat mereka berdua dengan ekspresi senang.
Setelah Ionis selesai menangis, dia terdiam dan menggantung kepalanya karena malu karena dia tak dapat menahan tangisannya.
Terima kasih, Hiiro-kun.” (Shublarz)
Secara tiba-tiba Hiiro mendapatkan ucapan terima kasih dari Shublarz.
Aku hanya melakukan sebuah permintaan. Jika kau ingin berterima kasih pada seseorang, bicaralah pada Chibi yang memintaku untuk melakukannya.” (Hiiro)
Melihat sikap Hiiro yang seperti itu, Shublarz hanya bisa mengangkat bahunya disertai sebuah senyuman.
Tentu saja aku berterima kasih kepada anak itu, tapi tetap saja, izinkan aku mengatakannya. Aku benar-benar berterima kasih padamu.” (Shublarz)
Biasanya senyumnya begitu menggairahkan dan selalu menarik orang-orang di sekitarnya, akan tetapi kali ini, senyumnya benar-benar berasal dari lubuk hatinya. Orang akan bisa mengetahuinya sekilas kalau dia benar-benar bersyukur atas apa yang terjadi pada Ionis.
“D-Dia benar-benar seorang pahlawan kita! A-Aku benar-benar terharu!” (Herbreed)
Untuk beberapa alasan, Herbreed menatap mereka dengan mata berbinar ketika dia mengingat kegembiraan Ionis atas tindakan yang dilakukan Hiiro. Tidak ada yang bisa dilakukan terhadapnya dalam situasi seperti ini, tetapi Hiiro merasa tidak peduli berapa lama waktu berlalu, dia tak pernah terbiasa dengan situasi seperti ini.
Saat dia mulai merasakan gelisah dan bergegas untuk pergi, tiba-tiba—
*Kui……(SFX)
Hiiro merasa kalau pakaiannya ditarik oleh seseorang. Ketika dia melihatnya, tampak Ionis berdiri dengan kepala menggantung sambil sedikit menarik pakaiannya dengan jari telunjuk dan jempolnya.
“…………Apa lagi? (Hiiro)
Tapi dia hanya diam. Setelah dia menunggu beberapa saat, Ionis sedikit mengangkat wajahnya. Seseorang dapat dengan jelas melihat kalau pipinya saat ini sedang memerah.
“……ma kas…… (Ionis) (TL/N: Rawnya “...gato...” kyaknya potongan dr kata “arigatō”)
Huh?(Hiiro)
Ionis menggigit bibir bawahnya, lalu tiba-tiba dia menelan ludah. Dia perlahan membuka mulutnya.
Ter……Terima kasih!” (Ionis)
Sepertinya dia hanya ingin mengucapkan terima kasih pada Hiiro.
(……kenapa dia butuh waktu sebanyak ini hanya untuk mengucapkan 'terima kasih'?) (Hiiro)
Itu benar-benar tidak bisa dimengerti. Seolah-olah seburuk itukah baginya untuk mengucapkan 'terima kasih', karena Hiiro tak begitu tertarik, jadi dia tak berencana untuk menyelidikinya lebih jauh lagi.
Terlepas dari itu, melihat dia yang berusaha keras hanya untuk berterima kasih padanya, entah bagaimana hal itu begitu menjengkelkan dan wajahnya tampak menunjukkan senyuman yang dipaksakan.
“Jangan khawatir tentang itu. (Hiiro)
*Bou! (SFX)
Sepertinya terjadi kesalahpahaman ketika Hiiro tersenyum pada Ionis. Ionis hanya bergumam “………ah benarkah itu……” disertai wajahnya yang mulai memerah.
“Ya ampun...” (Shublarz)
Shublarz tersenyum senang saat melihat Ionis benar-benar terlihat tersipu malu. Dan kemudian, Hiiro mengalihkan pandangannya ke arah Muir.
“Sepertinya dia menderita banyak kerusakan di masa lalunya.”  (Hiiro)
“Uhmm… … yah, terima kasih banyak!(Muir)
Kenapa kau berterima kasih padaku?” (Hiiro)
“K-karena Hiiro-san menyembuhkan Io-chan untukku.” (Muir)
“Jika itu masalahnya, kau lebih baik menyiapkan hidangan lezat untukku nanti.” (Hiiro)
Y-ya!” (Muir)
Melihat wajahnya, seseorang dapat dengan jelas melihat kalau Muir benar-benar senang atas pulihnya bekas luka di wajah temannya.
“Untukmu, Ossan, aku akan mengatakannya kalau kau mungkin memenangkan putaran ini tetapi pada akhirnya kau tetap dikalahkan juga. (Hiiro)
“Y-Yah! Itulah kekuranganku!” (Arnold)
Arnold juga berharap bisa mengambil kemenangan penuh, tetapi dia merasakan kerugian ketika melawan Herbreed dan Ionis, sebagai akibatnya tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang terbangun di dalam dirinya.
“Tapi, yah……” (Hiiro)
Dia melihat Muir dan Arnold, lalu fokus ke Muir.
“Seperti yang aku katakan sebelumnya, Chibi tampaknya menjadi lebih kuat dibandingkan setengah tahun yang lalu.” (Hiiro) 
*Chokon…… (SFX)
Hiiro dengan ringan menyentil dahi Muir sambil tersenyum dan membuat Muir menjadi malu.
“Ehehe…….” (Muir)
Namun Muir hanya tertawa sambil menyentuh dahinya dengan gembira. Melihat wajah tersenyumnya, Arnold membuat wajah tidak senang dan langsung cemberut.
Kata-kata seperti itu berasal dari seorang Hiiro…” (Arnold)
Apa?(Hiiro)
“Ngomong-ngomong, bukannya kau juga berpartisipasi? Kapan kau akan memulainya?” (Arnold)
Muir juga tertarik pada topik itu dan tanpa bergerak sambil terus menatapnya.
“Aah, tentang hal itu. (Hiiro)
Mereka berdua fokus pada mulut Hiiro.
“Selanjutnya adalah giliranku.” (Hiiro)
.
.
.
“Muir-chan!(Mimir)
Saat Muir kembali ke kamp Gabranth, ​​Mimir bergegas menghampiri Muir dengan kegelisahannya, lalu tersenyum memberikan perasaan lega.
“Tanganmu...... apakah itu baik-baik saja?” (Mimir)
“U-un. Tapi itu menyakitkan. (Muir)
“Tolong segera pergi untuk mendapatkan perawatan medis!” (Mimir)
Saat Mimir dengan panik melepaskan perasaan khawatirnya sendiri, hati Muir menjadi terasa hangat.
“Arnold-san juga, tolong biarkan tubuhmu banyak beristirahat.” (Mimir)
“Terima kasih banyak, Mimir-sama.” (Arnold)
Kemudian Rarashik mendekati mereka bersama dengan Leowald.
“Sepertinya tadi aku melihat sesuatu yang menarik, apakah bocah itu melakukan sesuatu?” (Rarashik)
Ketika Arnold menjelaskannya kepada Rarashik dan Leowald yang berdiri di dekatnya, mereka berdua menggeram penuh kekaguman.
“Hmm, jadi dia juga bisa melakukan hal seperti itu. Hiiro benar-benar orang yang benar-benar mengejutkan.(Leowald)
“Haha, tentu saja kekuatannya pria itu masih dipenuh banyak misteri.” (Arnold)
Mendengar kata-kata itu, sepertinya sekarang putri pertama Kukulia juga menunjukkan minat yang besar dan menatap Hiiro yang berdiri di tengah kawah.
“Pertarungan berikutnya adalah anak itu?” (Kukulia)
“Eh? Oh, ya, itu benar.(Arnold)
Arnold bergebas mengalihkan pandangannya pada Kukulia.
Apakah dia benar-benar kuat?” (Kukulia) 
“Haha, sebenarnya saya tidak tahu tentang kemampuannya saat ini. Tapi kenyataannya, saya tak mengira kalau Raja akan mengakuinya. Itu jauh melebihi harapan saya.” (Arnold)
“Fu un... … Aku tidak percaya itu.(Kukulia)
Tentu saja Kukklia tidak bisa melihat kemampuannya, hanya dengan terus-menerus melihat sosok halus Hiiro, akan tetapi hal itu tidak bisa dihindari.
“Kukulia, mulai sekarang perhatikan baik-baik. Pria itu adalah seorang Humas yang disebut sebagai pahlawan bagi Evila. Kekuatannya……. aku sudah memastikannya dengan mata kepalaku sendiri.” (Leowald)
……Aku mengerti, ayah. (Kukulia)
Leowald membuat anggukan kecil-
Jadi, yang maju berikutnya adalah kalian. Kita telah mendapatkan dua kemenangan berturut-turut, tetapi jangan sampai kalian kehilangan fokus sampai pertarungan ini berakhir. Sepertinya, lawan berikutnya adalah si pahlawan itu. (Leowald) 
“ “ “Ha!” ” ” (Putis, Crouch, dan Barid)
Jawaban datang dari tiga orang yang sedang berlutut di hadapan Leowald. Ketiga orang itu adalah kebanggaan dari Passion, Three Warriors



Tidak ada komentar:

Posting Komentar