Chapter 172 – Perkembangan Mantan Sahabat
“Baiklah ayo
kita mulai.
Arnold, kau lawan pria itu, dan Muir akan melawan si
gadis kecil itu. Aku akan melawan wanita berdada
besar yang aneh itu.” (Rarashik)
Rarashik mengatakan itu sambil
menunjuk dada Shublarz dengan sikap ketidaksenangannya.
“Ara~, jika aku harus memilih lawan,
aku akan jauh lebih senang, jika aku menghadapi pria yang di sana~” (Shublarz)
Payud*ranya yang besar bergoyang lagi
ketika dia menatap tajam ke mata Arnold dengan tingkah yang begitu menggoda.
“......*gulp*” (Arnold) (T/N: SFX menelan ludah)
Arnold goyah dan sepertinya melupakan
dirinya sendiri saat lubang hidungnya mengembang dengan mesum.
“Kau ingin mati lebih awal, Arnold?”
(Rarashik)
“T-tidak! Aku akan
melawan orang lain! S-serahkan padaku! Ahahahaha!” (Arnold)
Ketika dia merasakan niat membunuh yang
jelas datang dari Rarashik, Arnold gemetar karena rasa takut ketika
mengertakkan giginya, dan dia dengan putus asa mencoba melenyapakan semua
pikiran mesumnya. Muir yang melihatnya, mendesah lega. Dan kemudian, dia
memusatkan pandangannya pada orang yang akan menjadi lawannya nanti dalam
pertempuran.
Lawannya adalah seorang gadis kecil berambut
ikal berwarna hijau muda yang diikat ke samping, dan melingkar. Namun, ciri
yang paling penting dari lawannya adalah sebuah penutup mata menyerupai sebuah
perlengkapan yang menutupi kedua matanya.
Dia berpikir kalau lawannya mungkin
tidak bisa melihat apa-apa dan percaya kalau dia bisa menemukan titik butanya
dengan mudah. Akan tetapi, membuat asumsi tanpa bukti yang jelas dapat
menyebabkan kesalahan besar, jadi dia menggelengkan kepalanya menghilangkan
pikiran itu.
Terutama karena dia mengerti, orang di hadapannya
adalah seseorang yang memiliki cukup kekuatan untuk berpartisipasi dalam duel
seperti ini. Muir berasumsi kalau lawannya itu sangat
kuat meskipun ukuran tubuhnya kecil seperti tubuh miliknya.
Dia kemudian melihat Hiiro yang
berada di luar kawah
(Lihatlah aku Hiiro-san) (Muir)
Matanya kemudian
kembali menatap ke arah Ionis.
(Perhatikan, seberapa banyak aku
sudah berkembang!)
(Muir)
Oleh karena itu untuk meyakinkannya, ia
akan mengerahkan semua usahanya.
“Jadi sekarang, Ayo kita mulai ini
sesegera mungkin.
Aku tak akan memaafkan kalian jika kalian dikalahkan
terlalu cepat!” (Rarashik)
Rarashik menyatakannya sebagai sebuah
motivasi; Arnold dan Muir menangapinya dengan cepat.
“Apa kalian berdua siap?” (Shublarz)
“Ya!” (Gadis Berpenutup Mata a.k.a Ionis)
“Dimengerti!” (Herbreed)
Sisi lain juga menanggapinya sesuai
dengan perintah dari Shublarz.
“Pertama menyebar! Setelah itu
serang!” (Rarashik)
Rarashi mengangkat tangan kanannya ke
arah lawannya, lalu pedang es yang tak terhitung jumlahnya muncul dari dalam
tanah dan terbang ke arah lawannya.
Shublarz dan kelompoknya mampu
menghindari serangan yang datang, tetapi terpencar akibat serangan yang
dilancarkan oleh Rarashik.
Setelah mereka semua terpencar
berhadapan dengan lawannya masing-masing, itu berakhir menjadi sebuah
pertempuran satu lawan satu.
.
.
.
(TL/N
: *BATTLE START*)
Arnold menghadapi lawannya, Herbreed,
lalu Arnold menarik pedang besar yang diikat di punggungnya dan bergegas ke
arah lawan,
“UOooooooooh!”
(Arnold)
“Naif! Shadow blade!”
(Herbreed)
Sebuah
pedang kegelapan tercipta di tangan Herbreed, lalu dia menggunakan pedang itu
untuk bertahan melawan serangan dari Arnold.
Keduanya
mengertakkan gigi mereka ketika pedang mereka saling berbenturan, dan pada
akhirnya itu menjadi sebuah adu kekuatan.
“Mu,
seperti yang diharapkan dari Gabranth. Kau punya kekuatan yang luar biasa!” (Herbreed)
“Aku bersyukur untuk itu!” (Arnold)
Arnold berhasil mendorong serangan Herbreed.
Untuk mengurangi menggurangi dampak serangan Arnold, Halbeed bereaksi dengan
melompat kebelakang.
Arnold berusaha mengejarnya segera setelah serangannya
tetapi Herbreed tiba-tiba menghujamkan pedang kegelapannya ke arah arnold yang
mendekat.
“Apa?” (Arnold)
“Shadow
Ball!” (Herbreed)
Tiba-tiba,
pedang kegelapan Herbreed berubah bentuk menjadi sebuah busur beserta anak
panahnya.
“Wa!?”
(Arnold)
Anak panah itu melesat ke arah Arnold
yang sedang menyerangnya dalam sebuah garis lurus.
“Ku!”
(Arnold)
Arnold menghentikan gerakannya ke depan
dan melompat ke samping untuk menghindari anak panah yang dilesatkan oleh Herbreed.
“Ini belum berakhir!” (Herbreed)
Herbreed sedikitpun tidak ragu ketika
dia menarik tali busurnya dan sekali lagi sebuah anak panah melesat ke arah
Arnold.
“Hei, ini omong kosong!” (Arnold)
Teriak Arnold ketika dia mengayunkan
pedangnya untuk memotong anak panah yang mengarah padanya.
“Sepertinya aku tidak bisa melukaimu
hanya dengan ini.
Kalau begitu, ayo coba yang lain!” (Herbreed)
Herbreed dengan cepat menutup
jaraknya dengan Arnod yang dilawannya sembari membuat persiapan untuk
menyerang.
“Shadow
Axe!” (Herbreed)
Kali ini sebuah kapak perang keluar
dari dalam bayangan.
Dilengkapi dengan kapak perang, Herbreed mulai melancarkan
serangannya.
*Dogan!
(Bam)
“Neh! S-Sebenarnya
skill yang kau gunakan?!” (Arnold)
Arnold mencoba untuk memblokir
serangannya dengan pedang besarnya, tetapi kekuatan serangan itu membuatnya
terbang di udara bersama dengan pedang besarnya yang digenggamnya begitu erat.
“Kesempatan! Dark
Dagger!” (Herbreed)
Dengan mempertimbangkan lawannya, Herbreed
sekali lagi mengubah bentuk senjatanya dan kembali melesat ke arah Arnold.
“Ku!”
(Arnold)
Butuh banyak waktu bagi Arnold untuk
melawan kekuatan dari serangan Habreed dan berusaha menangkis serangan itu. Jika serangan itu merhasil maka perutnya akan tertusuk.
“Kau milikku!” (Herbreed)
Sadar akan kemenangan, Herbreed
dengan cepat menusuk belatinya ke perut Arnold.
*Bushi!
Dia yakin serangannya telah mengenai
sasarannya. Walaupun itu bukan serangan yang mematikan tapi itu cukup
untuk membuat lawannya tidak mampu bertarung lagi. Namun, ketika Herbreed telah melewati Arnold, dia melihat ke belakang untuk mengkonfirmasi kemenangannya.
Pada saat itu, Arnold berdiri dengan
luka di baju besinya, tapi kemudian Herbreed mulai menyadari ada sesuatu yang salah.
Dia mengharapkan ada beberapa darah
yang menyembur keluar dari tempat yang dia serang, tapi ia terkejut karena
tidak ada setetes pun darah yang keluar dari luka Alnord.
“A-apa yang terjadi……?” (Herbreed)
Untuk sesaat dia menegang
melihatnya.
“Itu sakit sekali. Sebenarnya.
Aku akan mati karena seranganmu.” (Arnold)
Arnold yang telah menerima serangan
yang hampir mematikan di pinggangnya, sekarang berdiri seolah-olah tidak ada
yang terjadi.
Lalu, dengan hati-hati, Herbreed
melihat di area yang dia serang, dan melihat cahaya hijau di sekitar area itu
dan segera dia menyadari apa yang sebenarnya terjadi.
“Apakah itu 《Conversion》?” (Herbreed)
Saat ini, luka yang dialaminya
secara perlahan menghilang dan Arnold berbalik menghadap Herbreed.
“Kau tidak berpikir kalau aku bisa
menggunakannya, Evila-san, kan?” (Arnold)
“Permintaan maafku. Seperti
yang diharapkan dari seseorang yang terpilih untuk berpartisipasi dalam
pertempuran ini. Apa tak masalah kalau aku ingin
tahu namamu? Namaku Herbreed Julius.” (Herbreed)
“Namaku Arnold Ocean. Secara mendadak aku dibuat untuk berpartisipasi dalam pertempuran ini, tapi
sekarang aku di sini, aku tidak akan kalah!” (Arnold)
“Aku mengerti! Dibuat
untuk berpasartisipasi ya, tidak heran aku belum pernah melihatmu sebelumnya.
Namun, demi kedamaian Evila, aku juga tidak boleh
kalah!” (Herbreed)
Sambil berkata begitu, Herbreed mengganti
kembali senjatanya menjadi Shadow Blade.
“Tidak peduli seberapa kuatnya 《Conversion》 yang kau pakai, pastinya kau masih merasakan rasa
sakit akibat sihir.
Juga, adanya kesesuaian bahaya untuk itu. Dan…” (Herbreed)
Herbreed kemudian melihat dan mengamati Arnold dengan
hati-hati.
“Tampaknya kau belum mampu membuat《Conversion》 yang lengkap.
Benar bukan?” (Herbreed)
“Entahlah, biarkan saja menjadi
sesuatu untuk kau temukan di masa depan!” (Anrold)
Mereka kemudian tersenyum satu sama
lain dan, berlari ke arah satu sama lain lagi.
(TL/N
: *Change ke Battle Para Loli :v)
“Pada titik ini, aku pikir lebih
baik bagimu untuk menyerah.” (Ionis)
Ionis berkata dengan nada acuh tak
acuh saat dia memandang rendah lawannya.
“Uu……”
(???)
Yang berada di hadapannya adalah
Muir. Sejak awal pertempuran, Ionis berhasil menghindari semua
serangan yang dilancarkan Muir, sementara Miur menerima banyak sekali serangan
balasan dari Ionis, dan saat ini tergeletak di tanah.
(M-Mengagumkan... tidak ada satupun
seranganku yang mengenainya....) (Muir)
Ketika Muir memperhatikan Ionis yang
mengenakan topeng mata, dia terkesan dengan gerakannya yang anggun. Dia telah
benar-benar melupakan pemikiran tentang Ionis yang dipikirannya saat awal
pertandingan.
Tapi yang lebih mengejutkannya adalah
kenyataan bahwa Inios mampu menghindari setiap serangannya. Walau
demikian, Muir tetap berusaha berdiri dan mencoba lagi menyerangnya.
“《Lightning Fangggg》!”
(Muir)
Itu adalah serangan yang sama dengan
yang digunakan oleh Leoward tetapi bersamaan
dengan petir. Serangan
ini akan bergerak cepat menuju targetnya dan mengirimkan
gelombang kejut melewati tanah. Namun,
*HyunHyunHyun!
Tanpa membuang satu langkah pun,
Ionis menghindari semua petir yang menyerangnya. Itu luar
biasa, bahkan percikan api acak yang keluar dari serangan Muir juga berhasil
dihindarinya.
Selain itu, Ionis mengambil keuntungan
dari serangan sebelumnya untuk melancarkan sebuah tendangan ke arah Muir.
“Kya!?”
(Muir)
Muir berhasil bertahan dari serangan
itu, tetapi akibat sejumlah besar kekuatan yang dimasukkan ke dalam serangan
Ionis, membuatnya kehilangan keseimbangan.
“Itu sia-sia. Serangan
petir semacam itu tidak akan mengenai Ionis.” (Ionis)
Muir menggertakkan giginya dan
berdiri kembali.
“Kau tidak mau menyerah? Baiklah,
kalau begitu aku akan mulai menyerang.” (Ionis)
Lalu Ionis meletakkan tangannya di
antara dadanya, dan mengambil sesuatu.
Seketika dia muncul di belakang
Muir.
*Bogo!
Detik berikutnya, sebuah lubang
muncul di atas tanah.
Jika dia terkena serangan itu secara langsung, Muir
yakin kalau dia akan menerima kerusakan yang signifikan. Jadi, dia memastikan untuk berhati-hati, tapi,
“Kya!”
(Muir)
Tiba-tiba, sesuatu menimpa bahu
kirinya dan mengirimnya berguling ke belakang. Kemudian,
di ujung pandangannya, sesuatu menyelinap kembali ke Ionis.
Bukan hanya benda yang memukulnya
tetapi juga benda yang ada di tanah juga kembali ke Ionis.
*Shirururururururururu….
Sambil
memegangi bahunya, dia mengerutkan dahinya pada apa yang dipegang Inois di
tangannya.
.
.
.
“Apakah itu yo-yo?” (Hiiro)
Hiiro yang menyaksikan pertempuran
Muir dan Inois, melihat pada benda yang dipegang Inois.
Dia melihat benda di tangannya, yang
tampak seperti sebuah rantai kokoh yang melekat pada beberapa pelat bundar yang
berputar. Itu jelas terlihat menyerupai sebuah yo-yo.
Benda menyerupai yo-yo itu mampu
menciptakan lekukan di atas tanah sehingga Hiiro menyadari kalau benda itu
jelas-jelas memiliki banyak kekuatan.
“Nh? Kau tau
tentang benda itu, Hiiro?” (Liliyn)
Liliyn mendekatinya dari sampingnya.
“Sedikit. Di duniaku, sesuatu
seperti itu hanyalah sebuah mainan untuk hiburan. Aku terkejut
kalau benda itu akan berubah menjadi sebuah senjata di dunia ini.” (Hiiro)
“Memang, benda itu jelas adalah
senjata yang langka.
Untuk sesuatu seperti itu menjadi mainan di duniamu.
Kau dengan jelas pasti bisa merasakan potensi
pembunuhannya.” (Liliyn)
Seperti yang dikatakannya, dia tidak
begitu yakin benda itu terbuat dari apa, tetapi dengan kekuatan rotasi dan gaya
sentrifugal, benda itu mampu mematahkan tulang dan bahkan bisa menyebabkan
kematian seketika jika seseorang diserang di kepalanya menggunakan benda itu.
“Hmph, orang itu kenalanmu, ‘kan? Tidak
peduli bagaimana aku melihatnya, dia tampaknya berada dalam situasi yang sulit,
bahkan dengan semua doronganmu.” (Liliyn)
Sepertinya dia mengatakannya dengan
ekspresi tidak menyenangkan tapi,
“Saat ini kami adalah musuh. Ini akan
menjadi kebangkitan kejam, jika seseorang mati, tetapi jika mereka kalah dalam
hal kekuatan maka tidak ada yang bisa kita lakukan tentang hal itu.” (Hiiro)
"Hou, kau menanganinya dengan
mudah." (Liliyn)
“Namun, akan aneh jika chibi
menyerah. Tidak ada jalan baginya berakhir di negara ini.” (Hiiro)
“Mu..... tampaknya kau tahu orang
itu dengan baik.” (Liliyn)
“Dia adalah salah seorang yang
pernah menjadi teman seperjalananku, kau tahu.” (Hiiro)
Liliyn cemberut ketika dia melihat
Hiiro. Sesuatu yang mengerikan baru saja dikatakan.
“Yah, kau sepertinya dikelilingi
oleh anak-anak. Sampai sejauh itu.” (Liliyn)
“Ada duri dalam ucapanmu, kau tahu?”
(Hiiro)
“Itu menyenangkan, aku hanya
mengatakan yang sebenarnya.
Aku tidak percaya itu terjadi pada orang yang sama di
sekitarku, ini benar-benar memudarkan kehadiranku.” (Liliyn)
“Apa kau ingin bilang sesuatu?”
(Hiiro)
Karena Liliyn tetap berkeras hati, Hiiro
membalas. Segera setelah itu, pipi Liliyn memerah dan dengan cepat
berpaling darinya.
“B..b, bukan apa-apa! Hei, jangan
melihat ke sini, sialan!” (Liliyn)
Dia berseru, meskipun Hiiro tidak
menghadap pada dirinya,
“Aku tak mengerti, tapi kau adalah
orang yang membawanya keluar di tempat pertama, Aka-loli.” (Hiiro)
“Ehh! Kau
berisik! Shamoe, bantu aku di sini!” (Liliyn)
“D-dipahami!” (Shamoe)
Hiiro merenung sejenak saat dia
perlahan-lahan menjauh dari daerah itu, karena tidak ada yang menarik untuk
melanjukannya, jadi dia kembali menonton pertempuran.
(Orang tua sedang melakukan pertarungan
yang menarik di sana. Pertarungan Chibi tidak akan berakhir dalam keadaan
itu........ sekarang aku mengerti, mereka pastilah menjadi lebih kuat) (Hiiro)
Jika itu Muir dari setengah tahun
yang lalu, dia akan tersingkir oleh serangan balik pertama, tapi sekarang dia
berdiri bahkan setelah diserang beberapa kali.
Juga, ketika dia menerima serangan,
dia berhasil mengurangi dampak dengan menggeser tubuhnya pada waktu
yang tepat. Mampu melakukan sesuatu seperti itu,
sudah cukup untuk membuat seseorang terkesan.
(Sekarang, orang yang dimaksud
adalah Chibi-usagi, tapi pelatih adalah pelatih jadi sesuatu yang baik harus
terjadi)
Sembari berpikir begitu, dia
mengalihkan perhatiannya ke arah Rarashik.
« Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar