Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Senin, 09 Juli 2018

Konjiki no Wordmaster Chapter 151 - Bahasa Indonesia


Chapter 151 - Setelah Sekian Lama, Konferensi Evila

Saat ini, di Demon Capital : Xaos, sebuah konferensi Evila akhirnya diadakan setelah sekian lama. Namun demikian, mereka memiliki kekosongan dari barisan yang ada diatara mereka.
Kiria, yang merupakan ajudan Raja Iblis Eveam, telah mengkhianati Eveam, dan, untuk memperburuk keadaan, Greyald Rank 6telah  terbunuh.
Hanya Raja Iblis dan empat orang dari Cruel yang sekarang ada di tempat ini.
Semuanya, tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memutuskan masa depan kita, serta untuk memahami kondisi negara kita dan rakyat kita.” (Eveam)

Keempatnya diam dan kembali mengangguk ke kata-kata Eveam.
“Tapi Yang Mulia, apakah isi yang tertulis di kertas itu benar?” (Marione)
Marione mengucapkan kata-kata itu sembari menatap selembar kertas di hadapan Eveam. Kertas itu adalah apa yang dipercayakan Teckil pada Judom. Hiiro, yang telah menerima selembar , menyerahkannya kepada Eveam secara langsung.
“Ah ya, aku bisa merasakan sihir Teckil di dalamnya. Selain itu, saat ini aku tak bisa menghubungi Teckil. Kemungkinan besar, Teckil sudah tertangkap seperti tertulis di sini. Dan orang yang menangkapnya adalah……” (Eveam)
Dia memiliki pandangan tak kenal menyerah saat dia menggerakkan bibirnya.
“Mantan Raja Iblis, Avoros Gran Early Evening.” (Eveam)
Marione, yang memukul meja dengan don!, lalu berkata—
“Bukankah itu hanya sebuah kesalahan atau semacamnya? Kau tahu Aquinas dan aku adalah orang yang mengkonfirmasi mayat Raja Iblis sebelumnya? Tidak ada yang aneh tentang itu. Bukankah itu benar, Aquinas?” (Marione)
“...... Ya.” (Aquinas)
Demon Core yang juga dikenal sebagai jantung kedua dari Evila telah dihancurkan. Tanpa itu, tidak mungkin baginya untuk hidup lebih lama lagi.” (Marione)
“Itu benar tapi..... Apa yang sedang kau pikirkan, Aquinas?” (Eveam)
Eveam mengalihkan pandangannya ke arah Aquinas.
“.....Kematiannya, tentu saja aku sudah mengkonfirmasinya dengan kedua mataku. Itu benar-benar mayat dan bukan boneka yang dibuat Kiria.” (Aquinas)
"Benar. Tidak ada yang bisa lolos dari sepasang mata pria ini; dia tidak akan bisa memalsukan kematiannya.” (Marione)
Dari kata-kata Marione, orang bisa mengerti kalau dia sangat mempercayai kemampuan mata Aquinas.
“Jadi, apa Teckil mengetahui kesalahan itu?” (Ornoth)
“Tampaknya itu menjadi satu-satunya kemungkinan.” (Shublarz)
“Dia adalah mata-mata terbaik di negara ini, kau tahu? Teckil mungkin tidak terlihat seperti itu, tapi dia di sebelah kalian berdua yangRank 3. Seseorang yang setengah matang seharusnya tidak mampu menangkap Teckil hidup-hidup. Kecuali mereka adalah seseorang sekelas kalian.” (Eveam)
“Mumu.....” (Marione)
Marione mengerang tanpa bisa menjawab kembali argumennya.
“Selain itu, ada juga keberadaan yang disebutkan Iraora, dan juga yang menciptakan Kiria demi konferensi. Aku punya perasaan kedua keberadaan ini tampaknya terhubung satu sama lain.” (Eveam)
Karena itu adalah sesuatu yang semua orang yang hadir telah merasakannya, tidak ada satupun dari mereka yang mampu menyanggah kata-kata itu.
“Tapi, orang itu mungkin saja bukan mantan Raja Iblis. Bahkan kertas itu hanya menulis kalau kemungkinannya besar.” (Ornoth)
“Memang benar kalau detail yang ditulis Teckil di atas kertas ini hanya sebuah kemungkinan, memang, semua gagasannya mengarah pada kesimpulan ini. Tapi, dia bilang dia melihat pria itu, ‘kan? Meskipun seharusnya dia sudah tewas… Dia melihat wajah Teritorial!” (Eveam)
Ruangan itu terdiam. Itu adalah bukti berat yang dibawa oleh kata-katanya.
“Teritorial... tangan kanan dari mantan Raja Iblis, kah?” (Aquinas)
Aquinas berbicara, memecah keheningan yang meresap ke dalam ruangan.
“Sekarang setelah kau mengatakannya, tampaknya hubungan mereka mirip seperti hubungan Yang Mulia dan Kiria.” (Shublarz)
“Memang benar… Namun, dia tewas lebih awal daripada kakak laki-lakiku. Sebenarnya, dia dibunuh. Tak lain oleh tangan kakakku!” (Eveam)
Tempat itu menjadi tenang sekali lagi.
“Jika orang mati dihidupkan kembali, dan dimanipulasi, maka hanya satu orang yang mampu melakukannya, dan itu adalah mantan Raja Iblis.” (Aquinas)
Semua orang mengalihkan pandangan mereka pada gumaman Aquinas.
“Aku setuju, itu hanya Avoros, sang Necromancer, yang bisa melakukannya.” (Eveam)
gokuri, suara tenggorokan semua orang meneguk terdengar.
“Seandainya apa yang dilihat Teckil adalah mayat Teritorial yang dimanipulasi, maka, tak diragukan lagi, itu adalah perbuatan Avoros. Apalagi, jika orang kuat seperti Teritorial yang mengalahkan Teckil, maka aku bisa setuju dengan hal ini. Lagi pula, Teritorial adalah guru Teckil.” (Aquinas)
Seperti kata Aquinas, Orang yang dikenal sebagai Teritorial adalah guru Teckil. Sebenarnya, ia mungkin dianggap sebagai keberadaan yang mirip seperti orang tua asuhnya.
Teckil kehilangan kedua orang tuanya pada usia dini. Suatu hari, dia dijemput oleh Teritorial dan menjadi putra angkatnya.
Segala sesuatu yang diketahui Teckil diajarkan kepadanya oleh Teritorial. Dan, semua orang yang ada di tempat ini tahu kenyataan itu. Mustahil baginya untuk salah mengenali wajah Teritorial.
Namun, Teritorial yang seharusnya sudah tewas, hidup kembali dan menangkap putranya sendiri. Agar dia bisa melakukan itu, orang hanya bisa berpikir kalau dia sedang dimanipulasi oleh seseorang.
Dan, hingga saat ini, hanya ada satu yang bisa memanipulasi orang mati, orang itu adalah mantan Raja Iblis Avoros.
“Seperti kata Aquinas. Mungkin kakak laki-lakiku.... Avoros menyamarkan kematiannya dengan berbagai macam cara, dan telah hidup hingga sekarang. Aku tidak mengerti apa tujuannya tapi aku yakin kakak laki-lakiku adalah orang yang merencanakan perang ini. Tidak mengherankan jika orang seperti dia akan bergerak dalam perang ini.” (Eveam)
Meskipun dia adalah kerabat Eveam, dia melanjutkan kata-kata tajamnya tentangnya. Hanya rasa jijik bukannya kesedihan yang muncul di ekspresi wajahnya.
“Dan mulai sekarang, Avoros niscaya akan bergerak secara terbuka di masa depan. Demi keinginannya sendiri yang tak bisa dipahami.” (Eveam)
“....Aku ingin tahu apakah Kiria juga bersekutu dengan mantan Raja Iblis sejak awal.” (Shublarz)
Shublarz mengatakan keraguannya, tetapi ketika nama Kiria keluar, Eveam menunjukkan ekspresi gelap.
“....Aku tidak tahu.” (Eveam)
“Yang Mulia...” (Shublarz)
Shublarz bergumam dengan cemas.
“Kau tahu.... Kiria ada di sisiku sepanjang waktu sejak aku masih kecil. Baginya menjadi keberadaan buatan… Siapa yang tak bisa memikirkan itu.....” (Eveam)
Dia menggenggam tinjunya dan gemetar.
“Dia bilang dia adalah.... Val Kiria.” (Aquinas)
Bersamaan dengan kata-kata Aquinas, Eveam mengangguk lemah.
“Di zaman kuno, ketika Demon Capital : Xaos itu belum ada. Seorang wanita yang bernama Raja Iblis pertama mengumpulkan sejumlah besar saudara-saudara kita untuk menciptakan sebuah negara. Namun, Evila pada masa itu tidak memiliki pengetahuan maupun kebijaksanaan tentang membangun sebuah negara. Sederhananya, kecerdasan mereka rendah. Raja Iblis pertama, adalah satu-satunya orang yang paling bijaksana, berpikir akan mengajarkan mereka semua dengan hati-hati satu per satu, bahkan jika itu akan memakan waktu terlalu lama.” (Aquinas)
Semua orang mendengarkan cerita Aquinas. Bahkan untuk pertama kalinya Marione mendengarkan dengan penuh perhatian kata-kata yang diucapkannya.
“Setelah itu, Raja Iblis pertama berpikir kalau jika dia membuat banyak keberadaan identik dengan dirinya, pembentukan negara akan maju dan berjalan dengan lancar.” (Aquinas)
“J-Jangan bilang padaku.” (Eveam)
Eveam terbelalak mendengar kenyataan itu.
“Dia menyebutnya, Val Kiria Series. Mereka adalah duplikat terbaik dari Raja Iblis. Meskipun tampaknya dia tidak dapat menciptakan terlalu banyak dari mereka, mereka memimpin orang-orang dan memajukan pembentukan negara. Dan, hasilnya adalah Demon Capital : Xaos.” (Aquinas)
“Ini adalah pertama kalinya aku mendengar cerita seperti itu? Raja Iblis pertama adalah orang yang mendirikan negara ini dengan memerintahkan orang-orang di sisinya seperti yang tertulis di buku-buku sejarah.” (Marione)
Aquinas menjawab keraguan Marione.
“Memang begitu. Jika sebuah masalah tak terjadi, keberadaan mereka seharusnya ditinggalkan dalam catatan sejarah.” (Aquinas)
“M-Masalah kau bilang?” (Marione)
“Ya, ketika negara ini didirikan, beberapa insiden terjadi segera setelahnya.” (Aquinas)
“Insiden.....?” (Eveam)
Kali ini Eveam yang bertanya.
“Salah satu Val Kiria mulai berlari liar tanpa memberikan peringatan sebelumnya.” (Aquinas)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar