Web Suka-Suka Translate Light Novel dan Web Novel

Sabtu, 07 Juli 2018

My Entire Class Was Summoned to Another World Except for Me Chapter 16 - Bahasa Indonesia


Chapter 16 - Dunia yang Memanggil Sebuah Kelas

Saat itu, ketika Yato yang berada di luar lingkaran pemanggilan, teman-teman sekelasnya mulai panik setelah mereka secara paksa dipindahkan ke dunia lain, oleh seorang Dewa bernama Metron.
“Ey!! Dimana aku?!”
“Apa yang terjadi?”
“Serius, apa ini dunia lain?”
“Bagaimana kita bisa sampai di sini?”
Para siswa mulai panik dan kebingunan karena kejutan yang mereka terima setelah mengetahui diri mereka berada di tempat yang benar-benar tidak  mereka ketahui, jauh dari Bumi.
Nampaknya, beberapa orang yang berada di dekat mereka, yang tampaknya adalah seorang prajurit, melangkah ke depan untuk menenangkan para siswa.
“Semuanya, tolong, tenang.”
“Saya ingin kalian mendengarkan apa yang akan kami katakan lebih dulu.”
“Diam!! Kembalikan kami semua ke dunia asli kami sekarang!!”
“Jangan berani-berani memanggil orang tanpa persetujuan mereka terlebih dahulu!!”
“Aku ingin pulang ke rumah sekarang juga!!”
Sangat disayangkan bahwa perkataan dari salah seorang prajurit itu hanya membuat masalah semakin memburuk, dan para siswa menjadi lebih tersinggung, bukannya tenang.
Semua siswa marah sampai ke titik di mana itu akan menjadi kemungkinan bahwa mereka mungkin saja akan  mencoba menyerang para prajurit yang ada di dekatnya.
Para siswa tidak menunjukkan tanda-tanda emosinya akan mereda, tidak ada satupun dari mereka yang mendengarkan ucapan prajurit itu.
Namun, tiba-tiba, seorang gadis sendirian melangkah maju, dan berbicara kepada para siswa.
“Semuanya, saya tahu bahwa kalian bingung dengan pergantian peristiwa yang tiba-tiba ini, tetapi harap tenang. Izinkan saya untuk menjelaskan krisis saat ini.”
Gadis yang menyapa semua orang, cantik, dengan rambut pirangnya yang terurai, serta mengenakan gaun yang cantik, dan tampaknya berada di kelompok usia yang sama dengan siswa lainnya.
Para siswa terpesona oleh penampilannya yang indah sampai-sampai sebagian besar anak laki-laki yang awalnya ribut berubah menjadi penurut. Gadis itu memperhatikan mereka dengan tatapan acuh saat mereka semua mulai tenang.
“Saya Lurian Purimos, putri Kerajaan Purimosu  dan kumohon maafkan aku karena secara egois memanggil kalian ke dunia ini, Para Pahlawan.”
Lurian membungkuk sembari meminta maaf kepada para siswa.
Karena perubahan peristiwa mendadak akibat permintaan maaf yang tak terduga ini, para siswa secara perlahan mendapatkan kembali ketenangan mereka, bahkan salah satu dari mereka berdiri dan perlahan mendekati Luraian.
“Oh, tuan puteri, angkat kepalamu. Tidak ada seorang pun di sini yang menyalahkanmu atas perubahan peristiwa ini.”
“Dan siapakah anda, tuan?”
“Namaku Tenjouin Hikaru. Suatu kehormatan bisa bertemu denganmu.”
Tenjouin menjawab pertanyaannya dengan senyum cerah di wajahnya. Pipi Lurian sedikit memerah, tampaknya dia seolah-olah terpikat oleh wajah Tenjouin yang tersenyum.
Siswa yang menyapa sang putri adalah Tenjouin Hikaru. Dia lebih dari seorang pemimpin di kelas Yato karena dia selalu menjadi pusat perhatian.
Dia lumayan terampil melakukan banyak hal, dan tidak hanya itu, dia memiliki penampilan yang menarik, dan juga cukup populer diantara para gadis-gadis, sampai pada titik di mana setidaknya seminggu sekali dia akan menerima sebuah surat cinta dari gadis-gadis itu.
Setiap siswa yang melihat percakapannya dengan sang putri hanya bisa berpikir bahwa dia mencoba untuk menggoda seorang putri kerajaan dari dunia lain.
Lagi pula, ia tidak hanya memiliki kemampuan komunikasi yang hebat, tetapi ia juga terampil menjadi seorang playboy.
Namun, untuk satu alasan atau lainnya, ia sendiri tidak menyadari fakta bahwa ia juga ahli dalam hal-hal ini. Senyumannya yang energik, dan tindakan-tindakan sopannya mampu meluluhkan hati banyak gadis di sekolahnya.
Bagaimanapun juga, hal itu masih menjadi sebuah misteri mengapa dia tidak menyadari kemampuannya dari dulu, tetapi tampaknya dia memang seperti itu.
Meskipun, yang terpenting sekarang adalah kemampuannya bermain dengan hati wanita masih bisa digunakan bahkan jika itu di dunia lain.
Saat ini, Lurian tampak telah jatuh ke dalam perangkap senyumannya. Namun, tak menyadari kenyataan itu, dia melanjutkan percakapannya.
“Tuan Putri. Izinkan aku untuk memastikan alasan kami dipanggil ke dunia ini. Apakah itu untuk mengalahkan Raja Iblis, ataukah aku salah?”
“T-Tidak, itu benar. Tiba-tiba saja Raja Iblis memimpin pasukannya dan membantai orang di sana-sini, berniat untuk membasmi kami para manusia dan suku binatang. Kami berusaha mati-matian melawan pasukan mereka, namun jumlah mereka sangat luar biasa. Pada tingkat ini, hanya masalah waktu sampai kami dimusnahkan dari dunia ini. Itulah mengapa kami berdoa kepada Dewa kami, Metron, untuk memberikan kami bantuan ilahi-Nya.”
“Jadi, kau akhirnya memanggil kami semua ke sini.”
“Itu Benar.”
Tepat ketika Lurian menyelesaikan penjelasannya, dia berbalik untuk memperbaiki tatapannya pada siswa yang tersisa.
“Aku sepenuhnya sadar kalau kami memanggil kalian ke sini secara paksa. Namun, tolong, kalahkan Raja Iblis dan selamatkan dunia ini dari kehancuran!! Aku mohon pada kalian! Tolong bantu kami!”
Sekali lagi, sang putri membungkuk beberapa kali sementara Tenjouin memutuskan untuk mengikuti tindakannya.
“Semuanya, ayo lakukan!! Memang benar kalau kita dibawa ke sini bertentangan dengan keinginan kita, tetapi penduduk dunia ini berada di ambang kehancuran. Kita tidak bisa mengabaikan hal seperti itu!! Benar bukan?!”
Semua orang terdiam mendengar pidato antusias Tenjouin. Tentu saja, tidak peduli apa yang dikatakan oleh seseorang, dia tidak bisa mengubah pikiran seseorang dalam situasi yang sulit seperti ini. Tapi kali ini, yang berbicara adalah Tenjouin.
Beberapa saat kemudian, para siswa mulai membulatkan tekadnya, dan satu per satu siswa mulai setuju dengannya.
“Akan kulakukan!!”
“Aku juga!!”
“Jangan lupakan aku!!”
“Ajak aku bersama kalian!”
Satu per satu, mereka semua membuat keputusan yang berangsur-angsur terus meningkat sampai seluruh kelas menyetujuinya.
Lurian yang menyaksikannya sangat terharu dan mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan air mata yang mengalir dari matanya.
“Terima kasih... terima kasih banyak...”
“Baiklah, sekarang, mari lakukan yang terbaik!!”
“““““Baik!!”””””
Dengan ini, lahirlah pasukan Tenjouin yang sekarang terdiri dari 38 orang pahlawan.
Meskipun, tak satu pun dari mereka yang memperhatikan bahwa ada satu pahlawan yang hilang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar