Chapter 16 - Dunia
yang Memanggil Sebuah Kelas
Saat itu, ketika Yato yang berada di
luar lingkaran pemanggilan, teman-teman sekelasnya mulai panik setelah mereka
secara paksa dipindahkan ke dunia lain, oleh seorang Dewa bernama Metron.
“Ey!! Dimana aku?!”
“Apa yang terjadi?”
“Serius, apa ini dunia lain?”
Para siswa mulai panik dan
kebingunan karena kejutan yang mereka terima setelah mengetahui diri mereka
berada di tempat yang benar-benar tidak
mereka ketahui, jauh dari Bumi.
Nampaknya, beberapa orang yang
berada di dekat mereka, yang tampaknya adalah seorang prajurit, melangkah ke depan
untuk menenangkan para siswa.
“Semuanya, tolong, tenang.”
“Saya ingin kalian mendengarkan apa
yang akan kami katakan lebih dulu.”
“Diam!! Kembalikan
kami semua ke dunia asli kami sekarang!!”
“Jangan berani-berani memanggil
orang tanpa persetujuan mereka terlebih dahulu!!”
“Aku ingin pulang ke rumah sekarang
juga!!”
Sangat disayangkan bahwa perkataan dari
salah seorang prajurit itu hanya membuat masalah semakin memburuk, dan para siswa
menjadi lebih tersinggung, bukannya tenang.
Semua siswa marah sampai ke titik di
mana itu akan menjadi kemungkinan bahwa mereka mungkin saja akan mencoba menyerang para prajurit yang ada di
dekatnya.
Para siswa tidak menunjukkan
tanda-tanda emosinya akan mereda, tidak ada satupun dari mereka yang
mendengarkan ucapan prajurit itu.
Namun, tiba-tiba, seorang gadis
sendirian melangkah maju, dan berbicara kepada para siswa.
“Semuanya, saya tahu bahwa kalian bingung dengan pergantian peristiwa
yang tiba-tiba ini, tetapi harap tenang. Izinkan saya untuk menjelaskan krisis saat ini.”
Gadis yang menyapa semua orang,
cantik, dengan rambut pirangnya yang terurai, serta mengenakan gaun yang
cantik, dan tampaknya berada di kelompok usia yang sama dengan siswa lainnya.
Para siswa terpesona oleh
penampilannya yang indah sampai-sampai sebagian besar anak laki-laki yang
awalnya ribut berubah menjadi penurut. Gadis itu memperhatikan mereka
dengan tatapan acuh saat mereka semua mulai tenang.
“Saya Lurian Purimos, putri Kerajaan
Purimosu dan kumohon maafkan aku karena secara egois memanggil kalian ke
dunia ini, Para Pahlawan.”
Lurian membungkuk sembari meminta
maaf kepada para siswa.
Karena perubahan peristiwa mendadak akibat
permintaan maaf yang tak terduga ini, para siswa secara perlahan mendapatkan
kembali ketenangan mereka, bahkan salah satu dari mereka berdiri dan perlahan
mendekati Luraian.
“Oh, tuan puteri, angkat kepalamu. Tidak ada
seorang pun di sini yang menyalahkanmu atas perubahan peristiwa ini.”
“Dan siapakah anda, tuan?”
“Namaku Tenjouin Hikaru. Suatu
kehormatan bisa bertemu denganmu.”
Tenjouin menjawab pertanyaannya
dengan senyum cerah di wajahnya.
Pipi Lurian sedikit memerah, tampaknya dia seolah-olah
terpikat oleh wajah Tenjouin yang tersenyum.
Siswa yang menyapa sang putri adalah
Tenjouin Hikaru.
Dia lebih dari seorang pemimpin di kelas Yato karena dia
selalu menjadi pusat perhatian.
Dia lumayan terampil melakukan banyak
hal, dan tidak hanya itu, dia memiliki penampilan yang menarik, dan juga cukup
populer diantara para gadis-gadis, sampai pada titik di mana setidaknya seminggu
sekali dia akan menerima sebuah surat cinta dari gadis-gadis itu.
Setiap siswa yang melihat
percakapannya dengan sang putri hanya bisa berpikir bahwa dia mencoba untuk menggoda
seorang putri kerajaan dari dunia lain.
Lagi pula, ia tidak hanya memiliki
kemampuan komunikasi yang hebat, tetapi ia juga terampil menjadi seorang playboy.
Namun, untuk satu alasan atau
lainnya, ia sendiri tidak menyadari fakta bahwa ia juga ahli dalam hal-hal ini. Senyumannya
yang energik, dan tindakan-tindakan sopannya mampu meluluhkan hati banyak gadis
di sekolahnya.
Bagaimanapun juga, hal itu masih
menjadi sebuah misteri mengapa dia tidak menyadari kemampuannya dari dulu,
tetapi tampaknya dia memang seperti itu.
Meskipun, yang terpenting sekarang
adalah kemampuannya bermain dengan hati wanita masih bisa digunakan bahkan jika
itu di dunia lain.
Saat ini, Lurian tampak telah jatuh
ke dalam perangkap senyumannya.
Namun, tak menyadari kenyataan itu, dia melanjutkan
percakapannya.
“Tuan Putri. Izinkan aku
untuk memastikan alasan kami dipanggil ke dunia ini. Apakah itu untuk mengalahkan Raja Iblis, ataukah aku salah?”
“T-Tidak, itu benar. Tiba-tiba saja
Raja Iblis memimpin pasukannya dan membantai orang di sana-sini, berniat untuk
membasmi kami para manusia dan suku binatang. Kami
berusaha mati-matian melawan pasukan mereka, namun jumlah mereka sangat luar
biasa. Pada tingkat ini, hanya masalah waktu
sampai kami dimusnahkan dari dunia ini. Itulah mengapa
kami berdoa kepada Dewa kami, Metron, untuk memberikan kami bantuan ilahi-Nya.”
“Jadi, kau akhirnya memanggil kami semua
ke sini.”
“Itu Benar.”
Tepat ketika Lurian menyelesaikan
penjelasannya, dia berbalik untuk memperbaiki tatapannya pada siswa yang tersisa.
“Aku sepenuhnya sadar kalau kami
memanggil kalian ke sini secara paksa. Namun, tolong, kalahkan Raja
Iblis dan selamatkan dunia ini dari kehancuran!! Aku mohon pada kalian! Tolong
bantu kami!”
Sekali lagi, sang putri membungkuk
beberapa kali sementara Tenjouin memutuskan untuk mengikuti tindakannya.
“Semuanya, ayo lakukan!! Memang
benar kalau kita dibawa ke sini bertentangan dengan keinginan kita, tetapi
penduduk dunia ini berada di ambang kehancuran. Kita
tidak bisa mengabaikan hal seperti itu!! Benar bukan?!”
Semua orang terdiam mendengar pidato
antusias Tenjouin.
Tentu saja, tidak peduli apa yang dikatakan oleh
seseorang, dia tidak bisa mengubah pikiran seseorang dalam situasi yang sulit
seperti ini. Tapi kali ini, yang berbicara
adalah Tenjouin.
Beberapa saat kemudian, para siswa
mulai membulatkan tekadnya, dan satu per satu siswa mulai setuju dengannya.
“Akan kulakukan!!”
“Aku juga!!”
“Jangan lupakan aku!!”
“Ajak aku bersama kalian!”
Satu per satu, mereka semua membuat
keputusan yang berangsur-angsur terus meningkat sampai seluruh kelas
menyetujuinya.
Lurian yang menyaksikannya sangat
terharu dan mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan air mata yang mengalir
dari matanya.
“Terima kasih... terima kasih
banyak...”
“Baiklah, sekarang, mari lakukan
yang terbaik!!”
“““““Baik!!”””””
Dengan ini, lahirlah pasukan
Tenjouin yang sekarang terdiri dari 38 orang pahlawan.
Meskipun, tak satu pun dari mereka
yang memperhatikan bahwa ada satu pahlawan yang hilang.
« Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar